وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ
“Dan hendaklah kalian meminta ampun (beristighfar) kepada Tuhan dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik kepada kalian sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan keutamaan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan…” (QS. Huud {11}:3)
Mohon ampun kepada Allah. Taubat. Istighfar. Itulah ikhtiar kita! Sebuah usaha yang jarang ditempuh oleh kebanyakan orang. Ikhtiar yang menurut kebanyakan manusia, termasuk juga saya hanya akan mendatangkan maghfirah dan ampunan Allah Swt. Namun siapa disangka, saat manusia membutuhkan karunia Allah Yang Maha Kaya…. Saat nafkah terasa berkurang… mungkin saja karena disebabkan kita belum menyambut ‘ampunan’ Allah Swt. Ya, ampunan-Nya! Maka itu dapat mendatangkan karunia Tuhan bagi kita semua!
Teringat kisah baginda Nabi Muhammad Saw. Kali itu, beliau memutuskan untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun 10 Hijriyah. Begitu mendengar Sayyidul Mursalin berniat melaksanakannya, para sahabat yang berada di Madinah pun turut serta untuk mengerjakan haji sebagai rukun Islam yang terakhir. Subhanallah! Rombongan yang ikut dalam ritual haji tersebut mencapai angka lebih dari 120 ribu manusia.
Dengan jumlah rombongan sebanyak itu, atas izin-Nya kota Mekkah yang berada di bawah kekuasaan kafir Quraisy dapat ditaklukkan dengan amat mudahnya dan nyaris tanpa pertumpahan darah. Lebih hebatnya lagi, banyak penduduk Mekkah yang menyatakan masuk ke dalam agama Allah Swt dengan berbondong-bondong.
Namun kala itu, turunlah sebuah surat singkat yang diwahyukan kepada baginda Nabi Saw yang berbunyi:
إِذَا جَاء نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
وَاسْتَغْفِرْه 615; إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh Dia adalah Maha Penerima Taubat.” (QS. An Nashr {110}:1-3)
Siapa yang pernah menyangka…? Mungkin tiada terbayang dalam benak kaum muslimin saat itu yang hanya berniat untuk berhaji untuk mendapatkan anugerah yang luar biasa dan tiada terduga; yaitu penaklukan kota Mekkah & para penduduknya masuk ke dalam Islam secara berbondong-bondong. Ini adalah karunia yang tiada terbilang harganya! Karunia tersebut didapatkan karena istighfar mereka. Karena permohonan ampun mereka atas segala dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat! Tidakkah kita perhatikan di ayat terakhir pada surat tersebut? Setelah Allah Swt memberitahukan tentang penaklukan kota Mekkah & masuk Islamnya penduduk kota tersebut, Allah Swt memerintahkan kepada Nabi-Nya dan kaum muslimin secara menyeluruh untuk bertasbih juga memohon ampunan (beristighfar) kepada-Nya? Ya, memohon ampunan Allah! Sebelum dan sesudah kesuksesan itu datang. Sebelum dan sesudah prestasi diraih. Meminta ampunan-Nya untuk menjemput karunia-Nya dan mendapatkan kemuliaan serta keutamaan sebagaimana dijanjikan dalam QS. 11:3
Dalam tafsir Al Qurthubi disebukan sebuah riwayat dari Ibnu Shubaih bahwa ada seorang pria datang kepada Al Hasan Al Jadubah mengeluhkan permasalahannya. Maka Al Hasan memberi jawaban, “Beristighfarlah kepada Allah!” Lalu ada orang lain yang mengeluhkan rezeki yang sulit, maka Al Hasan menganjurkan, “Beristighfarlah kepada Allah!” Kemudian ada seorang perempuan yang datang kepada Al Hasan mengadukan bahwa dia belum dikaruniai anak. Al Hasan pun memberi jawaban yang sama. Ada lagi orang yang mengeluhkan padanya bahwa kebunnya kurang air, Al Hasan pun masih memberikan jawaban serupa. Maka kami pun bertanya kepada Al Hasan tentang jawaban yang sama itu dalam menghadapi masalah yang beragam. Maka ia menjawab, “Itu semua bukan aku yang jawab. Namun itulah jawaban Allah yang tertuang dalam surat Nuh:10-12.”
Tidakkah Anda melihat dalam riwayat tersebut bahwa istighfar dapat menyelesaikan banyak masalah? Karenanya, jika Anda merasa hidup sulit.. banyak masalah dan rezeki sempit… tidakkah kita mencoba resep Nabi Saw? Sebuah amalan yang amat mudah dan gampang untuk dikerjakan. Tiada lain amalan tersebut adalah istighfar (memohon ampunan) kepada Allah Swt.
Beliau Saw bersabda,
من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا، ومن كل هم فرجا، ورزقه من حيث لا يحتسب
“Siapa yang membiasakan beristighfar (memohon ampun kepada Allah), maka Allah akan memudahkan baginya: 1) Jalan keluar dari setiap kesempitan, 2) Kemudahan dalam setiap kepanikan, 3) Rezeki dari Allah Swt lewat jalan yang tidak pernah terduga.” HR. Abu Daud
Maka, cobalah kebiasaan baik ini dalam hidup Anda yang tersisa. Beristighfar kepada Allah Swt dalam sehari-semalam sebanyak 100 kali. Ucapkanlah.... Astaghfirullahal Azhim... (Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung), atau dengan ucapan istighfar lain yang Anda ketahui, maka Anda akan dapati bahwa saat ampunan Allah Swt itu sudah Anda rasakan, maka kenikmatan yang diberikan kepada Anda akan semakin berlimpah-limpah dan banyak keutamaan serta keistimewaan yang Dia berikan kepada Anda. Ya, Anda... hamba-Nya yang suka mencari ampunan dari-Nya. Semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...
No comments:
Post a Comment