Pada saat kita membaca halaman bisnis di surat kabar atau membalik-balik majalah bisnis, kita selalu menemukan berita tentang perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi halaman-halaman tersebut.
Hal ini menimbulkan kesan, perusahaan-perusahaan besarlah yang memegang peranan besar dalam penciptaan nilai ekonomi dan lapangan kerja. Namun bila kita tilik ekonomi negara-negara yang sudah maju dan mapan, justru bisnis skala menengah ke bawah yang memberi sumbangan terbesar secara ekonomis dan penciptaan lapangan kerja. Negara-negara yang memiliki perusahaan kecil menengah yang kuat seperti Amerika Serikat dan Taiwan relatif lebih kuat dalam menghadapi badai krisis ekonomi.
Karena itu, kita perlu membantu kelahiran UKM-UKM seperti itu. Memang saat ini semakin banyak orang yang tertarik untuk memulai usaha sendiri. Usaha-usaha seperti warung makanan, cafe-cafe tenda, wartel, warnet, dan toko-toko lain bermunculan silih berganti. Namun begitu, kita bisa melihat para pebisnis UKM tersebut hanya sekedar berspekulasi. Begitu melihat adanya usaha yang sukses, mereka berebut masuk ke bidang yang sama tanpa berpikir panjang. Padahal tanpa adanya strategi dan differentiation yang jelas, keberlangsungan hidup usaha tersebut patut dipertanyakan.
Untuk mengatasi hal tersebut, mereka perlu diberi bimbingan. Setidaknya terdapat tiga bidang yang perlu mereka kuasai. Pertama, manajemen keuangan dalam bentuk manajemen resiko dan cash flow. Kedua, penyusunan strategi perusahaan, terutama strategi differentiation dan pemasaran. Sedangkan yang ketiga adalah inovasi.
Manajemen resiko dan cash flow layak mendapatkan prioritas tertinggi karena persentase kematian usaha baru sangat tinggi, apalagi bila usaha tersebut dimulai dengan modal terbatas. Telah banyak bukti yang menunjukkan kegagalan sebuah usaha baru banyak terjadi karena kehabisan uang sebelum usaha tersebut cukup dikenal luas. Untuk mengatasi hal tersebut, para pengusaha baru perlu menjaga fleksibilitas. Lakukanlah analisis awal secara mendalam. Lakukan riset pasar, walau hanya secara kasar. Kenali pasar yang hendak Anda layani, terutama selera konsumen, kondisi kompetisi, dan regulasi yang berlaku di sana. Di awal usaha, jangan berkomitmen terlalu besar dalam pendanaan, walau dana Anda cukup. Pengucuran dana seharusnya dilakukan dengan bertahap. Setelah usaha kelihatan berjalan, barulah dana tahap-tahap berikutnya dikucurkan. Carilah juga cara-cara kreatif untuk meminimalkan resiko pendaaan. Bila Anda mengkontrak tempat usaha, sebisa mungkin jangan ambil kontrak terlalu panjang. Bila Anda terpaksa mengambil kontrak yang panjang, pertimbangkan alternatif jalan keluar seperti oper kontrak atau beralih ke usaha lain bila situasi memaksa. Beli perabot-perabot atau barang-barang bekas yang masih bagus kondisinya, kecuali bila barang-barang tersebut memiliki fungsi strategis.
Hal kedua yang harus dipelajari adalah strategi usaha, terutama dalam hal penentuan basis differentiation dan upaya-upaya pemasaran untuk mengkomunikasikan differentiation perusahaan Anda. Usaha yang tidak bisa dibedakan dengan usaha lainnya akan dipaksa bermain di tingkat harga. Sedangkan bila Anda memiliki usaha yang kecil, Anda sering kesulitan mendapatkan keringanan harga beli dari supplier. Pertempuran harga juga sulit Anda menangkan karena Anda harus bertempur dengan para pemain besar, seperti yang terbukti dengan banyaknya para peritel yang digulung oleh kehadiran hypermarket. Wabah wartel dan warnet yang pernah melanda negeri ini juga mulai surut dengan banyaknya pemain yang menyerah karena mentalitas ikut-ikutan membuat jumlah supply melebihi demand sehingga baik volume maupun harga jual menurun.
Penentuan basis differentiation tentu tidak mudah. Anda harus mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu. Pertama, Anda harus mengenali kekuatan-kekuatan Anda (dan bisnis Anda). Setelah itu, Anda harus mengamati para kompetitor Anda. Carilah apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik dari para kompetitor Anda. Tetapi itu saja tidak cukup. Apa yang Anda lakukan dengan lebih baik tersebut haruslah sulit untuk ditiru dalam waktu dekat. Differentiation yang mudah untuk ditiru bukanlah differentiation. Itu saja? Sayangnya tidak. Differentiation secanggih apapun tidak akan berguna bila differentiation tersebut tidak dihargai oleh target konsumen Anda.
Bila manajemen resiko membantu agar usaha Anda bisa hidup dalam waktu singkat, strategi differentiation yang baik membantu memperpanjang hidup usaha Anda untuk jangka menengah, maka inovasi akan memperpanjang usia hidup usaha Anda untuk jangka panjang. Strategi differentiation sebagus apapun tidak ada yang kekal. Hanya masalah waktu sebelum para kompetitor masuk dan meniru rahasia sukses Anda. Karenanya, inovasi harus dilakukan terus menerus bila usaha Anda ingin terus hidup.
Tolong jangan bayangkan dulu inovasi dengan teknologi tinggi. Kebanyakan inovasi yang dilakukan di negara-negara maju adalah inovasi-inovasi non-teknologi yang dilakukan oleh para UKM. Inovasi tersebut bisa berupa cara-cara yang lebih unik dalam pelayanan konsumen, pendistribusian barang, program-program pemasaran, proses produksi, atau hal-hal lainnya. Para pebisnis UKM sebenarnya juga lebih mengenali kondisi mikro di pasar mereka sehingga lebih mampu berinovasi sesuai kebutuhan konsumen yang sulit dilakukan oleh perusahaan besar. Satu lagi keunggulan UKM dalam inovasi adalah kegesitannya dalam mengimplementasikan ide-ide inovatif dibanding perusahaan-perusahaan besar yang lebih birokratis. Manfaatkanlah kelebihan tersebut.
Tiga hal, yaitu manajemen keuangan, strategi, dan inovasi, seharusnya menjadi tritunggal yang dikuasai para pebisnis UKM. Apakah kemampuan mengelola ketiga hal tersebut sudah bisa menjamin keberhasilan jangka panjang sebuah usaha wiraswasta? Sayang sekali, dalam hidup ini tiada yang pasti kecuali kematian. Selain itu, faktor etika bisnis dan tanggung jawab sosial semakin penting dan harus diperhatikan juga. Namun usaha baru yang dimulai tanpa pengetahuan atas ketiga hal tersebut sudah hampir pasti akan mati muda. Saya katakan “hampir pasti” karena kita masih bisa menemukan usaha yang bertahan puluhan tahun karena pendirinya kebetulan berhasil menguasai scarce resouces (sumber-sumber langka) seperti lokasi yang strategis atau akses ke orang-orang penting. Bisa juga pendiri usaha secara kebetulan membuat keputusan-keputusan yang tepat. Dan jangan lupakan juga: Jamahan sang Dewi Fortuna. (sumber:www.itpin.com)
Saturday, April 18, 2009
Tuesday, April 14, 2009
KEMATIAN
HIKMAH KEMATIAN
Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?
Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya.
Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.
Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.
Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda.
Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.
Jun 11, 2007
Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?
Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya.
Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.
Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.
Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda.
Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.
Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?
Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.
Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.
Jun 11, 2007
Saturday, April 04, 2009
Dari Lumpur Hingga SPBU
Dari Lumpur Hingga SPBU
Monday, 12 November 2007
Menapaki jenjang dari seseorang penjual es kelapa muda, Urpan Dani sukses mendirikan beberapa perusahaan. Kiatnya; keikhlasan dan doa. Sukatna
Kru sebuah production house sedang sibuk menyorotkan kamera untuk merekam beberapa adegan di sebuah rumah di Citra Gran Blok E17 No. 6 Cibubur.
Beberapa adegan dari sinetron tersebut memang mengambil lokasi di rumah Urpan Dani, pendiri beberapa perusahaan yang bergerak di bidang lumpur pengeboran, eksportir kayu manis, pemasok pasir, pengelola SPBU Petronas dan jual-beli properti.
Namun kisah sukses Urpan bukanlah sebuah kebetulan, seperti yang banyak terjadi dalam kisah-kisah sinetron kita. Sebelum memiliki beberapa perusahaan Urpan harus berjuang keras, bahkan sempat menjadi penjual es kelapa muda di Pintu II Senayan, dan menjual penjual tempe goreng. Semuanya dilakoni dengan ikhlas.
Sebenarnya, setamat kuliah di Fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pada tahun 1989, pria kelahiran tahun 1964 ini sempat diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Departemen Koperasi di tanah kelahirannya Kerinci. Tetapi ia mengaku tidak berminat menjadi PNS. Justru Urpan pergi ke Jakarta ikut pamannya.
Lantaran tidak setuju dengan pilihan anaknya, orangtua Urpan tidak mengirimi uang belanja sehari-hari. Tetapi Urpan tidak menyerah begitu saja. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari ia harus berjualan es kelapa muda, kemudian menjadi penjual tempe goreng.
Di sela-sela menekuni ‘profesinya’ itu, Urpan mengirimkan lamaran ke sejumlah perusahaan. Sempat tes di Pertamina sampai tahapan ketiga, tetapi akhirnya gagal. “Jumlah lamaran sampai 300 lebih,” ungkap Urpan belum lama ini.
Dari salah satu lamarannya, Urpan diterima di sebuah perusahaan lumpur pengeboran yang kantor pusatnya di Jakarta. Tetapi Urpan ditempatkan di Palangkaraya. Pada pagi hari, Urpan menyelesaikan pekerjaan kantor. Di siang harinya, belajar mengoperasikan alat-alat berat, dan sore harinya belajar mengelas. Praktis tidak ada waktu luang untuk Urpan.
Tak lama berselang, Urpan ditarik ke Jakarta tetapi ditempatkan di pabrik. Di pabrik Urpan banyak belajar, mulai dari memproduksi bahan-bahan pendukung lumpur pengeboran sampai mengelas plastik. Ia ingin menyerap semua ilmu tersebut. Ia yakin ilmu itu akan berguna kelak di kemudian hari. Keyakinannya tidak meleset. Prestasinya terus melesat, hingga akhirnya dipercaya menjadi general manager yang mengurusi semua kebutuhan perusahaan dari A sampai Z.
Di tengah karirnya yang terus menanjak, Urpan menyunting anak mantan bupati Kerinci, Gladia Rahmawati, pada tahun 1995. Dalam posisinya sebagai general manager, sering Urpan mengambil keputusan-keputusan penting diantaranya memilih rekanan perusahaan. Ternyata banyak rekanan perusahaan yang memberikan ‘uang terimakasih’. Hal ini justru membuatnya tidak nyaman. Hal ini ia sampaikan ke pemilik malah berujar,” ambil saja uang itu. Keuntungan perusahaan lebih besar daripada yan kamu dapatkan.”
Urpan merasa tidak nyaman. Ia berkeputusan untuk mengundurkan diri. Sebelum mengundurkan diri pada tahun 1997, Urpan melakukan sholat istikharah, untuk meminta petunjuk kepada Allah. Tak lupa ia meminta dukungan dari keluarganya maupun dari keluarga istrinya. Tak satu pun yang setuju ia mengundurkan diri, kecuali satu orang, yakni istrinya. Setelah sholat istikharah beberapa malam, Urpan mengambil keputusan bulat : mengundurkan diri dan siap-siap mendirikan usaha jual-beli mobil bekas.
Ternyata menjadi pengusaha itu tidak semudah membayangkannya. Usaha jual beli mobil bekas yang ia dirikan pada tahun 1997 dengan menggunakan bendera PT. Salsabila Rizky Pratama nyaris macet. Mobil-mobil terlanjur ia kirimkan ke Jambi untuk dijual ternyata seret. Tetapi ia sudah tidak bisa mundur lagi. Mobil-mobil itu ia tarik kembali ke Jakarta dan ia jual di Lapangan Ros dan Kalibata indah. Pada tahun-tahun awal hasilnya lumayan. Penjualan terus meningkat.
Di sela-sela mengiklankan mobil dagangannya, Urpan juga mengiklankan kayu manis dan menjalankan bisnis lumpur pengeboran, meski masih kecil-kecilan. Beberapa orang memesan kayu manisnya tetapi ternyata kebanyakan menipu. Setelah kayu manis dikirim, mereka tidak mengirimkan uangnya. Sudah jatuh tertimpa tangga, itu peribahasanya. Usaha kayu manis belum membuahkan hasil, bahkan ditipu, usaha jual-beli mobil bekasnya lesu. Apalagi, ia juga ditipu beberpa pedagang yan menjual mobil bodong. “Kerugian saat itu mencapai Rp. 250 juta,” tuturnya.
Di saat kondisi perusahannya letih lesu, Urpan justru mengambil keputusan untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya pada tahun 1991. Dengan uang seadanya, sebagian hasil pinjaman dari keluarganya, Urpan dan Gladia berangkat ke Tanah Suci.
Di Al-Mutazzam, Urpan berdoa dengan khusuk. Memohonkan ampunan untuk leluhurnya yang sudah meninggal serta meminta keselamatan dan kesehatan bagi keluarga yang masih hidup. Di akhir doa, ia meminta agar Allah menunjukkan jalan dan meridhoi usahanya. Tak lama berselang, telepon genggamnya berbunyi. Isi pesan yang dikirim adiknya mengatakan PT. Salsabila mendapatkan proyek lumpur pengeboran dari sebuah perusahaan ternama. “Doa saya dibayar tunai. Saking senangnya saya menangis sampai “nungging-nungging” ucap Urpan yang kini membina ribuan petani kayu manis di Kerinci. Dari Al Mutazzam inilah terjadi perubahan yang luar biasa pada perusahaannya.
Penjualan kayu manis, yang semula diniatkan untuk membantu mengangkat harga sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani, mulai membuahkan hasil. Usaha lumpur pengeboran yang tadinya kecil mulai menggurita. Bahkan untuk memperbesar pemasaran 35 item produk Lumpur pengeborannya, Urpan berpatungan dengan rekannya untuk mendirikan PT. Prima Hidrokarbon Internusa pada tahun 2002. PT. Salsabila menjual secara ritel dan PT. Prima Hidrokarbon masuk ke tender-tender besar. Selain memasok 35 item bahan pendukung Lumpur pengeboran, PT. Prima Hidrokarbon juga melakukan pengeboran sendiri.
Perusahaan terus menggurita. Keenam adik Urpan ikut terlibat untuk membesarkan usaha yang didirikan sulung dari tujuh bersaudara ini. Perusahaan yang memiliki kantor pusat di Cibubur dan pabrik di Karawang ini memiliki sekitar 800 karyawan. Ekspansi usaha terus dilakukan. Bisnis properti (membeli rumah kemudian merenovasinya) yang sebelumnya tidak dirambah mulai dimasukinya. Bisnis perkayuan juga mulai dimasuki. Semua bisnis ini ditangani oleh adik-adiknya.
Sekitar akhir tahun 2005 lalu, Urpan kembali mendirikan perusahaan pemasok pasir, PT Pasir Bumi Nusantara. Salah satu adiknya, Faizal Kadni dipercaya untuk menjalankan usaha tersebut. Dalam hitungan bulan saja, PT Pasir Bumi Nusantara mampu memasok pasir ke Cibubur dan Jalan Kali Malang sebanyak 600-800 kubik per hari.
Si bungsu, Faizin Kadni yang pilih tinggal di Yogyakarta mendirikan perusahaan travel PT. Radin Pratama yang mengusung bendera Radin Tour. “Keberhasilan bukan semata-mata diukur dari banyaknya materi, tetapi juga keberhasilannya dalam membimbing adik-adik dan merukunkan keluarga,” kata Urpan.
Urpan sendiri sering mengatakan bahwa usahanya masih kecil. Namun orang lain, melihat pria ini sosok yang sukses. Buktinya, salah satu rumah produksi meminjam rumahnya untuk dijadikan lokasi syuting. Pelanggan lumpur pengeborannya juga perusahaan ternama, di antaranya Pertamina. Sedangkan penjualan kayu manisnya sudah merambah negara-negara di seantero dunia.
Ketika ditanya kiat suksesnya, Urpan mengatakan keikhlasan dan doa. “Ikhlas bukan berarti kita menyerah terhadp keadaan. Dalam berbisnis kita tetap harus berusaha keras. Berusaha untuk menciptakan produk berkualitas dan berusaha mendapatkan order sebanyak-banyaknya. Walau kita sudah bekerja keras tetapi kalau hasilnya tidak sesuai dengan yang ditargetkan kita harus ikhlas menerimanya. Itulah makna ikhlas yang saya maksud. Selain ikhlas adalah doa. Bagi saya doa itu yang pertama, baru kemudian berusaha. Tetapi banyak orang yang mengatakan berusaha dulu baru berdoa. Silakan, itu pilihan masing-masing orang. Dan jangan lupa, di balik keuntungan yang kita peroleh terdapat harta hak orang lain, diantaranya fakir miskin dan anak yatim piatu. Kalau kita memberikan hak-hak mereka Insya Allah rejeki kita lancar, seperti Salsabila (oase di surga yang airnya terus mengucur,” pungkas pria yang Agustus tahun lalu mengoperasikan SPBU Petronas di Lenteng Agung ini.
© 2009 Majalah Pengusaha - Peluang Usaha dan Solusinya
Monday, 12 November 2007
Menapaki jenjang dari seseorang penjual es kelapa muda, Urpan Dani sukses mendirikan beberapa perusahaan. Kiatnya; keikhlasan dan doa. Sukatna
Kru sebuah production house sedang sibuk menyorotkan kamera untuk merekam beberapa adegan di sebuah rumah di Citra Gran Blok E17 No. 6 Cibubur.
Beberapa adegan dari sinetron tersebut memang mengambil lokasi di rumah Urpan Dani, pendiri beberapa perusahaan yang bergerak di bidang lumpur pengeboran, eksportir kayu manis, pemasok pasir, pengelola SPBU Petronas dan jual-beli properti.
Namun kisah sukses Urpan bukanlah sebuah kebetulan, seperti yang banyak terjadi dalam kisah-kisah sinetron kita. Sebelum memiliki beberapa perusahaan Urpan harus berjuang keras, bahkan sempat menjadi penjual es kelapa muda di Pintu II Senayan, dan menjual penjual tempe goreng. Semuanya dilakoni dengan ikhlas.
Sebenarnya, setamat kuliah di Fakultas ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pada tahun 1989, pria kelahiran tahun 1964 ini sempat diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Departemen Koperasi di tanah kelahirannya Kerinci. Tetapi ia mengaku tidak berminat menjadi PNS. Justru Urpan pergi ke Jakarta ikut pamannya.
Lantaran tidak setuju dengan pilihan anaknya, orangtua Urpan tidak mengirimi uang belanja sehari-hari. Tetapi Urpan tidak menyerah begitu saja. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari ia harus berjualan es kelapa muda, kemudian menjadi penjual tempe goreng.
Di sela-sela menekuni ‘profesinya’ itu, Urpan mengirimkan lamaran ke sejumlah perusahaan. Sempat tes di Pertamina sampai tahapan ketiga, tetapi akhirnya gagal. “Jumlah lamaran sampai 300 lebih,” ungkap Urpan belum lama ini.
Dari salah satu lamarannya, Urpan diterima di sebuah perusahaan lumpur pengeboran yang kantor pusatnya di Jakarta. Tetapi Urpan ditempatkan di Palangkaraya. Pada pagi hari, Urpan menyelesaikan pekerjaan kantor. Di siang harinya, belajar mengoperasikan alat-alat berat, dan sore harinya belajar mengelas. Praktis tidak ada waktu luang untuk Urpan.
Tak lama berselang, Urpan ditarik ke Jakarta tetapi ditempatkan di pabrik. Di pabrik Urpan banyak belajar, mulai dari memproduksi bahan-bahan pendukung lumpur pengeboran sampai mengelas plastik. Ia ingin menyerap semua ilmu tersebut. Ia yakin ilmu itu akan berguna kelak di kemudian hari. Keyakinannya tidak meleset. Prestasinya terus melesat, hingga akhirnya dipercaya menjadi general manager yang mengurusi semua kebutuhan perusahaan dari A sampai Z.
Di tengah karirnya yang terus menanjak, Urpan menyunting anak mantan bupati Kerinci, Gladia Rahmawati, pada tahun 1995. Dalam posisinya sebagai general manager, sering Urpan mengambil keputusan-keputusan penting diantaranya memilih rekanan perusahaan. Ternyata banyak rekanan perusahaan yang memberikan ‘uang terimakasih’. Hal ini justru membuatnya tidak nyaman. Hal ini ia sampaikan ke pemilik malah berujar,” ambil saja uang itu. Keuntungan perusahaan lebih besar daripada yan kamu dapatkan.”
Urpan merasa tidak nyaman. Ia berkeputusan untuk mengundurkan diri. Sebelum mengundurkan diri pada tahun 1997, Urpan melakukan sholat istikharah, untuk meminta petunjuk kepada Allah. Tak lupa ia meminta dukungan dari keluarganya maupun dari keluarga istrinya. Tak satu pun yang setuju ia mengundurkan diri, kecuali satu orang, yakni istrinya. Setelah sholat istikharah beberapa malam, Urpan mengambil keputusan bulat : mengundurkan diri dan siap-siap mendirikan usaha jual-beli mobil bekas.
Ternyata menjadi pengusaha itu tidak semudah membayangkannya. Usaha jual beli mobil bekas yang ia dirikan pada tahun 1997 dengan menggunakan bendera PT. Salsabila Rizky Pratama nyaris macet. Mobil-mobil terlanjur ia kirimkan ke Jambi untuk dijual ternyata seret. Tetapi ia sudah tidak bisa mundur lagi. Mobil-mobil itu ia tarik kembali ke Jakarta dan ia jual di Lapangan Ros dan Kalibata indah. Pada tahun-tahun awal hasilnya lumayan. Penjualan terus meningkat.
Di sela-sela mengiklankan mobil dagangannya, Urpan juga mengiklankan kayu manis dan menjalankan bisnis lumpur pengeboran, meski masih kecil-kecilan. Beberapa orang memesan kayu manisnya tetapi ternyata kebanyakan menipu. Setelah kayu manis dikirim, mereka tidak mengirimkan uangnya. Sudah jatuh tertimpa tangga, itu peribahasanya. Usaha kayu manis belum membuahkan hasil, bahkan ditipu, usaha jual-beli mobil bekasnya lesu. Apalagi, ia juga ditipu beberpa pedagang yan menjual mobil bodong. “Kerugian saat itu mencapai Rp. 250 juta,” tuturnya.
Di saat kondisi perusahannya letih lesu, Urpan justru mengambil keputusan untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya pada tahun 1991. Dengan uang seadanya, sebagian hasil pinjaman dari keluarganya, Urpan dan Gladia berangkat ke Tanah Suci.
Di Al-Mutazzam, Urpan berdoa dengan khusuk. Memohonkan ampunan untuk leluhurnya yang sudah meninggal serta meminta keselamatan dan kesehatan bagi keluarga yang masih hidup. Di akhir doa, ia meminta agar Allah menunjukkan jalan dan meridhoi usahanya. Tak lama berselang, telepon genggamnya berbunyi. Isi pesan yang dikirim adiknya mengatakan PT. Salsabila mendapatkan proyek lumpur pengeboran dari sebuah perusahaan ternama. “Doa saya dibayar tunai. Saking senangnya saya menangis sampai “nungging-nungging” ucap Urpan yang kini membina ribuan petani kayu manis di Kerinci. Dari Al Mutazzam inilah terjadi perubahan yang luar biasa pada perusahaannya.
Penjualan kayu manis, yang semula diniatkan untuk membantu mengangkat harga sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani, mulai membuahkan hasil. Usaha lumpur pengeboran yang tadinya kecil mulai menggurita. Bahkan untuk memperbesar pemasaran 35 item produk Lumpur pengeborannya, Urpan berpatungan dengan rekannya untuk mendirikan PT. Prima Hidrokarbon Internusa pada tahun 2002. PT. Salsabila menjual secara ritel dan PT. Prima Hidrokarbon masuk ke tender-tender besar. Selain memasok 35 item bahan pendukung Lumpur pengeboran, PT. Prima Hidrokarbon juga melakukan pengeboran sendiri.
Perusahaan terus menggurita. Keenam adik Urpan ikut terlibat untuk membesarkan usaha yang didirikan sulung dari tujuh bersaudara ini. Perusahaan yang memiliki kantor pusat di Cibubur dan pabrik di Karawang ini memiliki sekitar 800 karyawan. Ekspansi usaha terus dilakukan. Bisnis properti (membeli rumah kemudian merenovasinya) yang sebelumnya tidak dirambah mulai dimasukinya. Bisnis perkayuan juga mulai dimasuki. Semua bisnis ini ditangani oleh adik-adiknya.
Sekitar akhir tahun 2005 lalu, Urpan kembali mendirikan perusahaan pemasok pasir, PT Pasir Bumi Nusantara. Salah satu adiknya, Faizal Kadni dipercaya untuk menjalankan usaha tersebut. Dalam hitungan bulan saja, PT Pasir Bumi Nusantara mampu memasok pasir ke Cibubur dan Jalan Kali Malang sebanyak 600-800 kubik per hari.
Si bungsu, Faizin Kadni yang pilih tinggal di Yogyakarta mendirikan perusahaan travel PT. Radin Pratama yang mengusung bendera Radin Tour. “Keberhasilan bukan semata-mata diukur dari banyaknya materi, tetapi juga keberhasilannya dalam membimbing adik-adik dan merukunkan keluarga,” kata Urpan.
Urpan sendiri sering mengatakan bahwa usahanya masih kecil. Namun orang lain, melihat pria ini sosok yang sukses. Buktinya, salah satu rumah produksi meminjam rumahnya untuk dijadikan lokasi syuting. Pelanggan lumpur pengeborannya juga perusahaan ternama, di antaranya Pertamina. Sedangkan penjualan kayu manisnya sudah merambah negara-negara di seantero dunia.
Ketika ditanya kiat suksesnya, Urpan mengatakan keikhlasan dan doa. “Ikhlas bukan berarti kita menyerah terhadp keadaan. Dalam berbisnis kita tetap harus berusaha keras. Berusaha untuk menciptakan produk berkualitas dan berusaha mendapatkan order sebanyak-banyaknya. Walau kita sudah bekerja keras tetapi kalau hasilnya tidak sesuai dengan yang ditargetkan kita harus ikhlas menerimanya. Itulah makna ikhlas yang saya maksud. Selain ikhlas adalah doa. Bagi saya doa itu yang pertama, baru kemudian berusaha. Tetapi banyak orang yang mengatakan berusaha dulu baru berdoa. Silakan, itu pilihan masing-masing orang. Dan jangan lupa, di balik keuntungan yang kita peroleh terdapat harta hak orang lain, diantaranya fakir miskin dan anak yatim piatu. Kalau kita memberikan hak-hak mereka Insya Allah rejeki kita lancar, seperti Salsabila (oase di surga yang airnya terus mengucur,” pungkas pria yang Agustus tahun lalu mengoperasikan SPBU Petronas di Lenteng Agung ini.
© 2009 Majalah Pengusaha - Peluang Usaha dan Solusinya
Sutarjo, Hidupnya Tak Jauh dari Ikan
Sutarjo, Hidupnya Tak Jauh dari Ikan
Tuesday, 15 July 2008
Page 1 of 2
Ikan Bakar SutarjoHidup Sutarjo tak pernah bisa jauh dari hewan berhabitat air itu. Dulunya ia seorang nelayan, sekarang sukses menjadi juragan ikan (bakar) . Wiyono
Ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Banyak yang mempercayai kebenaran ungkapan itu. Maka merantau ke Jakarta tanpa bekal pendidikan, pengalaman kerja, atau mungkin kecukupan modal buat membuka usaha jangan harap mampu bertahan hidup. Sebab tidak sedikit kejadian, di tengah sengitnya persaingan hidup setumpuk ijasah pun acap tidak membantu banyak alias terbuang percuma.
Tetapi Sutarjo seolah hendak menepis itu. Karena tidak puas selama 12 belas tahun hanya menjalani hidup sebagai nelayan di Pacitan, Jawa Timur, ia nekat mengadu peruntungan di kota. Hanya bermodal satu tekad, ingin mandiri dengan memulai penghidupan baru tahun 1990 ia berangkat ke Jakarta bersama istri dan seorang anaknya. Dan buktinya, setelah sekian tahun segala perjuangannya tidak sia-sia. Nama resto Ikan Bakar “Pak Tarjo” Permata Hijau sekarang telah memiliki beberapa cabang dan selalu ramai. Sedangkan pembelinya mulai dari kalangan orang biasa, artis, dan pejabat.
Sejumlah selebriti, mulai dari penyanyi hingga artis sinetron, semacam Gunawan, Desy Ratnasari, pemeran Ucil, serta para kru sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan lain-lain termasuk di antara penggemar ikan hasil bakaran Sutarjo. “Banyak sekali, deh. Terus bapak-bapak anggota MPR/ DPR yang ke sini rasanya tiap hari,” tukas pria ramah ini tanpa memerinci.
Keberhasilan Sutarjo jelas tidak diraih semudah membalik telapak tangan. Mengandalkan ijasah SMP apa lagi tanpa embel-embel sertifikat pengalaman kerja jelas mustahil. Jatuh-bangun sebagai orang susah sempat dialami saat meretas langkah dari nol, dari pengalaman pahitnya ditipu orang maupun upaya keras bekerja siang-malam. “Kalau diriwayatkan kisah saya pahit banget,” tukas pria kelahiran 1968 itu mengawali riwayatnya.
Pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta Sutarjo dan keluarganya menempati kontrakan sempit di daerah Kreo berharga sewa Rp 7 ribu sebulan. Beruntung tidak lama mendapatkan pekerjaan di Cipete sebagai cleaning service. Untuk menghemat pengeluaran dari kontrakan sampai ke tempat bekerja ditempuh dengan berjalan kaki.
Selang dua bulan bekerja Sutarjo memutuskan keluar. Dari uang sisa gaji bulan kedua ia belikan gerobak untuk berdagang sayur keliling. Hanya sekitar dua bulan berdagang, dirinya kembali melamar pekerjaan sebagai satpam dan pindah ke Kampung Rawa. Tetapi ternyata penghidupan sebagai satpam waktu itu juga tidak lebih baik, gaji yang diterima sekadar cukup untuk bayar uang kontrakan. Untuk menyambung hidup hingga sebulan, Sutarjo memberanikan diri meminta kayu kaso dari toko bangunan di depan tempat kerjanya. Akhirnya dengan sisa uang Rp 30 ribu di tangan, istrinya dibuatkan kios rokok di dekat lapangan tenis di daerah Plumpang.
Sekitar setahun kemudian atas ijin istri Sutarjo mencoba lagi berdagang sayur. “Karena gaji satpam tidak memungkinkan, saya keluar,” ujarnya. Lalu berjalan satu bulan kemudian, ia telah memiliki sedikit tambahan modal usaha dan mulai berjualan air minum kemasan meski dengan cara hutang terlebih dulu. “Ceritanya, setelah punya warung rokok, kebetulan ada langganan pedagang teh botol keliling. Karena dagang sayur biasanya hingga pukul 10.00, saya hutang minuman satu dus, jualan lagi di lampu merah,” tuturnya lebih lanjut.
Ikan Bakar SutarjoPria ini benar-benar tak kenal lelah. Pagi-pagi, selesai menyiapkan warung rokok yang dijaga Triyati, istrinya, ia segera berangkat menjajakan sayur-mayur. Rampung berjualan, tanpa beristirahat dulu ia langsung memanggul minuman kemasan untuk kembali berdagang di lampu merah. Sore sekitar pukul 5.00 ia pulang, mandi, shalat, baru menyusul istrinya, ganti menunggui kios rokok sambil menjual mie rebus hingga jam 12.00 malam. Sementara pagi buta, jam 03.00 ia sudah harus ke pasar belanja sayur.
Usaha keras tersebut akhirnya sedikit membuahkan hasil. Pada 1995 kios rokok miliknya sudah berubah menjadi warteg dan setahun kemudian ia pun mulai berjualan sayur keliling. Pada waktu itu ia sudah mampu beli motor dan punya dua orang karyawan. Tetapi malang tak dapat ditolak, untung tak bisa diraih. Begitu terjadi kerusuhan pada akhir 1997 keadaan kembali berbalik. Ia mengaku, sesudah kejadian itu semua usaha seret dan sulit sekali mencari uang. Ia sempat habis-habisan dan tinggal mengantongi uang Rp 20 ribu.
Dalam keadaan bingung sehingga nyaris putus asa sebab merasa semua usaha sudah dijalani dan dikerjakan sekuat mungkin, ia hanya mampu berdoa. “Seolah mendapat hidayah, saya jadi teringat kalau pernah menjadi nelayan,” kenang Tarjo. Sutarjo jelas bukan hendak mengulang mata pencaharian yang sama, sebaliknya timbullah gagasan membuka usaha ikan bakar. Walaupun sempat ragu karena tidak cukup modal, atas dukungan istri semangatnya kembali bangkit. “Insyaallah, asal berusaha disertai doa dengan yakin pasti berhasil,” ucapnya menirukan istrinya waktu itu. Benar juga, dari sedikit, tiap kali belanja, jualannya selalu habis. Dasar jalannya memang dari situ, kehidupannya pun mulai membaik.
Namun tahun 2000 masalah baru kembali menghampiri. Pada saat usaha ikan bakar tersebut tengah menanjak tiba-tiba Sutarjo harus pindah dari lokasi yang ia tempati. Pasalnya kompleks Alfa Indah di mana ia berjualan hendak diperluas oleh pengembangnya sehingga mau tidak mau ia harus hengkang. Padahal untuk mendapatkan lokasi strategis seperti semula tidak gampang.
Ikan Bakar Sutarjo“Saya sempat putus asa, alhamdulillah saya ketemu dengan ustadz Mashudi. Beliau selalu menuntun dan membimbing saya agar tidak sampai patah arang dan sabar terhadap ujian. Saya bahkan dianjurkan memperbanyak do’a, shalat malam, bersyukur atas apa pun yang telah diterima,” ujarnya.
Tahun 2001 ia mendapatkan lokasi, tetap mengontrak setahun sebesar Rp 3 juta. Lokasi baru di jalan arteri Permata Hijau itu agaknya justru membawa hoki. Sehari jumlah pengunjung antara 200-600 orang dengan omset tidak kurang Rp 5 juta. Setelah setahun akhirnya malah sudah terbeli dengan harga Rp 9 juta/m2. Tidak berapa lama kemudian Tarjo juga mulai membuka cabang di Pantai Indah Kapuk, Auri Laguna, Ciledug, Bogor, dan Serpong. Sayang, beberapa di antaranya kurang berhasil dan ditutup. “Kesalahan saya karena manjemen yang kurang hati-hati,” akunya. “Tetapi insyaallah akan segera buka lagi di Pasar Minggu, dan di dekat kantor Bulog jalan Gatot Subroto,” imbuh bapak dari Tina Malinda, Ahmad Ridho, Nurhayati Nabila ini.
Ketika didesak, Sutarjo mau sedikit membuka rahasia mengapa banyak pembeli ketagihan dengan ikan bakar racikannya yakni berani bumbu. Dikatakan, setiap harinya alokasi khusus buat belanja bumbu dan rempah-rempah saja ia tidak kurang Rp 400 ribu. Untuk bahan baku, karena ikan bersifat musiman, jika pas sulit maka ia tidak mau memaksakan diri karena bisa berakibat barang yang didapat kurang baik kualitasnya.
Baginya, kalau sekadar membuat masakan, orang lain pun banyak yang bisa melakukan. Tetapi kunci utamanya terletak pada kemauan membenahi dan mempertahankan kualitas tersebut, baik dalam hal rasa maupun pelayanan. Maka di samping tidak mengejar keuntungan besar, pria sederhana ini juga berusaha dekat dengan para pelanggan, selalu bersikap sopan, tidak kasar, serta mau mengakrabkan diri. Dan di atas itu semua yaitu kejujuran.
Sebab, soal menjaga kejujuran ia pernah punya pengalaman sendiri. Akibat kekurangpengetahuannya, suatu saat dirinya pernah menerima tawaran pinjaman penambahan modal usaha dari seorang oknum aparat kelurahan. Ketika pembayaran angsuran sudah berjalan beberapa kali, tiba-tiba datang surat tagihan pembayaran dari pihak kelurahan. Ternyata setoran yang terdahulu terlanjur masuk ke kantong oknum yang bersangkutan. Selain itu, menurutnya, dalam menjalankan bisnis rumah makan yang paling riskan justru terletak pada soal sepele, yaitu mudah terjadi salah paham dengan pengelola.
Sementara itu, soal karyawan restoran yang saat ini total berjumlah 26 orang, Tarjo mengaku tidak menerapkan pembagian kerja secara khusus. Semua pegawai diajari melakukan semua hal, kecuali yang meracik bumbu. Menariknya karyawan banyak diambil dari anak-anak daerah yang putus sekolah. Pria berkulit gelap ini punya alasan dengan berkaca pada dirinya.
“Karena saya pernah mengalami, ke mana-mana cari pekerjaan ditolak karena tidak punya ijasah dan kemampuan. Masalahnya soal ijasah, untuk anak daerah banyak yang tidak sekolah, sedangkan kalau ditanya kemampuan kalau belum belajar, ya pasti belum tahu,” katanya. “Maka yang saya ambil adalah yang punya kemauan. Kalau belum bisa saya ajari, gajinya juga tidak kecil, antara Rp 350 ribu-Rp 1 juta, terima bersih. Tempat sudah disediakan, pengobatan ditanggung, apalagi kalau cuma makan dan minum, gratis,” tambahnya.
Hubungannya dengan pengelolaan cabang, tujuh bersaudara ini mengungkapkan, jikalau dirinya tidak memaksakan anggota keluarganya atau sanak saudara mesti terlibat dalam usahanya. Pengalamannya juga membuktikan, sebab tanpa adanya kemauan sejak awal sesuatu yang dilakukan bakal membuahkan hasil yang tidak maksimal.
Saat ini telah banyak yang tertarik ingin membeli franchise namun sayangnya Sutarjo mengaku belum siap menggandeng mitra. “Banyak sekali yang ingin franchise, ada permintaan dari Aceh, Riau, Deli, Jambi, NTT, Surabaya, Pekalongan, Semarang, dan lain-lain. Tetapi guru dan istri saya memberikan pertimbangan agar terlebih dahulu melihat kemampuan diri saya. Soalnya kemampuan saya masih terbatas, dan itu butuh perhitungan tinggi, paling tidak konsultan,” pupusnya, paling tidak untuk sementara waktu.
Paling tidak sekarang ia sudah pantas berbangga, dengan usahanya ia telah banyak dikenal orang. Satu lagi terbukti, berkat keberanian, kegigihan, dan semangat tinggi, seseorang bisa menuai sukses. Dari segi materi, Sutarjo bersama istri dan anak-anaknya kini sudah merasa nyaman. Mereka menempati rumah sendiri di atas tanah seluas 670 m2 di Ciledug, Tangerang, yang ia beli 2005 lalu, ditambah 3 mobil dan 10 buah sepeda motor untuk operasional.
Tuesday, 15 July 2008
Page 1 of 2
Ikan Bakar SutarjoHidup Sutarjo tak pernah bisa jauh dari hewan berhabitat air itu. Dulunya ia seorang nelayan, sekarang sukses menjadi juragan ikan (bakar) . Wiyono
Ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Banyak yang mempercayai kebenaran ungkapan itu. Maka merantau ke Jakarta tanpa bekal pendidikan, pengalaman kerja, atau mungkin kecukupan modal buat membuka usaha jangan harap mampu bertahan hidup. Sebab tidak sedikit kejadian, di tengah sengitnya persaingan hidup setumpuk ijasah pun acap tidak membantu banyak alias terbuang percuma.
Tetapi Sutarjo seolah hendak menepis itu. Karena tidak puas selama 12 belas tahun hanya menjalani hidup sebagai nelayan di Pacitan, Jawa Timur, ia nekat mengadu peruntungan di kota. Hanya bermodal satu tekad, ingin mandiri dengan memulai penghidupan baru tahun 1990 ia berangkat ke Jakarta bersama istri dan seorang anaknya. Dan buktinya, setelah sekian tahun segala perjuangannya tidak sia-sia. Nama resto Ikan Bakar “Pak Tarjo” Permata Hijau sekarang telah memiliki beberapa cabang dan selalu ramai. Sedangkan pembelinya mulai dari kalangan orang biasa, artis, dan pejabat.
Sejumlah selebriti, mulai dari penyanyi hingga artis sinetron, semacam Gunawan, Desy Ratnasari, pemeran Ucil, serta para kru sinetron Si Doel Anak Sekolahan dan lain-lain termasuk di antara penggemar ikan hasil bakaran Sutarjo. “Banyak sekali, deh. Terus bapak-bapak anggota MPR/ DPR yang ke sini rasanya tiap hari,” tukas pria ramah ini tanpa memerinci.
Keberhasilan Sutarjo jelas tidak diraih semudah membalik telapak tangan. Mengandalkan ijasah SMP apa lagi tanpa embel-embel sertifikat pengalaman kerja jelas mustahil. Jatuh-bangun sebagai orang susah sempat dialami saat meretas langkah dari nol, dari pengalaman pahitnya ditipu orang maupun upaya keras bekerja siang-malam. “Kalau diriwayatkan kisah saya pahit banget,” tukas pria kelahiran 1968 itu mengawali riwayatnya.
Pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta Sutarjo dan keluarganya menempati kontrakan sempit di daerah Kreo berharga sewa Rp 7 ribu sebulan. Beruntung tidak lama mendapatkan pekerjaan di Cipete sebagai cleaning service. Untuk menghemat pengeluaran dari kontrakan sampai ke tempat bekerja ditempuh dengan berjalan kaki.
Selang dua bulan bekerja Sutarjo memutuskan keluar. Dari uang sisa gaji bulan kedua ia belikan gerobak untuk berdagang sayur keliling. Hanya sekitar dua bulan berdagang, dirinya kembali melamar pekerjaan sebagai satpam dan pindah ke Kampung Rawa. Tetapi ternyata penghidupan sebagai satpam waktu itu juga tidak lebih baik, gaji yang diterima sekadar cukup untuk bayar uang kontrakan. Untuk menyambung hidup hingga sebulan, Sutarjo memberanikan diri meminta kayu kaso dari toko bangunan di depan tempat kerjanya. Akhirnya dengan sisa uang Rp 30 ribu di tangan, istrinya dibuatkan kios rokok di dekat lapangan tenis di daerah Plumpang.
Sekitar setahun kemudian atas ijin istri Sutarjo mencoba lagi berdagang sayur. “Karena gaji satpam tidak memungkinkan, saya keluar,” ujarnya. Lalu berjalan satu bulan kemudian, ia telah memiliki sedikit tambahan modal usaha dan mulai berjualan air minum kemasan meski dengan cara hutang terlebih dulu. “Ceritanya, setelah punya warung rokok, kebetulan ada langganan pedagang teh botol keliling. Karena dagang sayur biasanya hingga pukul 10.00, saya hutang minuman satu dus, jualan lagi di lampu merah,” tuturnya lebih lanjut.
Ikan Bakar SutarjoPria ini benar-benar tak kenal lelah. Pagi-pagi, selesai menyiapkan warung rokok yang dijaga Triyati, istrinya, ia segera berangkat menjajakan sayur-mayur. Rampung berjualan, tanpa beristirahat dulu ia langsung memanggul minuman kemasan untuk kembali berdagang di lampu merah. Sore sekitar pukul 5.00 ia pulang, mandi, shalat, baru menyusul istrinya, ganti menunggui kios rokok sambil menjual mie rebus hingga jam 12.00 malam. Sementara pagi buta, jam 03.00 ia sudah harus ke pasar belanja sayur.
Usaha keras tersebut akhirnya sedikit membuahkan hasil. Pada 1995 kios rokok miliknya sudah berubah menjadi warteg dan setahun kemudian ia pun mulai berjualan sayur keliling. Pada waktu itu ia sudah mampu beli motor dan punya dua orang karyawan. Tetapi malang tak dapat ditolak, untung tak bisa diraih. Begitu terjadi kerusuhan pada akhir 1997 keadaan kembali berbalik. Ia mengaku, sesudah kejadian itu semua usaha seret dan sulit sekali mencari uang. Ia sempat habis-habisan dan tinggal mengantongi uang Rp 20 ribu.
Dalam keadaan bingung sehingga nyaris putus asa sebab merasa semua usaha sudah dijalani dan dikerjakan sekuat mungkin, ia hanya mampu berdoa. “Seolah mendapat hidayah, saya jadi teringat kalau pernah menjadi nelayan,” kenang Tarjo. Sutarjo jelas bukan hendak mengulang mata pencaharian yang sama, sebaliknya timbullah gagasan membuka usaha ikan bakar. Walaupun sempat ragu karena tidak cukup modal, atas dukungan istri semangatnya kembali bangkit. “Insyaallah, asal berusaha disertai doa dengan yakin pasti berhasil,” ucapnya menirukan istrinya waktu itu. Benar juga, dari sedikit, tiap kali belanja, jualannya selalu habis. Dasar jalannya memang dari situ, kehidupannya pun mulai membaik.
Namun tahun 2000 masalah baru kembali menghampiri. Pada saat usaha ikan bakar tersebut tengah menanjak tiba-tiba Sutarjo harus pindah dari lokasi yang ia tempati. Pasalnya kompleks Alfa Indah di mana ia berjualan hendak diperluas oleh pengembangnya sehingga mau tidak mau ia harus hengkang. Padahal untuk mendapatkan lokasi strategis seperti semula tidak gampang.
Ikan Bakar Sutarjo“Saya sempat putus asa, alhamdulillah saya ketemu dengan ustadz Mashudi. Beliau selalu menuntun dan membimbing saya agar tidak sampai patah arang dan sabar terhadap ujian. Saya bahkan dianjurkan memperbanyak do’a, shalat malam, bersyukur atas apa pun yang telah diterima,” ujarnya.
Tahun 2001 ia mendapatkan lokasi, tetap mengontrak setahun sebesar Rp 3 juta. Lokasi baru di jalan arteri Permata Hijau itu agaknya justru membawa hoki. Sehari jumlah pengunjung antara 200-600 orang dengan omset tidak kurang Rp 5 juta. Setelah setahun akhirnya malah sudah terbeli dengan harga Rp 9 juta/m2. Tidak berapa lama kemudian Tarjo juga mulai membuka cabang di Pantai Indah Kapuk, Auri Laguna, Ciledug, Bogor, dan Serpong. Sayang, beberapa di antaranya kurang berhasil dan ditutup. “Kesalahan saya karena manjemen yang kurang hati-hati,” akunya. “Tetapi insyaallah akan segera buka lagi di Pasar Minggu, dan di dekat kantor Bulog jalan Gatot Subroto,” imbuh bapak dari Tina Malinda, Ahmad Ridho, Nurhayati Nabila ini.
Ketika didesak, Sutarjo mau sedikit membuka rahasia mengapa banyak pembeli ketagihan dengan ikan bakar racikannya yakni berani bumbu. Dikatakan, setiap harinya alokasi khusus buat belanja bumbu dan rempah-rempah saja ia tidak kurang Rp 400 ribu. Untuk bahan baku, karena ikan bersifat musiman, jika pas sulit maka ia tidak mau memaksakan diri karena bisa berakibat barang yang didapat kurang baik kualitasnya.
Baginya, kalau sekadar membuat masakan, orang lain pun banyak yang bisa melakukan. Tetapi kunci utamanya terletak pada kemauan membenahi dan mempertahankan kualitas tersebut, baik dalam hal rasa maupun pelayanan. Maka di samping tidak mengejar keuntungan besar, pria sederhana ini juga berusaha dekat dengan para pelanggan, selalu bersikap sopan, tidak kasar, serta mau mengakrabkan diri. Dan di atas itu semua yaitu kejujuran.
Sebab, soal menjaga kejujuran ia pernah punya pengalaman sendiri. Akibat kekurangpengetahuannya, suatu saat dirinya pernah menerima tawaran pinjaman penambahan modal usaha dari seorang oknum aparat kelurahan. Ketika pembayaran angsuran sudah berjalan beberapa kali, tiba-tiba datang surat tagihan pembayaran dari pihak kelurahan. Ternyata setoran yang terdahulu terlanjur masuk ke kantong oknum yang bersangkutan. Selain itu, menurutnya, dalam menjalankan bisnis rumah makan yang paling riskan justru terletak pada soal sepele, yaitu mudah terjadi salah paham dengan pengelola.
Sementara itu, soal karyawan restoran yang saat ini total berjumlah 26 orang, Tarjo mengaku tidak menerapkan pembagian kerja secara khusus. Semua pegawai diajari melakukan semua hal, kecuali yang meracik bumbu. Menariknya karyawan banyak diambil dari anak-anak daerah yang putus sekolah. Pria berkulit gelap ini punya alasan dengan berkaca pada dirinya.
“Karena saya pernah mengalami, ke mana-mana cari pekerjaan ditolak karena tidak punya ijasah dan kemampuan. Masalahnya soal ijasah, untuk anak daerah banyak yang tidak sekolah, sedangkan kalau ditanya kemampuan kalau belum belajar, ya pasti belum tahu,” katanya. “Maka yang saya ambil adalah yang punya kemauan. Kalau belum bisa saya ajari, gajinya juga tidak kecil, antara Rp 350 ribu-Rp 1 juta, terima bersih. Tempat sudah disediakan, pengobatan ditanggung, apalagi kalau cuma makan dan minum, gratis,” tambahnya.
Hubungannya dengan pengelolaan cabang, tujuh bersaudara ini mengungkapkan, jikalau dirinya tidak memaksakan anggota keluarganya atau sanak saudara mesti terlibat dalam usahanya. Pengalamannya juga membuktikan, sebab tanpa adanya kemauan sejak awal sesuatu yang dilakukan bakal membuahkan hasil yang tidak maksimal.
Saat ini telah banyak yang tertarik ingin membeli franchise namun sayangnya Sutarjo mengaku belum siap menggandeng mitra. “Banyak sekali yang ingin franchise, ada permintaan dari Aceh, Riau, Deli, Jambi, NTT, Surabaya, Pekalongan, Semarang, dan lain-lain. Tetapi guru dan istri saya memberikan pertimbangan agar terlebih dahulu melihat kemampuan diri saya. Soalnya kemampuan saya masih terbatas, dan itu butuh perhitungan tinggi, paling tidak konsultan,” pupusnya, paling tidak untuk sementara waktu.
Paling tidak sekarang ia sudah pantas berbangga, dengan usahanya ia telah banyak dikenal orang. Satu lagi terbukti, berkat keberanian, kegigihan, dan semangat tinggi, seseorang bisa menuai sukses. Dari segi materi, Sutarjo bersama istri dan anak-anaknya kini sudah merasa nyaman. Mereka menempati rumah sendiri di atas tanah seluas 670 m2 di Ciledug, Tangerang, yang ia beli 2005 lalu, ditambah 3 mobil dan 10 buah sepeda motor untuk operasional.
Meraup Uang Jutaan dari Laundry Bulanan
Monday, 27 August 2007
Familia LaundryLaundry dengan hitungan per potong sudah sangat jamak. Sistem kiloan sudah mulai banyak ditemui, tetapi sangat jarang yang menetapkan harga atas dasar ukuran bulanan, seperti bisnis yang dijalankan Widyawati Irda. Russanti Lubis
Tidak pernah ada satu manusia pun di muka bumi ini, yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Karena, itu, setiap manusia wajib membekali diri dengan cara apa pun, untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga, sekali pun hal ini tidak menjamin manusia tersebut terbebas dari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti sering dikatakan, untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, tapi manusia tetap wajib berusaha.
Berbekal pandangan ini, Widyawati Irada, mantan engineer pada sebuah perusahaan elektronik di Muka Kuning, Batam, membuka usaha laundry bersama dengan partnernya, Endrayani. “Tujuanku membuka usaha ini selain untuk menambah penghasilan, juga agar tetap terus eksis dan berkarya meski ‘cuma’ ibu rumah tangga. Aku juga nggak mau 100% bergantung sama suami, karena kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan sana. Jadi, kita wajib membekali diri. Di samping itu, dengan membuka usaha, muncul suatu keharusan untuk terus mengasah diri. Aku yakin banget hal ini berdampak positif pada kualitas pengasuhan anak-anakku, khususnya,” kata Adhe, begitu orang-orang menyapanya.
Di sisi lain, saat laundry ini dibangun (Februari 2003), bisnis laundry masih sangat jarang ditemui, terutama di perumahan-perumahan. Dengan demikian, pasarnya masih sangat luas, mengingat Batam dihuni ribuan pekerja pabrik yang hampir setiap hari kerja lembur, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk urusan cuci mencuci. Belum lagi cuaca Batam yang sukar diramalkan. Sedangkan pembantu rumah tangga selain susah dicari, standar gajinya juga sangat tinggi. “Padahal pekerjaan ibu rumah tangga itu tiada habisnya. Jadi, daripada direpotkan oleh masalah cucian ya dilaundry saja atau setidaknya mempercayakan urusan menyeterika baju-baju mereka ke laundry,” ujarnya. Di sisi lain, mencuci dan menyeterika merupakan pekerjaan yang paling gampang dan dapat disambi mengurus anak-anak.
Dengan modal awal sekitar Rp200 ribu yang hanya digunakan untuk membeli gantungan baju, keranjang baju, kantung plastik, dan jemuran mengingat mesin cuci, setrikaan, dan tempat menjemur pakaian sudah tersedia, kedua nyonya rumah ini membuka usahanya yang diberi nama Familia Laundry. Dalam perjalanannya, ada penambahan alat-alat lain seperti steamer, tag gun, dan tag pin untuk identifikasi baju masing-masing pelanggan. Selain itu, mencuci dan menyeterika yang semula dikerjakan sendiri, setahun kemudian dibantu dua karyawan. “Ketika tersadar rumah kami sudah sesak dengan baju-baju, kami membeli satu unit rumah untuk ruang produksi dan mess karyawan, serta satu unit mobil untuk operasional, beberapa mesin cuci dan alat pengering dengan pinjam ke bank sebesar Rp200 juta. Kami juga memperlebar pelayanan kami yang pada awalnya cuma di Batu Aji ke Tiban, Nagoya, Sungai Panas, dan Batam Centre,” katanya.
Familia Laundry menyediakan pelayanan laundry bulanan dengan tarif Rp80 ribu/bulan, laundry kiloan (Rp6 ribu/kg), dry cleaning (mulai dari Rp15 ribu/piece), laundry bed cover (mulai dari Rp15 ribu/piece), laundry karpet/permadani (Rp7.500/m²), laundry linen untuk spa, dan laundry seragam karyawan perusahaan. Dengan jumlah pelanggan tetap sekitar 150 baik keluarga maupun perorangan, setiap bulan dibukukan omset sebesar Rp25 juta. “Kami memperlakukan setiap pelanggan dengan cara khusus. Hampir semua permintaan mereka yang spesifik tapi masuk akal, kami penuhi. Yang pasti, masing-masing baju pelanggan kami cuci sendiri-sendiri. Ini yang tidak selalu dapat dijumpai di semua laundry, sekali pun kapasitasnya laundry besar,” ucap Adhe yang sering kebanjiran order saat menjelang lebaran, natal, dan imlek.
Untuk menambah pemasukan, di samping berpromosi dengan menyebarkan brosur dan beriklan secara kontinyu, Familia Laundry menjalin kerja sama dengan pengusaha busana muslim di mana member atau non member mereka yang berbelanja dengan nominal tertentu akan mendapat diskon 10% di Familia Laundry, sedangkan pelanggan laundry ini berpeluang mendapat voucher diskon untuk menjadi member mereka. “Kami juga berencana bekerja sama dengan beberapa teman di bidang-bidang usaha yang lain, seperti pengusaha gorden/vitrage,” kata ibu dua anak yang bermimpi menciptakan gaya hidup mencucikan pakaian di mal, sambil cuci mata ini. “Kelar jalan-jalan, mampir lagi ke laundry, cucian sudah kering, bersih, rapi, dan wangi,” imbuhnya.
Waralaba? “Belum ada rencana. Kami juga belum membuka cabang. Yang ada hanya agen yang tersebar di Tiban, Sagulung, Batam Centre, dan Muka Kuning. Agen-agen ini bertugas mengumpulkan baju kotor milik pelanggan, lalu baju-baju itu kami jemput, diproses, dan akhirnya dikembalikan lagi dalam kondisi bersih ke agen. Saat ini, aku lebih tertarik memotivasi para ibu rumah tangga untuk mengikuti jejakku. Untuk itu, aku membuat website tentang usahaku ini serta memberi kesempatan kepada mereka, dengan membuat dan menjual CD (compact disc) yang berisi panduan praktis dari A–Z tentang cara membuka usaha laundry, memilih baju pelanggan, dan lain-lain.
Dengan cara ini, aku ingin memperkenalkan laundry keluarga secara lebih luas. Harapanku, semakin banyak ibu rumah tangga yang membuka usaha laundry, selain tingkat ketergantungan terhadap suami berkurang, juga masyarakat dengan sendirinya akan semakin terdidik menggunakan jasa laundry sebagai bagian dari gaya hidup mereka,” ucapnya. Bagaimana ibu-ibu?
© 2009 Majalah Pengusaha - Peluang Usaha dan Solusinya
Familia LaundryLaundry dengan hitungan per potong sudah sangat jamak. Sistem kiloan sudah mulai banyak ditemui, tetapi sangat jarang yang menetapkan harga atas dasar ukuran bulanan, seperti bisnis yang dijalankan Widyawati Irda. Russanti Lubis
Tidak pernah ada satu manusia pun di muka bumi ini, yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Karena, itu, setiap manusia wajib membekali diri dengan cara apa pun, untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga, sekali pun hal ini tidak menjamin manusia tersebut terbebas dari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti sering dikatakan, untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, tapi manusia tetap wajib berusaha.
Berbekal pandangan ini, Widyawati Irada, mantan engineer pada sebuah perusahaan elektronik di Muka Kuning, Batam, membuka usaha laundry bersama dengan partnernya, Endrayani. “Tujuanku membuka usaha ini selain untuk menambah penghasilan, juga agar tetap terus eksis dan berkarya meski ‘cuma’ ibu rumah tangga. Aku juga nggak mau 100% bergantung sama suami, karena kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan sana. Jadi, kita wajib membekali diri. Di samping itu, dengan membuka usaha, muncul suatu keharusan untuk terus mengasah diri. Aku yakin banget hal ini berdampak positif pada kualitas pengasuhan anak-anakku, khususnya,” kata Adhe, begitu orang-orang menyapanya.
Di sisi lain, saat laundry ini dibangun (Februari 2003), bisnis laundry masih sangat jarang ditemui, terutama di perumahan-perumahan. Dengan demikian, pasarnya masih sangat luas, mengingat Batam dihuni ribuan pekerja pabrik yang hampir setiap hari kerja lembur, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk urusan cuci mencuci. Belum lagi cuaca Batam yang sukar diramalkan. Sedangkan pembantu rumah tangga selain susah dicari, standar gajinya juga sangat tinggi. “Padahal pekerjaan ibu rumah tangga itu tiada habisnya. Jadi, daripada direpotkan oleh masalah cucian ya dilaundry saja atau setidaknya mempercayakan urusan menyeterika baju-baju mereka ke laundry,” ujarnya. Di sisi lain, mencuci dan menyeterika merupakan pekerjaan yang paling gampang dan dapat disambi mengurus anak-anak.
Dengan modal awal sekitar Rp200 ribu yang hanya digunakan untuk membeli gantungan baju, keranjang baju, kantung plastik, dan jemuran mengingat mesin cuci, setrikaan, dan tempat menjemur pakaian sudah tersedia, kedua nyonya rumah ini membuka usahanya yang diberi nama Familia Laundry. Dalam perjalanannya, ada penambahan alat-alat lain seperti steamer, tag gun, dan tag pin untuk identifikasi baju masing-masing pelanggan. Selain itu, mencuci dan menyeterika yang semula dikerjakan sendiri, setahun kemudian dibantu dua karyawan. “Ketika tersadar rumah kami sudah sesak dengan baju-baju, kami membeli satu unit rumah untuk ruang produksi dan mess karyawan, serta satu unit mobil untuk operasional, beberapa mesin cuci dan alat pengering dengan pinjam ke bank sebesar Rp200 juta. Kami juga memperlebar pelayanan kami yang pada awalnya cuma di Batu Aji ke Tiban, Nagoya, Sungai Panas, dan Batam Centre,” katanya.
Familia Laundry menyediakan pelayanan laundry bulanan dengan tarif Rp80 ribu/bulan, laundry kiloan (Rp6 ribu/kg), dry cleaning (mulai dari Rp15 ribu/piece), laundry bed cover (mulai dari Rp15 ribu/piece), laundry karpet/permadani (Rp7.500/m²), laundry linen untuk spa, dan laundry seragam karyawan perusahaan. Dengan jumlah pelanggan tetap sekitar 150 baik keluarga maupun perorangan, setiap bulan dibukukan omset sebesar Rp25 juta. “Kami memperlakukan setiap pelanggan dengan cara khusus. Hampir semua permintaan mereka yang spesifik tapi masuk akal, kami penuhi. Yang pasti, masing-masing baju pelanggan kami cuci sendiri-sendiri. Ini yang tidak selalu dapat dijumpai di semua laundry, sekali pun kapasitasnya laundry besar,” ucap Adhe yang sering kebanjiran order saat menjelang lebaran, natal, dan imlek.
Untuk menambah pemasukan, di samping berpromosi dengan menyebarkan brosur dan beriklan secara kontinyu, Familia Laundry menjalin kerja sama dengan pengusaha busana muslim di mana member atau non member mereka yang berbelanja dengan nominal tertentu akan mendapat diskon 10% di Familia Laundry, sedangkan pelanggan laundry ini berpeluang mendapat voucher diskon untuk menjadi member mereka. “Kami juga berencana bekerja sama dengan beberapa teman di bidang-bidang usaha yang lain, seperti pengusaha gorden/vitrage,” kata ibu dua anak yang bermimpi menciptakan gaya hidup mencucikan pakaian di mal, sambil cuci mata ini. “Kelar jalan-jalan, mampir lagi ke laundry, cucian sudah kering, bersih, rapi, dan wangi,” imbuhnya.
Waralaba? “Belum ada rencana. Kami juga belum membuka cabang. Yang ada hanya agen yang tersebar di Tiban, Sagulung, Batam Centre, dan Muka Kuning. Agen-agen ini bertugas mengumpulkan baju kotor milik pelanggan, lalu baju-baju itu kami jemput, diproses, dan akhirnya dikembalikan lagi dalam kondisi bersih ke agen. Saat ini, aku lebih tertarik memotivasi para ibu rumah tangga untuk mengikuti jejakku. Untuk itu, aku membuat website tentang usahaku ini serta memberi kesempatan kepada mereka, dengan membuat dan menjual CD (compact disc) yang berisi panduan praktis dari A–Z tentang cara membuka usaha laundry, memilih baju pelanggan, dan lain-lain.
Dengan cara ini, aku ingin memperkenalkan laundry keluarga secara lebih luas. Harapanku, semakin banyak ibu rumah tangga yang membuka usaha laundry, selain tingkat ketergantungan terhadap suami berkurang, juga masyarakat dengan sendirinya akan semakin terdidik menggunakan jasa laundry sebagai bagian dari gaya hidup mereka,” ucapnya. Bagaimana ibu-ibu?
© 2009 Majalah Pengusaha - Peluang Usaha dan Solusinya
Cara Merinci Baju Laundry Agar Tidak Tertukar
Cara Merinci Baju Laundry Agar Tidak Tertukar
Berhubung banyak yang bertanya tentang tema laundry, jadi saya perlu posting jawaban lagi nih..
Cara agar baju laundry tidak tertukar:
1. Kalo pelanggan membawa kantong plastik (kresek/asoy), bagian atasnya langsung diikat/dijepit tertutup agar baju tidak tumpah keluar.
2. Kalo pelanggan membawa kantong plastik lebih dari 1, ikat dengan tali rafia antar plastik tersebut, biar tetap terkelompok.
3. Setiap baju ditagging dengan tag gun yang sudah diisi dengan tag pin dan kain keras.Tag gun berbentuk seperti pistol dengan ujung jarum. Tag pin adalah isi tag gun, terbuat dari plastik sebesar lidi. Tag pin biasanya digunakan untuk label harga pada baju-baju baru.
Gunakan pena yang tintanya tidak luntur air atau spidol transparansi size F untuk menandai potongan kain keras (label)sesuai dengan nomor notanya. Jumlah label harus sesuai dengan jumlah baju setiap notanya.
4. Pilih daerah tagging yang "aman", seperti label baju, kantong bagian dalam celana, dll.
5. Tembakkan tag gun 2 kali setiap baju untuk menghindari putusnya tag pin akibat putaran mesin cuci.
6. Setelah baju selesai digosok, cocokkan label kain keras pada baju dengan jumlahnya pada masing-masing nota.
Berhubung banyak yang bertanya tentang tema laundry, jadi saya perlu posting jawaban lagi nih..
Cara agar baju laundry tidak tertukar:
1. Kalo pelanggan membawa kantong plastik (kresek/asoy), bagian atasnya langsung diikat/dijepit tertutup agar baju tidak tumpah keluar.
2. Kalo pelanggan membawa kantong plastik lebih dari 1, ikat dengan tali rafia antar plastik tersebut, biar tetap terkelompok.
3. Setiap baju ditagging dengan tag gun yang sudah diisi dengan tag pin dan kain keras.Tag gun berbentuk seperti pistol dengan ujung jarum. Tag pin adalah isi tag gun, terbuat dari plastik sebesar lidi. Tag pin biasanya digunakan untuk label harga pada baju-baju baru.
Gunakan pena yang tintanya tidak luntur air atau spidol transparansi size F untuk menandai potongan kain keras (label)sesuai dengan nomor notanya. Jumlah label harus sesuai dengan jumlah baju setiap notanya.
4. Pilih daerah tagging yang "aman", seperti label baju, kantong bagian dalam celana, dll.
5. Tembakkan tag gun 2 kali setiap baju untuk menghindari putusnya tag pin akibat putaran mesin cuci.
6. Setelah baju selesai digosok, cocokkan label kain keras pada baju dengan jumlahnya pada masing-masing nota.
SEMUANYA RELATIF
Believe (kepercayaan) sifatnya relatif. Mungkin saat ini hal itu dianggap benar, tetapi lain waktu hal tersebut adalah salah. Fakta-lah kebenarannya.
Beberapa believe yang salah kaprah dalam hal ilmu pengetahuan:
1. Teori bumi adalah datar pada era sebelum renaissance (abad 14 – 17), akhirnya dibantah oleh Christopher Columbus. Faktanya, bumi itu bulat kemudian diperkuat oleh foto-foto bumi dari satelit dan kesaksian para astronot dari pesawat space shuttle.
2. Believe bahwa manusia tidak bisa berlari 1 mil kurang dari 4 menit. Faktanya, Roger Gilbert Banister memecahkan rekor tersebut pada 6 Mei 1954 (3 menit 59.4 detik).
3. Believe bahwa benda yang lebih berat dari udara tidak dapat terbang. Faktanya, Wright Bersaudara membuat dan menerbangkan pesawat eksperimen pertama pada 17 Desember 1903.
Dalam bidang bisnis, ada beberapa believe yang menghambat:
1. Believe bahwa untuk bisnis multinasional founder harus bisa berbahasa Inggris. Faktanya, Tan Sri Lim Goh Tong, owner Genting Group - Malaysia, sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris.
2. Believe bahwa imigran tidak bisa sukses. Faktanya, Lakshmi Narayan Mittal, imigran India, memulai debutnya di Surabaya dengan pabrik baja Ispat Indo. Sekarang Mittal adalah Chairman Arcelor Mittal, perusahaan baja terbesar di dunia dan ia juga menjadi salah seorang terkaya di jagad ini.
3. Believe bahwa pengusaha harus melek komputer. Faktanya, Warren Buffet, Donald Trump dan Richard Branson sama sekali tidak bisa menggunakan komputer.
4. Believe bahwa hanya orang "normal" yang bisa jadi pengusaha sukses. Faktanya, Richard Branson, Ted Turner dan James LeVoy Sorenson adalah penderita dislexia (gangguan dalam membaca).
5. Believe bahwa entrepreneur sukses harus orang berpendidikan. Faktanya, Bill Gates, Steve Jobs, Henry Ford dan Soichiro Honda adalah pengusaha otodidak.
Bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda punya believe yang menghambat? Mungkinkah itu cuma ilusi? Temukan fakta kebenarannya. Siapa tahu belive anda cuma mitos belaka.
Beberapa believe yang salah kaprah dalam hal ilmu pengetahuan:
1. Teori bumi adalah datar pada era sebelum renaissance (abad 14 – 17), akhirnya dibantah oleh Christopher Columbus. Faktanya, bumi itu bulat kemudian diperkuat oleh foto-foto bumi dari satelit dan kesaksian para astronot dari pesawat space shuttle.
2. Believe bahwa manusia tidak bisa berlari 1 mil kurang dari 4 menit. Faktanya, Roger Gilbert Banister memecahkan rekor tersebut pada 6 Mei 1954 (3 menit 59.4 detik).
3. Believe bahwa benda yang lebih berat dari udara tidak dapat terbang. Faktanya, Wright Bersaudara membuat dan menerbangkan pesawat eksperimen pertama pada 17 Desember 1903.
Dalam bidang bisnis, ada beberapa believe yang menghambat:
1. Believe bahwa untuk bisnis multinasional founder harus bisa berbahasa Inggris. Faktanya, Tan Sri Lim Goh Tong, owner Genting Group - Malaysia, sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris.
2. Believe bahwa imigran tidak bisa sukses. Faktanya, Lakshmi Narayan Mittal, imigran India, memulai debutnya di Surabaya dengan pabrik baja Ispat Indo. Sekarang Mittal adalah Chairman Arcelor Mittal, perusahaan baja terbesar di dunia dan ia juga menjadi salah seorang terkaya di jagad ini.
3. Believe bahwa pengusaha harus melek komputer. Faktanya, Warren Buffet, Donald Trump dan Richard Branson sama sekali tidak bisa menggunakan komputer.
4. Believe bahwa hanya orang "normal" yang bisa jadi pengusaha sukses. Faktanya, Richard Branson, Ted Turner dan James LeVoy Sorenson adalah penderita dislexia (gangguan dalam membaca).
5. Believe bahwa entrepreneur sukses harus orang berpendidikan. Faktanya, Bill Gates, Steve Jobs, Henry Ford dan Soichiro Honda adalah pengusaha otodidak.
Bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda punya believe yang menghambat? Mungkinkah itu cuma ilusi? Temukan fakta kebenarannya. Siapa tahu belive anda cuma mitos belaka.
SEMUANYA RELATIF
Believe (kepercayaan) sifatnya relatif. Mungkin saat ini hal itu dianggap benar, tetapi lain waktu hal tersebut adalah salah. Fakta-lah kebenarannya.
Beberapa believe yang salah kaprah dalam hal ilmu pengetahuan:
1. Teori bumi adalah datar pada era sebelum renaissance (abad 14 – 17), akhirnya dibantah oleh Christopher Columbus. Faktanya, bumi itu bulat kemudian diperkuat oleh foto-foto bumi dari satelit dan kesaksian para astronot dari pesawat space shuttle.
2. Believe bahwa manusia tidak bisa berlari 1 mil kurang dari 4 menit. Faktanya, Roger Gilbert Banister memecahkan rekor tersebut pada 6 Mei 1954 (3 menit 59.4 detik).
3. Believe bahwa benda yang lebih berat dari udara tidak dapat terbang. Faktanya, Wright Bersaudara membuat dan menerbangkan pesawat eksperimen pertama pada 17 Desember 1903.
Dalam bidang bisnis, ada beberapa believe yang menghambat:
1. Believe bahwa untuk bisnis multinasional founder harus bisa berbahasa Inggris. Faktanya, Tan Sri Lim Goh Tong, owner Genting Group - Malaysia, sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris.
2. Believe bahwa imigran tidak bisa sukses. Faktanya, Lakshmi Narayan Mittal, imigran India, memulai debutnya di Surabaya dengan pabrik baja Ispat Indo. Sekarang Mittal adalah Chairman Arcelor Mittal, perusahaan baja terbesar di dunia dan ia juga menjadi salah seorang terkaya di jagad ini.
3. Believe bahwa pengusaha harus melek komputer. Faktanya, Warren Buffet, Donald Trump dan Richard Branson sama sekali tidak bisa menggunakan komputer.
4. Believe bahwa hanya orang "normal" yang bisa jadi pengusaha sukses. Faktanya, Richard Branson, Ted Turner dan James LeVoy Sorenson adalah penderita dislexia (gangguan dalam membaca).
5. Believe bahwa entrepreneur sukses harus orang berpendidikan. Faktanya, Bill Gates, Steve Jobs, Henry Ford dan Soichiro Honda adalah pengusaha otodidak.
Bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda punya believe yang menghambat? Mungkinkah itu cuma ilusi? Temukan fakta kebenarannya. Siapa tahu belive anda cuma mitos belaka.
Beberapa believe yang salah kaprah dalam hal ilmu pengetahuan:
1. Teori bumi adalah datar pada era sebelum renaissance (abad 14 – 17), akhirnya dibantah oleh Christopher Columbus. Faktanya, bumi itu bulat kemudian diperkuat oleh foto-foto bumi dari satelit dan kesaksian para astronot dari pesawat space shuttle.
2. Believe bahwa manusia tidak bisa berlari 1 mil kurang dari 4 menit. Faktanya, Roger Gilbert Banister memecahkan rekor tersebut pada 6 Mei 1954 (3 menit 59.4 detik).
3. Believe bahwa benda yang lebih berat dari udara tidak dapat terbang. Faktanya, Wright Bersaudara membuat dan menerbangkan pesawat eksperimen pertama pada 17 Desember 1903.
Dalam bidang bisnis, ada beberapa believe yang menghambat:
1. Believe bahwa untuk bisnis multinasional founder harus bisa berbahasa Inggris. Faktanya, Tan Sri Lim Goh Tong, owner Genting Group - Malaysia, sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris.
2. Believe bahwa imigran tidak bisa sukses. Faktanya, Lakshmi Narayan Mittal, imigran India, memulai debutnya di Surabaya dengan pabrik baja Ispat Indo. Sekarang Mittal adalah Chairman Arcelor Mittal, perusahaan baja terbesar di dunia dan ia juga menjadi salah seorang terkaya di jagad ini.
3. Believe bahwa pengusaha harus melek komputer. Faktanya, Warren Buffet, Donald Trump dan Richard Branson sama sekali tidak bisa menggunakan komputer.
4. Believe bahwa hanya orang "normal" yang bisa jadi pengusaha sukses. Faktanya, Richard Branson, Ted Turner dan James LeVoy Sorenson adalah penderita dislexia (gangguan dalam membaca).
5. Believe bahwa entrepreneur sukses harus orang berpendidikan. Faktanya, Bill Gates, Steve Jobs, Henry Ford dan Soichiro Honda adalah pengusaha otodidak.
Bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda punya believe yang menghambat? Mungkinkah itu cuma ilusi? Temukan fakta kebenarannya. Siapa tahu belive anda cuma mitos belaka.
BISNIS LAUNDRY, MASIHKAH ADA PELUANG
BISNIS LAUNDRY,
MASIHKAH ADA PELUANG
Namanya juga bisnis, ya tentu bisa aja segala macam usaha di geluti, yang penting bisa ngga kita melakukannya, senang ngga dengan pekerjaannya dan yang paling penting bisa menghasilkan uang ngga dari bisnis tersebut.
Ngga usah muluk-muluk deh, kita bisa mulai dari yang resikonya kecil, dan juga modalnya cuman jutaan.
Bisnis laundry begitu juga, dari yang namanya tukang cuci pakaian tetangga sampai tukang cuci sekelas "5 a'sec" yang cabangnya dimana-mana, itu adalah suatu bisnis yang mungkin bisa diambil contoh.
Dibawah ini ada tulisan, yang ditulis oleh Bambang Mulatho dan Endang Priyono, berisikan mengenai bisnis laundry yang mungkin bisa jadi ide buat rekan-rekan kalau tertarik untuk digeluti sebelum punya pilihan usaha yang lain.
Bisnis laundry ternyata cukup tahan menghadapi krismon. Lihat saja PT. Kreamindo (5 a'sec), Big Mas, Martinizing yang hingga kini tetap berkibar. Begitu pula halnya nasib sejumlah binatu tradisional. Mereka justru makin eksis.
Tentunya ada kiat-kiat tertentu hingga mereka sukses membangun usaha tersebut. Menurut pemilik Abarukmo Laundry, Ririn, 30 tahun, sebelum membuka usaha ia pernah bekerja disebuah perushaan laundry. Disitu ia belajar seluk beluk bisnis binatu.
Belakangan ia bersama suaminya yaitu Sugondo, Ririn membuka usaha sendiri. Modal awalnya cuma Rp. 3 Juta. Itu sudah termasuk sewa tempat di Jlan Porselin I Rawangun dan pembelian mesin pengering manual yang harus dikontrol setiap waktu. Bandingkan dengan perusahaan lain yang menggunakan boiller.
Selama 11 tahun membangun usaha, omzet kotor perbulan sekitar 25 juta rupiah. Bahkan disaat krismon lagi hangat-hangatnya, pendapatan masih diatas Rp. 20 juta.
Saat ini Ambarukmo Laundry yang sudah membuka 50 agen memiliki sejumlah pelanggan tetap. Selain perorangan, ada juga yang berasal dari hotel dan pusat-pusat olah raga. Misalnya Hotel Cempaka, Padang Golf Halim, Senayan Golg. Mereka ada yang langsung datang ketempatnya tanpa agen.
Beberapa Kunci Sukses
Bisnis Laundry :
1. Pilihlah Lokasi yang bagus.
2. Memiliki mesin cuci, mesin pengering dan mesin penggosok.
3. Pastikan kita punya resep untuk penghilang noda.
4. Yang pengalamannya masih nol, disarankan menimba pengalaman dengan menjadi agen. Kemudian tingkatkan pengetahuan mengenai cara menggosok dan cara mencuci yang baik.
5. Untuk pertama kali disarankan mencari rekanan minimal 3 agen.
6. Sebisa mungkin kendalikan sendiri usaha laundry dan memantau langsung mampu atau tidaknya agen.
7. Mengerjakan dengan tepat waktu pesanan langganan dan jangan sampai mengecewakannya. Kalau ada komplain cucian kurang bersih dan minta diulang, harus dilayani tanpa ongkos tambahan.
8. Perlakukan karyawan dan agen sebagai mitra kerja. Tanpa mereka berarti tidak ada uang masuk.
9. Harus bisa megatur keuangan dengan sungguh-sungguh. Mana yang harus didahulukan harus jelas.
10. Agar usaha tetap berkembang, pembagian prosentase dengan agen harus wajar.
11. Buatlah perjanjian dan tepati, misalnya tentang baju rusak atau baju hilang.
12. Memanfaatkan management yang baik dan disiplin. Misalnya biasa 3 hari selesai, usahakan lebih singkat. Kalau bisa pagi diterima siang sudah jadi.
13. Buatlah pembukuan yang rapi. Harus dipisahkan antara pengantaran, pengambilan, buku agen dan lain-lain.
14. Buatlah rekapitulasi dari setiap agen pada setiap akhir bulan.
Mudah-mudahan dengan informasi yang sedikit tersebut dan beberapa kiat untuk menjadi Pengusaha Bisnis Laundry yang suskes dapat menjadi inspirasi teman-teman.
Selamat menjadi tukang cuci, minimal tukang cuci sementara dirumah, gantiin istri untuk yang belum dapat kerjaan.
MASIHKAH ADA PELUANG
Namanya juga bisnis, ya tentu bisa aja segala macam usaha di geluti, yang penting bisa ngga kita melakukannya, senang ngga dengan pekerjaannya dan yang paling penting bisa menghasilkan uang ngga dari bisnis tersebut.
Ngga usah muluk-muluk deh, kita bisa mulai dari yang resikonya kecil, dan juga modalnya cuman jutaan.
Bisnis laundry begitu juga, dari yang namanya tukang cuci pakaian tetangga sampai tukang cuci sekelas "5 a'sec" yang cabangnya dimana-mana, itu adalah suatu bisnis yang mungkin bisa diambil contoh.
Dibawah ini ada tulisan, yang ditulis oleh Bambang Mulatho dan Endang Priyono, berisikan mengenai bisnis laundry yang mungkin bisa jadi ide buat rekan-rekan kalau tertarik untuk digeluti sebelum punya pilihan usaha yang lain.
Bisnis laundry ternyata cukup tahan menghadapi krismon. Lihat saja PT. Kreamindo (5 a'sec), Big Mas, Martinizing yang hingga kini tetap berkibar. Begitu pula halnya nasib sejumlah binatu tradisional. Mereka justru makin eksis.
Tentunya ada kiat-kiat tertentu hingga mereka sukses membangun usaha tersebut. Menurut pemilik Abarukmo Laundry, Ririn, 30 tahun, sebelum membuka usaha ia pernah bekerja disebuah perushaan laundry. Disitu ia belajar seluk beluk bisnis binatu.
Belakangan ia bersama suaminya yaitu Sugondo, Ririn membuka usaha sendiri. Modal awalnya cuma Rp. 3 Juta. Itu sudah termasuk sewa tempat di Jlan Porselin I Rawangun dan pembelian mesin pengering manual yang harus dikontrol setiap waktu. Bandingkan dengan perusahaan lain yang menggunakan boiller.
Selama 11 tahun membangun usaha, omzet kotor perbulan sekitar 25 juta rupiah. Bahkan disaat krismon lagi hangat-hangatnya, pendapatan masih diatas Rp. 20 juta.
Saat ini Ambarukmo Laundry yang sudah membuka 50 agen memiliki sejumlah pelanggan tetap. Selain perorangan, ada juga yang berasal dari hotel dan pusat-pusat olah raga. Misalnya Hotel Cempaka, Padang Golf Halim, Senayan Golg. Mereka ada yang langsung datang ketempatnya tanpa agen.
Beberapa Kunci Sukses
Bisnis Laundry :
1. Pilihlah Lokasi yang bagus.
2. Memiliki mesin cuci, mesin pengering dan mesin penggosok.
3. Pastikan kita punya resep untuk penghilang noda.
4. Yang pengalamannya masih nol, disarankan menimba pengalaman dengan menjadi agen. Kemudian tingkatkan pengetahuan mengenai cara menggosok dan cara mencuci yang baik.
5. Untuk pertama kali disarankan mencari rekanan minimal 3 agen.
6. Sebisa mungkin kendalikan sendiri usaha laundry dan memantau langsung mampu atau tidaknya agen.
7. Mengerjakan dengan tepat waktu pesanan langganan dan jangan sampai mengecewakannya. Kalau ada komplain cucian kurang bersih dan minta diulang, harus dilayani tanpa ongkos tambahan.
8. Perlakukan karyawan dan agen sebagai mitra kerja. Tanpa mereka berarti tidak ada uang masuk.
9. Harus bisa megatur keuangan dengan sungguh-sungguh. Mana yang harus didahulukan harus jelas.
10. Agar usaha tetap berkembang, pembagian prosentase dengan agen harus wajar.
11. Buatlah perjanjian dan tepati, misalnya tentang baju rusak atau baju hilang.
12. Memanfaatkan management yang baik dan disiplin. Misalnya biasa 3 hari selesai, usahakan lebih singkat. Kalau bisa pagi diterima siang sudah jadi.
13. Buatlah pembukuan yang rapi. Harus dipisahkan antara pengantaran, pengambilan, buku agen dan lain-lain.
14. Buatlah rekapitulasi dari setiap agen pada setiap akhir bulan.
Mudah-mudahan dengan informasi yang sedikit tersebut dan beberapa kiat untuk menjadi Pengusaha Bisnis Laundry yang suskes dapat menjadi inspirasi teman-teman.
Selamat menjadi tukang cuci, minimal tukang cuci sementara dirumah, gantiin istri untuk yang belum dapat kerjaan.
Paradox Kesederhanaan Warren Buffet
Warren Edward Buffet, Chairman Berkshire Hathaway, adalah orang paling tajir di planet ini versi Forbes 2008 dengan kekayaan bersih lebih dari $60 milyar. Sebagai investor pasar saham terbesar di dunia, Buffet dikenal konservatif. Buffet tekun dan sabar “menunggu” sahamnya menghasilkan, walaupun itu harus dijalaninya puluhan tahun.
Buffet muda bercita-cita terjun ke dunia investasi setelah terinspirasi buku klasik “Security Analysis” karya Benjamin Graham. Pada usia 26 tahun Buffet mendirikan Buffet Partnership Ltd. Konon waktu itu Buffet menjalankan usahanya dengan berpakaian piyama dan dari kamar tidurnya. Prospek-prospek pertamanya adalah para tetangga di sekitarnya.
Beberapa paradox dari sang “Oracle of Omaha” ini, adalah:
1. Salary-nya “cuma” $100.000 per tahun. Ini sangat kecil bila dibandingkan dengan gaji para eksekutif perusahaan top Amerika lainnya.
2. Buffet tinggal di rumah yang sama selama 50 tahun. Nilai rumah dengan 3 kamar tidur ini $700.000. Rumah ini tidak memiliki dinding pembatas dan pagar. Buffet sudah cukup puas tinggal di rumah ini.
3. Buffet menyumbangkan 83% kekayaannya untuk Bill & Melinda Gates Foundation.
4. Buffet membeli saham pertamanya pada usia 11 tahun. Buffet menyesal, kenapa dia tidak mulai bisnisnya lebih dini lagi.
5. Buffet membeli sebuah pertanian pada usia 14 tahun dari tabungannya sebagai loper koran.
6. Buffet tidak memiliki sopir pribadi dan security. Ia mengendarai mobilnya kemana-mana sendirian saja.
7. Buffet tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan jet pribadi terbesar di dunia.
8. Buffet hanya menulis satu surat setiap tahun kepada para CEO-nya dan memberi target tahunan kepada mereka.
9. Buffet tidak pernah mengadakan rapat harian seperti umumnya perusahaan.
10. Aturan Buffet kepada para CEO-nya hanya dua:
- Rule #1: do not lose any of your share holder’s money
- Rule #2: do not forget rule #1
11. Buffet tidak memiliki HP. Ia juga tidak menggunakan komputer di meja kerjanya.
12. Buffet tidak bergaul dengan kalangan kelas atas lainnya. Kegiatan senggangnya adalah menikmati popcorn dan menonton TV.
13. Saran Buffet, hindari kartu kredit dan hutang bank.
Buffet muda bercita-cita terjun ke dunia investasi setelah terinspirasi buku klasik “Security Analysis” karya Benjamin Graham. Pada usia 26 tahun Buffet mendirikan Buffet Partnership Ltd. Konon waktu itu Buffet menjalankan usahanya dengan berpakaian piyama dan dari kamar tidurnya. Prospek-prospek pertamanya adalah para tetangga di sekitarnya.
Beberapa paradox dari sang “Oracle of Omaha” ini, adalah:
1. Salary-nya “cuma” $100.000 per tahun. Ini sangat kecil bila dibandingkan dengan gaji para eksekutif perusahaan top Amerika lainnya.
2. Buffet tinggal di rumah yang sama selama 50 tahun. Nilai rumah dengan 3 kamar tidur ini $700.000. Rumah ini tidak memiliki dinding pembatas dan pagar. Buffet sudah cukup puas tinggal di rumah ini.
3. Buffet menyumbangkan 83% kekayaannya untuk Bill & Melinda Gates Foundation.
4. Buffet membeli saham pertamanya pada usia 11 tahun. Buffet menyesal, kenapa dia tidak mulai bisnisnya lebih dini lagi.
5. Buffet membeli sebuah pertanian pada usia 14 tahun dari tabungannya sebagai loper koran.
6. Buffet tidak memiliki sopir pribadi dan security. Ia mengendarai mobilnya kemana-mana sendirian saja.
7. Buffet tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan jet pribadi terbesar di dunia.
8. Buffet hanya menulis satu surat setiap tahun kepada para CEO-nya dan memberi target tahunan kepada mereka.
9. Buffet tidak pernah mengadakan rapat harian seperti umumnya perusahaan.
10. Aturan Buffet kepada para CEO-nya hanya dua:
- Rule #1: do not lose any of your share holder’s money
- Rule #2: do not forget rule #1
11. Buffet tidak memiliki HP. Ia juga tidak menggunakan komputer di meja kerjanya.
12. Buffet tidak bergaul dengan kalangan kelas atas lainnya. Kegiatan senggangnya adalah menikmati popcorn dan menonton TV.
13. Saran Buffet, hindari kartu kredit dan hutang bank.
Friday, April 03, 2009
Software-software pembuat suatu website
Desain : Untuk membuat desain suatu homepage biasanya para web designer dimulai dengan software ini sebagai tampilan sementara atau dalam membuat layout homepage.
1. Adobe Photoshop : Desain berbasis titik ( bitmap )
2. Adobe Image Ready : Memotong gambar-gambar ke dalam format html
3. Adobe Illustrator : Desain berbasis vector
4. CorelDraw : Desain berbasis vector
5. Macromedia Freehand : Desain berbasis vector
Efek Desain : Hal ini dilakukan untuk menghidupkan desain yang telah kita rancang. Seperti menambah efek cahaya, textur dan manipulasi teks.
1. Macromedia Firework : Efek teks
2. Painter : Memberikan efek lukisan
3. Ulead Photo Impact : Efek frame dan merancangan icon yang cantik.
4. Plugins Photoshop : Seperti Andromeda, Alien Skin, Eye Candy, Kai's Power Tool dan Xenofex juga sangat mendukung untuk memberi efek desain sewaktu anda mendesain layout homepage di Photoshop.
Animasi : Penambahan animasi perlu untuk membuat homepage agar kelihatan menarik dan hidup.
1. 3D Studio Max : Untuk membuat objek dan animasi 3D.
2. Gif Construction Set : Membuat animasi file gif
3. Macromedia Flash : Menampilkan animasi berbasis vector yang berukuran kecil.
4. Microsoft Gif Animator : Membuat animasi file gif
5. Swift 3D : Merancang animasi 3D dengan format file FLASH.
6. Swish : Membuat berbagai macam efek text dengan format file FLASH.
7. Ulead Cool 3D : Membuat animasi efek text 3D.
Web Editor : Menyatukan keseluruhan gambar dan tata letak desain, animasi, mengisi halaman web dengan teks dan sedikit bahasa script.
1. Alaire Homesite
2. Cold Fusion
3. Microsoft Frontpage
4. Macromedia Dreamweaver
5. Net Object Fusion
Programming : Hal ini dilakukan setelah sebagian besar desain homepage telah rampung. Programming bertugas sebagai akses database, form isian dan membuat web lebih interaktif. Contoh : Membuat guestbook, Form isian, Forum, Chatting, Portal, Lelang dan Iklanbaris.
1. ASP ( Active Server Page )
2. Borland Delphy
3. CGI ( Common Gateway Interface )
4. PHP
5. Perl
Upload : File html kita perlu di letakkan ( upload ) di suatu tempat ( hosting ) agar orang di seluruh dunia dapat melihat homepage kita.
1. Bullet FTP
2. Cute FTP
3. WS-FTP
4. Macromedia Dreamweaver : dengan fasilitas Site FTP
5. Microsoft Frontpage : dengan fasilitas Publish
Sound Editor : Homepage kita belum hidup tanpa musik. Untuk mengedit file midi atau wav, perlu alat khusus untuk itu.
1. Sound Forge : Mengedit dan menambah efek file yang berformat mp3 dan wav.
2. Cakewalk : Mengedit dan menambah efek untuk file yang berformat midi
Banyak sekali memang software untuk membuat suatu homepage dan kita tidak perlu mempelajari semua software tersebut di atas. Tapi untuk mempermudah, bagi pemula lebih baik dimulai terlebih dulu dengan mempelajari software Microsoft Frontpage atau Macromedia Dreamweaver agar lebih mengenal aturan-aturan membuat homepage dan mengenal bahasa html. Setelah itu baru Adobe Photoshop yang dipakai kebanyakan para desainer.
1. Adobe Photoshop : Desain berbasis titik ( bitmap )
2. Adobe Image Ready : Memotong gambar-gambar ke dalam format html
3. Adobe Illustrator : Desain berbasis vector
4. CorelDraw : Desain berbasis vector
5. Macromedia Freehand : Desain berbasis vector
Efek Desain : Hal ini dilakukan untuk menghidupkan desain yang telah kita rancang. Seperti menambah efek cahaya, textur dan manipulasi teks.
1. Macromedia Firework : Efek teks
2. Painter : Memberikan efek lukisan
3. Ulead Photo Impact : Efek frame dan merancangan icon yang cantik.
4. Plugins Photoshop : Seperti Andromeda, Alien Skin, Eye Candy, Kai's Power Tool dan Xenofex juga sangat mendukung untuk memberi efek desain sewaktu anda mendesain layout homepage di Photoshop.
Animasi : Penambahan animasi perlu untuk membuat homepage agar kelihatan menarik dan hidup.
1. 3D Studio Max : Untuk membuat objek dan animasi 3D.
2. Gif Construction Set : Membuat animasi file gif
3. Macromedia Flash : Menampilkan animasi berbasis vector yang berukuran kecil.
4. Microsoft Gif Animator : Membuat animasi file gif
5. Swift 3D : Merancang animasi 3D dengan format file FLASH.
6. Swish : Membuat berbagai macam efek text dengan format file FLASH.
7. Ulead Cool 3D : Membuat animasi efek text 3D.
Web Editor : Menyatukan keseluruhan gambar dan tata letak desain, animasi, mengisi halaman web dengan teks dan sedikit bahasa script.
1. Alaire Homesite
2. Cold Fusion
3. Microsoft Frontpage
4. Macromedia Dreamweaver
5. Net Object Fusion
Programming : Hal ini dilakukan setelah sebagian besar desain homepage telah rampung. Programming bertugas sebagai akses database, form isian dan membuat web lebih interaktif. Contoh : Membuat guestbook, Form isian, Forum, Chatting, Portal, Lelang dan Iklanbaris.
1. ASP ( Active Server Page )
2. Borland Delphy
3. CGI ( Common Gateway Interface )
4. PHP
5. Perl
Upload : File html kita perlu di letakkan ( upload ) di suatu tempat ( hosting ) agar orang di seluruh dunia dapat melihat homepage kita.
1. Bullet FTP
2. Cute FTP
3. WS-FTP
4. Macromedia Dreamweaver : dengan fasilitas Site FTP
5. Microsoft Frontpage : dengan fasilitas Publish
Sound Editor : Homepage kita belum hidup tanpa musik. Untuk mengedit file midi atau wav, perlu alat khusus untuk itu.
1. Sound Forge : Mengedit dan menambah efek file yang berformat mp3 dan wav.
2. Cakewalk : Mengedit dan menambah efek untuk file yang berformat midi
Banyak sekali memang software untuk membuat suatu homepage dan kita tidak perlu mempelajari semua software tersebut di atas. Tapi untuk mempermudah, bagi pemula lebih baik dimulai terlebih dulu dengan mempelajari software Microsoft Frontpage atau Macromedia Dreamweaver agar lebih mengenal aturan-aturan membuat homepage dan mengenal bahasa html. Setelah itu baru Adobe Photoshop yang dipakai kebanyakan para desainer.
Langkah langkah membuat website/homepage
Bermacam-macam langkah yang digunakan profesi web kita untuk membuat suatu homepage. Berikut ini adalah proses secara umum yang dilakukan kebanyakan profesi web di Indonesia untuk membuat web.
1. Membuat Sketsa Desain : Desainer bisa saja menuangkan ide dalam membuat interface suatu homepage dalam bentuk sketsa di kertas dahulu. Untuk kebanyakan orang, biasanya langkah ini dilewatkan dan langsung pada langkah membuat layout desain dengan menggunakan software.
2. Membuat Layout Desain : Setelah sketsa sudah jadi, kita menggunakan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Macromedia Fireworks dan Macromedia Freehand untuk memperhalus sketsa desain.
3. Membagi gambar menjadi potongan kecil-kecil : Setelah layout desain homepage sudah jadi. File gambarb tersebut dipecah menjadi potongan kecil-kecil untuk mengoptimize waktu download. Untuk melakukan hal tersebut dapat menggunakan software Adobe Image Ready. Software ini dapat langsung memotong gambar yang besar tadi dan otomatis juga menjadikannya ke dalam format html. Langkah ini bisa saja dilewatkan bila ukuran gambar kita tidak terlalu besar.
4. Membuat Animasi : Animasi diperlukan untuk menghidupkan homepage kita agar menarik pengunjung. Macromedia Flash dan Gif Construction Set dapat dipakai untuk melakukan hal tersebut.
5. Membuat HTML : Setelah itu kita merapikan layout desain kita seperti menempatkan beberapa tombol dan gambar, menambah text, mengedit script HTML, membuat layout form ke dalam format HTML. Untuk itu kita perlu software HTML Editor seperti Macromedia Dreamweaver, Microsoft Frontpage dan Allaire Homesite.
6. Programming dan Script : Untuk website e-commerce, iklan baris, lelang, database, membuat guestbook, counter dan forum diskusi. File HTML kita perlu programming untuk melakukan aktivitas semacam itu. Programming dan script ini bisa dibuat dengan menggunakan ASP, Borland Delphy, CGI, PHP, Visual Basic. Dan perlu diperhatikan bahwa programming dan script ini biasanya dilakukan setelah desain homepage kita telah jadi.
7. Upload HTML : Setelah file kita telah menjadi html beserta gambar dan scriptnya. Kita perlu meng-upload file kita ke suatu tempat ( hosting ), agar semua orang di dunia dapat mengakses halaman html kita. Biasanya Macromedia Dreamweaver dengan fasilitas site FTP dan Microsoft Frontpage dengan Publishnya telah menyediakan fasilitas upload ini. Atau dapat menggunakan software seperti WS-FTP, Cute FTP, Bullet FTP.
8. Homepage Pribadi : Untuk homepage pribadi atau yang sekedar ingin coba-coba biasanya setelah file html sudah jadi dapat hosting di tempat-tempat gratis, memakai guestbook dan counter gratis dan menambah macam-macam accesories dalam mempercantik homepage pribadi tersebut.
1. Membuat Sketsa Desain : Desainer bisa saja menuangkan ide dalam membuat interface suatu homepage dalam bentuk sketsa di kertas dahulu. Untuk kebanyakan orang, biasanya langkah ini dilewatkan dan langsung pada langkah membuat layout desain dengan menggunakan software.
2. Membuat Layout Desain : Setelah sketsa sudah jadi, kita menggunakan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Macromedia Fireworks dan Macromedia Freehand untuk memperhalus sketsa desain.
3. Membagi gambar menjadi potongan kecil-kecil : Setelah layout desain homepage sudah jadi. File gambarb tersebut dipecah menjadi potongan kecil-kecil untuk mengoptimize waktu download. Untuk melakukan hal tersebut dapat menggunakan software Adobe Image Ready. Software ini dapat langsung memotong gambar yang besar tadi dan otomatis juga menjadikannya ke dalam format html. Langkah ini bisa saja dilewatkan bila ukuran gambar kita tidak terlalu besar.
4. Membuat Animasi : Animasi diperlukan untuk menghidupkan homepage kita agar menarik pengunjung. Macromedia Flash dan Gif Construction Set dapat dipakai untuk melakukan hal tersebut.
5. Membuat HTML : Setelah itu kita merapikan layout desain kita seperti menempatkan beberapa tombol dan gambar, menambah text, mengedit script HTML, membuat layout form ke dalam format HTML. Untuk itu kita perlu software HTML Editor seperti Macromedia Dreamweaver, Microsoft Frontpage dan Allaire Homesite.
6. Programming dan Script : Untuk website e-commerce, iklan baris, lelang, database, membuat guestbook, counter dan forum diskusi. File HTML kita perlu programming untuk melakukan aktivitas semacam itu. Programming dan script ini bisa dibuat dengan menggunakan ASP, Borland Delphy, CGI, PHP, Visual Basic. Dan perlu diperhatikan bahwa programming dan script ini biasanya dilakukan setelah desain homepage kita telah jadi.
7. Upload HTML : Setelah file kita telah menjadi html beserta gambar dan scriptnya. Kita perlu meng-upload file kita ke suatu tempat ( hosting ), agar semua orang di dunia dapat mengakses halaman html kita. Biasanya Macromedia Dreamweaver dengan fasilitas site FTP dan Microsoft Frontpage dengan Publishnya telah menyediakan fasilitas upload ini. Atau dapat menggunakan software seperti WS-FTP, Cute FTP, Bullet FTP.
8. Homepage Pribadi : Untuk homepage pribadi atau yang sekedar ingin coba-coba biasanya setelah file html sudah jadi dapat hosting di tempat-tempat gratis, memakai guestbook dan counter gratis dan menambah macam-macam accesories dalam mempercantik homepage pribadi tersebut.
Wednesday, April 01, 2009
Procedure 4 Locking Desktop
This is a interesting piece of info that you can use to lock your work-stations without using the combo key “CTRL-ALT-DEL”
If “CTRL-ALT-DEL” seems like too much of a hassle, try this instead:
Step 1: Right click an empty spot on the desktop, point to New and Click Shortcut.
Step 2: In the create Shortcut dialog box, type the following into the Type the location of the item text box:
“rundll32 user32.dll,LockWorkStation” // remove quotes while typing
Step 3: Click Next.
Step 4: In the Select a Title for the Program dialog box, type “Lock Desktop” in the Type a name for this Shortcut text box. Click Finish.
Step 5: Drag “Lock Desktop” icon and include into windows taskbar for your convenient
Now the desktop will lock when you click your “Lock Desktop” icon.
To Delete unwanted files and increase the speed
Start run, prefetch, select all shift delete and %tmp% shift delete
Before shutting , start administrative tools, event viewer shift delete
If “CTRL-ALT-DEL” seems like too much of a hassle, try this instead:
Step 1: Right click an empty spot on the desktop, point to New and Click Shortcut.
Step 2: In the create Shortcut dialog box, type the following into the Type the location of the item text box:
“rundll32 user32.dll,LockWorkStation” // remove quotes while typing
Step 3: Click Next.
Step 4: In the Select a Title for the Program dialog box, type “Lock Desktop” in the Type a name for this Shortcut text box. Click Finish.
Step 5: Drag “Lock Desktop” icon and include into windows taskbar for your convenient
Now the desktop will lock when you click your “Lock Desktop” icon.
To Delete unwanted files and increase the speed
Start run, prefetch, select all shift delete and %tmp% shift delete
Before shutting , start administrative tools, event viewer shift delete
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...