Oleh: Syamsuri Rifai
Wuquf di padang Arafah merupakan puncak ibadah haji. Pada tanggal 8
Dzul-Hijjah semua jema'ah bergegas menuju padang Arafah bagaikan
penghuni bangkit dari kubur menuju padang Mahsyar saat sangkala
dikumandangkan oleh malaikat Israfil. Dengan pakaian ihram bagaikan
sehelai kain kafan mereka bergegas menuju padang Arafah. Mereka
melepaskan segala pakaian kemewahan duniawi, segala kedudukan dan
jabatan duniawi, mereka lupakan negeri asal mereka, bahkan mereka
lupakan anak dan keluarga. Mereka bergegas menuju padang Arafah
bagaikan bergegas menuju padang Mahsyar untuk mempertang-jawabkan
semua amal dan perbuatannya, mengakui semua dosa, kesalahan dan
kehinaan yang pernah mereka lakukan di negeri duniawi.
Mereka bergegas menuju padang Arafah. "Bergegaslah kamu kepada
Allah." (Adz-Dzariyat:50). Dengan perasaan takut tertinggal, cemas
akan dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah swt. Mereka berangkat
dengan penuh tawadhu', berzikir, dan mengumandangkan jawaban
panggilan Ilahi dengan pakaian ihram melambangkan sehelai kain
kafan. Saat itu mereka rasakan dunia, materi dan jabatan duniawi tak
berarti lagi mereka. Pikiran dan hati hanya terfokus untuk menghadap
Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengampun.
Arafah adalah puncak pengenalan manusia terhadap kekuasaan Ilahi dan
sekaligus pengakuan akan dosa-dosa. Dalam suatu hadis
disebutkan: "Jika ada dosa yang tak terampuni di malam Al-Qadar
bulan Ramadhan, maka dosa itu tak akan diampuni di bulan-bulan yang
lain kecuali ia melakukan kesyaksian dan pengakuan di padang
Arafah." Dari wajah-wajah mereka nampaklah antara cemas dan harap.
Apakah amal ibadah mereka akan terima oleh Allah swt dan dosa-dosa
mereka diampuni oleh-Nya.
Di padang Arafah sebagian mereka mendengar dan melihat peristiwa-
peristiwa ghaib yang belum pernah mereka dengar dan syaksikan di
negeri asal mereka. Ada yang mendengar lolongan srigala yang
menakutkan, dan ada yang mendengar keindahan suara tasbih, tahmid
dan takbir. Suara inilah gambaran suara batin manusia.
Inilah di antara apa yang dimaksud oleh sabda Rasulullah
saw: "Sekiranya dalam dirimu tidak ada tirai-tiran batin, niscaya
kamu akan mendengar apa yang aku dengar dan menyaksikan apa yang
aku saksikan."
Di padang Arafah mereka seakan mendengar suara sambaran petir
bagaikan suara malaikat membentak mereka di padang Mahsyar. Sebagian
mereka seakan mendengar keindahan suara bagaikan suara Rasulullah
saw dan para malaikat yang memberi harapan pada mereka di hari
Mahsyar, seakan mereka bersama Rasulullah saw dan para malaikat yang
sebentar akan berjumpa dengan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Maha
Penyayang.
Jika Anda ingin berjumpa dan dekat dengan Rasulullah saw pada hari
kiamat, dan ingin mendapatkan minuman segar dari telaganya di surga,
maka hendaknya membaca shalawat istimewa di hari Arafah. Yaitu:
Ya Allah,
Wahai Yang Paling Dermawan dari semua yang memberi
Wahai Yang Paling Baik dari semua yang dimintai
Wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi
Ya Allah
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang terdahulu
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang belakangan
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang berada dalam
kafilah para Malaikat
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang berada dalam
kafilah para Rasul
Ya Allah, anugerahkan kepada Muhammad dan keluarganya wasilah,
keutamaan, kemuliaan dan derajat yang agung.
Ya Allah, sungguh aku mempercayai Muhammad saw, walaupun aku belum
pernah melihatnya. Maka:
Jangan halangi aku untuk melihatnya pada hari kiamat
Anugerahkan padaku kedekatan dengannya
Matikan aku dalam agamanya
Berilah daku minuman dari telaganya minuman yang menyegarkan dan
tidak dahaga selamanya sesudahnya
Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu
Ya Allah, sungguh aku mempercayai Muhammad saw, walaupun aku belum
pernah melihatnya. Maka perkenalkan kepadaku wajahnya di surga.
Ya Allah, sampaikan salamku yang tak terhingga kepada Muhammad dan
keluarganya.
(Dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...
No comments:
Post a Comment