Dibuat oleh:
NAMA : SITI NURJAETUN
NPM : 04 – 028
SMT : VI MANAJEMEN
MATA KULIAH: EKONOMI MANAJERIAL
Dalam ketatnya persaingan industri makanan di Indonesia,sepertinya Warung Tegal atau yang biasa terkenal dengan istilah "Warteg" layak untuk diperhitungkan.Disamping harganya yang relatif murah Warteg juga menyediakan berbagai menu yang tidak kalah
rasanya dari menu-menu yang disajikan oleh restoran-restoran mahal.
Sebut saja Ibu Armani dengan berbekal keahlian memasaknya ia rela meninggalkan kampung halamannya di Tegal untuk kemudian mendirikan Warteg di wilayah Jawa Barat.Sudah lebih dari 20 tahun ia menggeluti usaha ini.Awalnya ia ragu dengan bisnis yang dijalaninya namun berkat ketekunan serta kreativitasnya akhirnya usahanya
tersebut dapat berkembang hingga sekarang.Omsetnya mencapai jutaan rupiah perhari boleh dibilang kehidupannya kini lebih dari cukup. Sebetulnya yang perlu diperhatikan dalam usaha Warteg Ini adalah bagaimana agar dapat merotasi menu-menu yang sudah ada dalam hal ini kreativitas sangatlah dituntut,disamping itu juga menjaga kwalitas
dan cita rasa dari makanan agar tetap memiliki kekhasan sehingga konsumen yang pernah mencicipi berkeinginan untuk datang lagi. Harga tiap porsi dari warung Ini cukup bervariasi tergantung dari menu yang dipesan oleh pembeli.Sedangkan kendala-kendala yang mungkin dihadapi saat ini yaitu harga barang-barang kebutuhan pokok
yang semakin melambung oleh karena itu banyak pedagang Warteg yang berharap agar pemerintah secepat mungkin mengatasi hal ini agar bisnis mereka tetap eksis.
Berikut ini adalah salah satu perhitungan menu yang biasa disajikan di Warteg untuk tiap porsi:
Daftar Belanja
Beras Rp 8.000
Kelapa Rp 8.000
Tempe Rp 3.000
Kacang Panjang Rp 2.000
Air Rp 3.000
Ayam Rp 16.000
Hati Sapi Rp 8.000
Petai Rp 2.500
Daging Giling Rp 18.000
Telur Rp 8.000
Bumbu Dapur Rp 15.000
Kertas Pembungkus Rp 4.000
*untuk 25 bungkus
Total Biaya tidak tetap Rp 95.500
Biaya Tetap
Gaji Karyawa/hari Rp 5.000
Sewa Tempat/hari Rp 3.000
Perawatan Alat Rp 3.000
Listrik Rp 4.000
Air Rp 2.000
Bahan Bakar Rp 7.000
Total Biaya Tetap Rp 24.000
Jadi Modal Kotor :
Rp 95.500 + Rp 24.000 = Rp 119.500
Rp 119.500 : Rp 4.780 = Rp 5.000 (Harga Jual)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...
No comments:
Post a Comment