Kiamat yang mungkin terjadi pada tahun 2012 sebatas kiamat teknologi yang mengandalkan satelit bumi.
kiwik
Sabtu, 11 - Juli - 2009, 10:11:05
nasa, Red Dwarf Flare FullBANDUNG, itb.ac.id - Isu mengenai hari kiamat yang akan terjadi pada tahun 2012 kini meresahkan masyarakat. Namun, tidak ada yang dapat mengetahui kapan kiamat akan terjadi kecuali Tuhan YME. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Astronomi ITB (disingkat Himastron-red) mengadakan Talkshow berjudul "2012: Kiamat Sudah Dekat" untuk mengajak masyarakat membaca tanda-tanda kosmis mengenai kiamat yang diisukan akan terjadi tiga tahun yang akan datang ini, bertempat di Aula Timur ITB, pada hari Minggu (14/06/09).
''Bila diterawang, tahun 2012 akan menjadi tahun yang gelap dan sulit ditebak. Akan terjadi peristiwa besar yang membahayakan dunia'', demikian seperti dikutip dari seorang paranormal terkenal di Indonesia mengenai isu kiamat tahun 2012. Secara dunia mistis, banyak orang-orang yang percaya sebelum melihat bukti-bukti ilmiahnya. Dalam talkshow ini, dijelaskan mulai dari awal terjadinya persepsi kiamat menurut ramalan kalender bangsa Maya, perhitungan ilmiah masa 'hidup' matahari sebagai bintang, hingga tindakan yang dilakukan oleh para astronom untuk menghadapi 'kiamat' ini, dengan menghadirkan pembicara-pembicara ahli seperti; Widya Sawitar dari Planetarium Jakarta, Clara Y. Yatini dari Lapan Bandung dan Budi Dermawan dari Astronomi ITB .
Pada tahun 2012 diperkirakan oleh para ilmuwan akan terjadi badai matahari yang disebabkan oleh flare (radiasi elektromagnetik matahari yang menyerupai jilatan api) yang terjadi berulang tiap 11 tahun. Jumlah flare akan bertambah saat matahari mencapai siklus maksimumnya yang berikut diperkirakan akan terjadi pada tahun 2011 atau sekitar 1 tahun sebelum dan sesudahnya. Hal ini lah yang menyebabkan badai matahari besar di bumi dan berakibat kemungkinan putusnya jaringan komunikasi satelit bumi. Maka disebut lah peristiwa ini sebagai ''Kiamat Teknologi''. Namun, hal tersebut sudah diantisipasi oleh para ahli dalam bidang astronomi dengan meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan adanya benda-benda asing yang akan jatuh ke bumi dan mengawasi perubahan-perubahan aktivitas matahari yang diperkirakan akan berdampak pada bumi.
Dalam talkshow ini tidak hanya membahas mengenai isu kiamat 2012, namun terdapat pula pengenalan mengenai Astrofilateli yang merupakan salah satu bagian dari koleksi filateli yang mengacu pada studi luar angkasa. Tata Sugiarta dari PT Pos Indonesia menunjukkan contoh-contoh seri perangko Indonesia yang pernah diterbitkan dan termasuk dalam kelas Astrofilateli.
Melalui talkshow ini, didapatkan kesimpulan bahwa 'kiamat' yang mungkin terjadi pada tahun 2012 bukanlah kiamat secara keyakinan, namun sebatas kiamat teknologi yang mengandalkan satelit bumi. Oleh karena itu, manusia tidak usah terlalu histeris membayangkan kiamat karena yang mengetahui kapan kiamat besar itu akan terjadi hanya Tuhan Yang Maha Esa. Namun, kita sebagai manusia hendaknya tetap waspada.
Sunday, October 11, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...
No comments:
Post a Comment