Sesungguhnya Ka’bah itu, memiliki kecintaan yang amat besar didalam hati setiap muslim. Sehingga tidak heran jika setiap muslim berangan-angan untuk dapat memasukinya. Dan yang tidak bisa memasukinya paling tidak berusaha untuk membayangkan dan mengira-ngira isinya. Misalnya pada hari kamis 8 Desember 2005 yang lalu ketika pintu Ka’bah dibuka untuk para tamu Negara yang datang pada acara Muktamar OKI di Makkah, semua orang berkeinginan untuk bisa menyaksikan dalamnya Ka’bah. Akan tetapi mana mungkin, karena thawafpun dilarang demi keamanan.
Oleh karena itu untuk membantu para pembaca dalam menghilangkan rasa penasaranya, berikut ini kami terangkan apa sebenarnya yang ada didalam Ka’bah.
Pertama: Didalam ka’bah terdapat bau minyak wangi dari campuran Kasturi, kayu gaharu dan minyak ambar yang digunakan dalam jumlah besar untuk membersihkannya, dan bau harum bekas minyak wangi itu terus menerus sepanjang tahun.
Kedua: Lantai ka’bah ditutup dengan marmer berwarna putih ditengah, dan dibagian pinggir marmer berwarna hitam, dan bagian yang tinggi pada tembok ka’bah marmer berwarna merah mawar ketinggian dengan jarak empat meter tanpa menempel pada temboknya yang asli, adapun jarak yang tersisa –dari tembok yang bermarmer sampai atap (5 meter)– ditutupi oleh kain ka’bah berwarna hijau tertulis diatas kain tersebut dengan tinta perak ayat-ayat Al-Qur’an yang mulia dan memanjang hingga menutupi atap Ka’bah. Sebagaimana terdapat potongan marmer satu buah berwarna gelap yang menandai tempat sujud Rasulullah. Dan terdapat potongan yang mirip dengan marmer tadi di tempat Multazam dimana Rasulullah SAW menempelkan perutnya yang mulia dan pipinya yang kanan ditembok dalam keadaan mengangkat tangannya dan menangis (oleh karena inilah dinamakan dengan multazam).
Ketiga: Terdapat tiga tiang dibagian tengah dari kayu yang dipahat dengan keahlian untuk menyangga atap dengan ketinggian sekitar sembilan meter yang dihiasi dengan hiasan emas.
Keempat: Beberapa lentera yang digantungkan terbuat dari tembaga dan perak serta kaca yang diukir dengan ayat-ayat al-Qur’an peninggalan Khilafah Utsmaniah.
Kelima: Tangga yang menghubungkan hingga keatap ka’bah dibuat dari Alumunium dan kristal.
Keenam: Kumpulan potongan marmer yang dikumpulkan dari setiap zaman dari zaman-zaman mereka yang melaksanakan perluasan masjidil haram yang mulia.
Pada saat ini diletakkan peralatan tangga mesin (man lift) untuk para petugas kebersihan didalam ka’bah dengan pompa air tekanan tinggi untuk mencampur air dengan bahan-bahan pembersih.
Ka’bah Al-Musyarrafah dicuci dari dalam sekali dalam setahun, pertama dengan air dan sabun kemudian setelah itu tembok bagian dalam dan lantainya di usap dengan minyak wangi dengan segala macamnya (kasturi, minyak ambar, kayu gaharu) dan setelah itu diberi dupa. Semoga Allah memberi rezeki kepada kami dan kalian untuk mengunjungi ka’bah yang mulia.
[Sumber: www.qiblati.com]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...
No comments:
Post a Comment