Linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran, paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan, dan membingungkan. Namun semua itu akan menambah wawasan kita terhadap bidang dan kajian linguistik. Saya akan menjelaskan tentang sejarah, aliran, paham,teori, dari aliran - aliran linguistik.
1. Linguistik Tradisional
Istilah tradisional dalam linguistik sering dipertentangkan dengan istilah struktural, sehingga dalam pendidikan formal ada istilah tata bahasa tradisional dan tata bahasa struktural. Tetapi disini tidak diterangkan lebih jauh tentang paham, tokoh, dan teori dari aliran ini.
2. Linguistik zaman Yunani
Studi bahasa pada zaman ini mempunyai sejarah yang panjang, kurang lebih dari abad ke-5 SM sampai abad ke-2 M. masalah pokok yang dihadapi oleh para linguis pada zaman ini adalah (1) pertentangan antara fisis dan nomos, dan (2) pertentangan antara analogi dan anomali. Para filsuf Yunani mempertanyakan, apakah bahasa itu bersifat alami (fisis) atau bersifat konvensi (nomos). Bersifat alami maksudnya bahasa itu mempunyai hubungan asal usul, sumber dalam sumber dalam prinsip abadi dan tudak dapat diganti diluar manusia itu sendiri. Oleh karena itu tidak dapat ditolak, dan dalam bidang semantik kelompok yang menganut paham ini adalah kaum naturalis, berpendapat bahwa setiap kata mempunyai hubungan dengan benda yang ditunjuknya. Sebaliknya kaum konvensional berpendapat bahwa bahasa bersifat konvensi. Artinya, makna kata itu diperoleh dari hasil tradisi atau kebiasaan yang mempunyai kemungkinan bisa berubah.
Pertentangan analogi dan anomali menyangkut masalah bahasa itu sesuatu yang teratur atau tidak teratur. Kaum analogi, antara lain Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa bahasa itu bersifat teratur. Karena adanya keteraturan itulah orang dapat menyusun tata bahasa. Sebaliknya, kelompok anomali berpandapat bahwa bahasa itu tidak teratur. Jika bahasa itu taratur, mengapa bentuk jamak bahasa inggris child menjadi children bukannya childs; mengapa bentuk past tense dari write menjadi wrote, dan bukannya writed?
Dari keterangan di atas tampak bahwa kaum anomali sejalan dengan kaum naturalis, dan kaum analogi dengan kaum konvensional.
Dari studi bahasa pada zaman Yunani ini kita mengenal nama beberapa kaum atau tokoh yang mempunyai peranan besar dalam studi bahasa ini, seperti ;
a. Kaum Sophis
Kaum ini muncul pada abad ke-5 SM. Mereka dikenal dalam studi bahasa antara lain, karena;
1. Mereka melakukan kerja secara empiris
2. Mereka melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu.
3. Mereka sangat mementingkan bidang retroika dalam studi bahasa.
4. Mereka membedakan tipe kalimat berdasarkan isi dan makna.
Salah satu tokoh Sophis adalah Protagoras, mebagi kalimat menjadi kalimat narasi, kalimat tanya, kalimat jawab, kalimat perintah, kalimat laporan, doa, dan undangan. Tokoh lainnya, Georgias, membicarakan gaya bahasa seperti yang kita kenal sekarang.
b. Plato (429 - 347 SM)
Plato yang hidup sebelum abad masehi itu, dalam studi bahasa terkenal antara lain karena:
5. Dia memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoog. Juga mengemukakan masalah bahasa ilmiah dan bahasa konvensional.
6. Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira; bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantaraan onomata rhemata.
7. Dialah orang yang pertama kali membedakan kata dan rhema.
Yang dimaksud dengan Onoma adalah nama, dalam bahasa sehari-hari. Sedangkan Rhema adalah ucapan, dalam bahasa sehari-hari. Keduanya merupakan anggota dari Logos, yaitu kalimat atau klausa.
c. Aristoteles (384 - 322 SM)
Dia adalah salah satu murid Plato. Dalam studi bahasa dia terkenal karena:
8. Dia menambahkan satu kelas kata lagi atas pembagian yang di buat gurunya, Plato, yaitu syndesmoi. Jadi menurutnya ada kelas kata, yaitu onoma, rhema, dan syndesmoi. Yang dimaksud dengan syndesmoi adalah kata yang lebih banyak bertugas dalam hubungan sintaksis. Jadi, syndesmoi itu sama dengan kelas preposisi dan konjugasi yang kita kenal sekarang.
9. Dia membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi tiga, yaitu, maskulin feminin, dan neutrum.
Hal yang perlu diketahui adalah bahwa Aristoteles selalu bertolak dari logika. Dia memberikan pengertian, definisi, konsep, makna, selalu berdasarkan logika.
d. Kaum Stoik
Kaum ini adalah kelompok ahli filsafat yang berkembang pada permulaan abad ke- 4. Dalam studi bahasa kaum Stoik terkenal karena:
10. Mereka membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa.
11. Mereka menciptakan istilah-istilah khusus untuk studi bahasa.
12. Mereka membedakan tiga komponen utama dalam studi bahasa, yaitu (1) tanda, sibol, sign, dan semainon; (2) makna, apa yang disebut , semainonem, atau lekton; (3) hal-hal diluar bahasa yakni benda atau situasi.
13. Mereka membedakan legein, yaitu bunyi yang merupakan bagian dari fonologi tetapi tidak bermakna, dan properetal, yaitu ucapan bunyi ytang mengandung makna.
14. Mereka membagi jenis kata menjadi empat, yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron, yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin dan jumlah.
15. Mereka membedakan adanya kata kerja komplet dan kata kerja tak komplet, serta kata kerja aktif dan pasif.
Dari uraian di atas tampak bahwa yang telah dihasilkan oleh kaum Stoik lebih jauh daripada yang dihasilkan oleh atau pada masa Aristoteles.
3. Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa. Oleh karena itulah dari mereka kita mewarisi sebuah buku tata bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thax. Buku ini lahir lebih kurang tahun 100 SM dan diterjemahkan kedqalam bahasa latin oleh Remmius Palaemon pada permulaan abad pertama masehi dengan judul Ars Grammatika. Buku inulah yang kemudian dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya.
Sejaman dengan sarjana- sarjana Yunani di atas, di India pada tahun 400 SM. Panini, seorang sarjana hindu, telah menyusun kurang lebih 4000 pemerian tentang struktur bahasa sansekerta dengan prinsip-prinsip dan gagasan yang masih dipakai dalam linguistik modern. Leonard Bloomfield (1887 - 1949), seorang tokoh linguis struktural Amerika, menyebut Panini sebagai one of the greatest monuments of human intelligence karena buku tata bahasa Panini, yaitu Astdhyasi merupakan deskripsi lengkap dari bahasa sansekerta yang pertama kali ada.
4. Varro dan “De Lingua Latina”
Varro adalah tokoh pada zaman Romawi kuno. Karyanya adalah De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
Dalam bukunya De Lingua, Varro masih juga memperdebatkan masalah anomali dan analogi seperti zaman Stoik di Yunani. Buku ini di bagi dalam bidang-bidang etimologi, morfologi, dan sintaksis. Apa yang dibicarakan dalam bukunya itu mengenai bidang-bidang tersebut dibicarakan secara sangat singkat.
a. Etimologi, adalah cabang ilmu linguistik yang menyelidiki asal usul kata beserta artinya. Dalam bidang ini Varro mencatat adanya perubahan bunyi yang terjadi dari zaman ke zaman, dan perubahan makna kata. Kelemahan Varro dalam bidang ini adalah dia menganggap kata-kata Latin dan Yunani yang berbentuk sama adalah pinjaman langsung. Padahal banyak dari kata Latin dan Yunaniyang harus direkonstruksikan kembali kepada satu bahasa purba atau bahasa proto yang lebih tua.
b. Morfologi, adalah cabang linguistik yang mempelajari kata dan kata dan pembentukannya. Menurut Varro, kata adalah bagian dari ucapan yang tidak dapat dipisahkan lagi,dan merupakan bentuk minimum. Menurut Varro, dalam bahasa latin ada kata-kata yang terjadi decara analogi, dan ada juga yang terjadi secara anomali.
c. Sintaksis, bidang inimembicarakan hal yang disebut oratio, yaitu tata susun kata yang berselaras dan menunjukan kalimat itu selesai
5. Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman ini di Eropa mendapat perhatian penuh, terutama oleh para filsuf skolastik, dan bahasa latin menjadi lingua franca, karena dipakai sebagai bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan. Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa pada zaman ini antara lain adalah peranan Kaum Modistae, Tata Bahasa Skulativa, dan Petrus Hispamus.
a. Kaum Modistae masih membicarakan pertentengan antara fisis dan nomos, analogi dan anomali. Kaum ini menerima konsep analogi karena menurut merekabahasa itu bersifat reguler dan universal. Mereka juga memperhatikan aspek semantiksebagai dasar penyebutan definisi-definisi bentuk bahasa, mereka juga mencari sumber makna. Maka, berkembanglah bidang etimologi pada zaman ini.
b. Tata Bahasa SpekulativaI, merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin kedalam filsafat skolastik. Menurut Tata Bahasa Spekulativa, kata tidak secara langsung mewakili alam dari segala benda yang ditunjuk. Kata hanya mewakili hal adanya benda itu dalam pelbagai cara, modus, substansi, aksi, kualitas
c. Petrus Hispanus. Beliau pernah menjadi Paus pada tahun 1276 - 1277, dengan gelar Paus Johannes XXI. Bukunya berjudul Summulae Logicales. Peranannya dalam bidang linguistik adalah:
1. Dia telah memasukan psikologi dalam analisis makna bahasa. Dia juga membedakan antara signifikasi utama dan konsignifikasi, yaitu pembedaan pengertian yang dikandung pada bentuk akar dan pengertian yang dikandung oleh imbuhan.
2. Dia telah membedakan nomen atas dua macam, yaitu nomen Substantivum dan Adjectivum
3. Dia juga telah membedakan Partes Orationes atas categorematic dan Syntategorematic. Categorematic adalah semua bentuk yang dapat menjadi subjek atau predikat. Sedangkan Syntategorematic adalah semua bentuk tutur lainnya.
6. Linguistik Strukturalis
Jika linguistik tradisional selalu menerapkan pola-pola tata bahasa Yunani dan latin dalam mendeskripsikan suatu bahasa, maka linguistik strukturalis tidak demikian. Linguistik struturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Pandangan ini adalah sebagai akibat dari konsep-konsep atau pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern, Ferdinand de Saussure.
7. Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure (1857 - 1913) dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern berdasarkan pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique Generale. Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai konsep (1) telaah sinkronik dan diakronik, (2) perbadaan parole dan langue (3) perbedaan signifiant dan signifie, (4) hubungan sintagmatik dan paragdimatik, banyak berpengaruh dalam perkembangan linguistik di kemudian hari.
8. Aliran Glosemantik
Aliran inilahir di Denmark. Tokohnya antara lain adalah, Loise Hjemslev (1899 - 1965), yang meneruskan ajaran Ferdinad de Saussure. Namanya menjadi terkenal karena usahanyauntuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan peralatan, metodologis, dan terminologis sendiri.
Sejalan dengan pendapat de Saussure, Hjemslev menganggap bahasa itu mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi dan segi isi. Masing-masing segi mengandung forma dan substansi, sehingga diperoleh forma ekspresi, substansi ekspresi, forma isi dan substansi isi. Pembedaan forma dari substansi berlaku untuk semua hal yang ditelaah secara ilmiah. Sedangkan pembedaan ekspresi dari isi hanya berlaku sebagai telaah bahasa saja.
9. Aliran Firthian
John R. Firth (1890 - 1960) guru besar pada Universitas London sangat terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi. Karena itulah, aliran yang dikembangkannya ini disebut Aliran Prosodi. Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis. Fonologi Prosodi terdiri dari stuan-satuan fonematis dan satuan prosodi. Satuan fonematis berupa unsur-unsur segmental, yaitu konsonan dan vocal,sedangkan satuan prosodi berupa ciri atau sifat struktur yang lebih panjang daripada suatu segmen tunggal. Ada tiga macam Prosodi, yaitu; (1) Prosodi yang menyangkut gabungan fonem: struktur kata, struktur suku kata, gabungan konsonan, dan gabungan vocal. (2) prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda; (3) prosodi yang realisasi fonetisnya melampaui satuan yang lebih besardaripada fonem suprasegmental. Firth berpandapat bahwa, telaah bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis. Tiap tutur kata harus dikaji dalam konteks situasinya, yaitu orang-orang yang berperan dalam masyarakat, kata-kata yang mereka ungkapkan, dan hal-hal lain yang berhubungan.
10. Linguistik Sistemik
Nama aliran linguistik sistemik tidak dapat dilepaskandari nama M.A.K Halliday, yaitu salah seorang murid Firth yang mengembangkan teori Firth mengenai bahasa, khususnya yang berkaitan dengan segi kemasyarakatan bahasa. Sebagaipenerus Firth, maka teori yang dikembangkan oleh Halliday dikenal dengan Neo-Firthian Linguistic atau Scale Category Linguistic.
11. Leonard Bloomfield dan Strukturalis America
Nama Bloomfield (1877 - 1949) jadi sangat terkenal karena bukunya yang berjudul Language, terbit pertama kali tahun 1933, selalu dikaitkan dengan aliran struktural Amerika. Istilah struktural sebenarnya dapat dikenakan kepada semua aliran linguistik, sebab semua aliran linguistik pasti berusaha menjelaskan seluk beluk bahasa berdasarkan strukturnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran ini, salah satunya adalah; pada masa itu para ahli linguistik di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum diperikan. Faktor lain adalah, karena Bloomfield bersikap menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika yaitu filsafat behaviorisme.
Satu hal yang menarik dan merupakan ciri aliran struturalis Amerika ini adalah cara kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk memerikan suatu bahasa, dan pendekatannya bersifat Empirik. Aliran Bloomfield disebut aliran Taksonomi, karena bermula dari gagasan Bloomfield sendiri. Disebut aliran Taksonomi karena aliran ini menganalisis kalimat.
12. Tata bahasa Transformasi
Dapat dikatakan tata bahasa transformasi lahir dengan terbitnya buku Noam Chomsky yang berjudul Syntatic Struture pada tahun1957, yang kemudian dikembangkan karena adanya kritik dan saran dari berbagai pihak. Nama yang dikembangkan untuk model tata bahasa yang dikembangkan olek Chomsky adalah Transformational Generative Grammar. Menurut Chomsky salah satu tujuan dari penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna.maka, tugas tata bahasa haruslah dapat menggambarkan hubungan bunyi dan arti dalam bentuk kaidah-kaidah yang tepat dan jelas
Tanggapan Kritis
Oleh : Gilang Ibnu Ginanjar
Kejayaan Linguistik Tradisional yang kemudian diambil alih oleh keberadaan bapak linguistik modern yaitu Ferdinand De Daussure, dengan Linguistik Modern nya. Lalu kemudian disusul oleh eksistensi Strukturalis yang diamini oleh Bloomfield serta Transformational Grammarnya Chomsky telah memberikan warna yang sangat indah dalam pembahasan Linguistik sebagai salah satu Ilmu kebahasaan.
Di Indonesia sendiri sekarang ini ada dua faham Linguistik besar yang secara signifikan berdiri dan membangun basis-basis kejayaan masing-masing di perguruan-perguruan tinggi Negeri di Indonesia. Kaum Strukturalis dan Nativist, sama-sama mengumandangkan kejayaan mereka. Seerti sebuah contoh adalah pandangan yang berbeda antara kaum Strukturalis dengan Nativist mengenai bagai mana manusia memperoleh bahasanya (Language Acquaisition). Memeluk behaviourisme, Linguistik Struktural beranggapan bahwa manusia memperoleh bahasa itu dengan belajar kepada lingkungannya. Sedangkan Nativistik, cenderung mengatakan bahwa bahasa yang diperoleh manusia itu baknnya dipelajari, mereka adalah kemampuan kodrati yang sudah hadir dalam benak kita (manusia) sejak dilahirkan ke bumi ini. Manusia telah diberi berkah LAD (Language Acquisition Device) dalam benak mereka.
Lepas dari keberadaan kedua faham Linguistik terbesar yang ada di Indonesia ini benar atau tidaknya, adalah terlihat dari bagaimana kita memahami fenomena kebahasaan itu semua. Apakah anda seorang Nativist ataukah Strukturalis dapat tercermin dari cara pandang dalam melihat segala fenomena kebahasaan yang ada di dunia ini. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, jadi mari kita ambil dan pelajari keduanya tanpa harus bersikap sektarian terhadap kedua belah ilmu tersebut. Karena seperti dikatakan dalam Al-Quran bahwasanya perbedaan pendapat itu adalah sebuah rahmat dari Allah SWT. Dalam hal ini keberadaan Madzhab-madzhab linguistik yang ada, adalah merupakan sebuah bukti kekayaan ilmu bahasa itu sendiri dan bahwasanya ilmu bahasa itu juga tidak dapat dipandang sebelah mata serta dikesampingkan dari ilmu-ilmu humaniora lainnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...
No comments:
Post a Comment