Cara memperbaiki HP Mati Total
Berikut langkah langkah analisa dan perbaikan jika menemui ponsel dalam keadaan mati total:
1. Cek baterai penuh atau empty/kosong
Pengecekan
ini perlu dilakukan, karena sering terjadi juga ponsel mati dikarenakan
baterai kosong. Cara pengecekannya dengan menggunakan voltmeter dengan
skala pengukuran pada dcv 10 (dikarenakan sebagian besar baterai ponsel
berkisar antara 3,7 volt s/d 7.2 volt). Jika dari hasil pengukuran
ternyata tegangan baterai masih normal kemungkinan memang ponsel mati,
dan diperlukan langkah-langkah pengecakan selanjutnya.
2. Pastikan konektor baterai dalam keadaan bersih/tdk berkarat
Pastikan
di semua permukaan logam pada konektor baterai bersih, tidak ada karat,
karbon atau kotoran yang menempel. Karena karatan, kotoran atau
karbonasi pada permukaan konektor baterai dapat mengakibatkan adanya
hambatan, sehingga menghalangi arus listrik dari baterai ke ponsel. Jika
menemui keadaan ini, lakukan pembersihan dengan tiner atau amril halus.
3. Cek jalur v-bat, konlet atau tidak, putus atau tidak.
a. Cek apakah jalur positif dan ground konslet atau tidak
Lakukan
pengukuran dengan ohmmeter, posisi pada 1X. Lakukan pengecekan dengan
meletakkan kabel positif ke konektor positif baterai, dan kabel negative
diletakkan di ground. Maka jarum ohmmeter akan bergerak namun tidak
penuh seperti tidak ada hambatan (berarti kondisi normal). Kemudian
balik posisi kabel, maka seharusnya jarum hasil pengukuran tidak
bergerak, jika jarum pengukur bergerak menunjukkan nilai hambatan maka
dapat dipastikan ponsel dalam keadaan short, apalagi jika jarum bergerak
ke angka nol ohm meter (artinya kaki positif baterai terhubung penuh
dengan ground, secara otomatis tidak mungkin ponsel akan hidup).
Dua
cara di atas menunjukkan bahwa jalur v-bat ponsel dalam keadaan normal.
Maka lanjutkan dengan langkah ke-4 dan ke-5, yaitu lakukan pengecekan
dengan ponsel diberi tegangan baterai kemudian dilakukan pengecasan.
Jika Ponsel bisa mengecas normal maka kemungkinan besar ponsel
bermasalah pada area jalur switch on/off saja. Penyelesaiannya mulai
dengan cek switch on/off sampai pada pengecekan jalur on/off. Jika
terdapat jalur yang putus maka lakukan penyambungan dengan jumper atau
penggantian komponen yang menyebabkan jalur on/off terputus. Untuk
langkah ini perlu melihat gambar skematik
Namun apabila ditemukan
ketidak normalan, misal ponsel short sebagian atau short total seperti
pada gambar di bawah ini, maka perlu penanganan hardware yang lebih
teliti lagi.
jika dari pengukuran ini ditemukan bahwa penyebab
ponsel mati adalah konsletnya jalur v-bat dengan Dengan analisa ini maka
dapat dilakukan langkah-langkah pengecekan dan perbaikan bertahap
seperti penjelasan di bawah ini.
Liat Skematik dan perhatikan semua
komponen yang terhubung langsung dengan v-bat , kondensator/kapasitor,
ic PA, IC charging, IC dering dll. Karena komponen-komponen itulah yang
kemungkinan besar menyebabkan konsleting. Untuk memastikan komponen mana
yang menyebabkan konslet adalah dengan memutus jalur tegangan ke
komponen tersebut, atau dengan mencabut (jika terpaksa tdk ada
sekering/lilitan dari v-bat ke komponen tersebut). Atau dengan ponsel
diberi tegangan baterai sekejap, dan raba dengan jari komponen mana yang
mengalami kenaikan suhu/teraba panas.
Langkah pencabutan
komponen-komponen ini, dilakukan mulai dari komponen yang kecil, misal
lilitan, kapasitor, dioda, resistor, baru kemudian jika belum menemukan
yang konslet maka IC-IC yang mulai dicek. Perlu diingat, setiap setelah
mencabut komponen itu, langsung lakukan pengecekan dg ohmmeter (seperti
dibahas di atas) konslet tidaknya.
Pengecekan dengan power supplay
Pertama
Selain
cara di atas, untuk pengecekan hp jalur v-bat normal atau tidak, bias
dilakukan dengan bantuan power supplay. Set power supplay pada tegangan
sesuai tegangan baterai (missal 4volt), kemudian sambungkan kabel merah
(+) dengan konektor positif baterai dan kabel hijau ke bsi line/jalur
bsi (terutama untuk type hp nokia/ selain nokia tidak perlu jalur bsi
dihubungkan), dan kabel hitam pada ground/konektor negative baterai. Hp
normal dalam keadaan off apabila skala tegangan tetap menunjukkan angka
seperti semula (4 volt) dan skala ampere pada power supplay tidak
mengalami perubahan/tetap di posisi nol. Namun apabila terjadi perubahan
tegangan di power supplay menjadi nol maka dapat dipastikan bahwa
ponsel itu short total, atau jika tegangan tetap seperti semula (4votl)
namun skala ampermeter pada power supplay langsung naik (missal menjadi
0.2) maka dapat dipastikan bahwa ponsel itu dalam keadaan short
partial/sebagian. Langkah ini dilakukan tanpa memencet tombol power pada
ponsel.
Kedua
Selanjutnya apabila hal di atas hp normal,
lakukan langkah pengecekan selanjutnya yaitu dengan menekan/memencet
power on/off ponsel. Lihat reaksi skala amper meter pada power supplay.
Apabila skala naik menunjukkan pada posisi 0.2 maka ponsel normal (dalam
artian tidak konslet). Namun apabila pada saat tombol power di tekan
dan skala amper naik melebihi 0.2 atau misalnya 0.5 maka dapat
dipastikan ponsel mengalami short saat tegangan mulai masuk ke ic power
(saat tombol on/off di tekan). Untuk mengetahui komponen mana yang
konslet, raba ic/komponennya, apabila terjadi kenaikan panas/suhu maka
dapat dipastikan komponen itulah sumber persoalannya. Lakukan
penggantian komponen itu maka persoalan konslet ini dapat teratasi.
b. Cek Jalur positif V-bat putus atau tidak
Cara
pengecekan sama seperti langkah-langkah di atas. Apabila semua
pengecekan tidak ada respon sama sekali. Jarum pengukur tidak mengalami
perubahan/tidak berespon berarti jalur V-BAT putus. Penyelesaiannya,
lihat skematik dan telusuri seluruh jalur V-bat, cari jalur yang masih
menyambung dengan v-bat (ada nilai resistensinya). Jika sudah menemukan
itu, lakukan penyambungan dari konektor baterai (+) ke titik tersebut.
Atau ganti komponen yang menyebabkan putus.
4. Jika semua hal di atas bagus, cek dengan dilakukan pengecasan.
Jika
semua jalur v-bat bagus lakukan pengecekan dengan melakukan pengecasan.
Pasang baterai ponsel (baterai yang isi) kemudian lakukan pengecasan,
liat respon ponsel. Apabila ponsel dapat mengecas (ada indicator
pengecasan yang berjalan pada layer ponsel), berarti ponsel sebenarnya
dalam keadaan menyala. Hanya kemungkinan besar on/off atau jalur on/off
saja yang mengalami persoalan. (atau bias juga dalam beberapa kasus
disebabkan karena software nya error).
Lakukan langkah selanjutnya, yaitu pengecekan saklar on/off dan jalur on/off.
5. Cek jalur dan atau saklar on/off
Langkah-langkah/urutan pengecekan saklar on/off
1) Cek saklar on/off dengan menggunakan ohmmeter pada skala X1.
Hubungkan
kabel positif dan negative ohmmeter, masing-masing pada kaki on/off
kemudian pencet saklar on/off tersebut. Apabila jarum penunjuk ohmmeter
bergerak dan menunjukkan nol ohm, maka saklar on/off dalam kondisi baik.
Namun apabila saat dipencet saklar tersebut, jarum skala ohmmeter tidak
bergerak maka artinya saklar on/off ponsel tersebut rusak/tidak
berfungsi. Lakukan penggantian saklar on/off itu jika kondisi yang kedua
yang ditemui.
2) Cek jalur on/off.
Gunakan ohmmeter X1 atau
X10 untuk pengukuran ini. Perlu diketahui, power switch on/off terdiri
dari 2 kaki, yaitu kaki fase (+) dan kaki ground (-). Letakkan kabel
merah (+) ohmmeter pada kaki positif switch on/off dan kabel hitam (-)
pada ground. Lihat hasil pengukurannya di skala ohmmeter. Pertama, jika
jarum bergerak menunjukkan nilai resistensi/hambatan tertentu maka
kemungkinan jalur on off itu normal. Kedua, jika jarum skala menunjukkan
angka nol ohm (bergerak penuh ke kanan), maka dapat dipastikan bahwa
jalur positif on/off tersebut short dengan ground. Ketiga, jika sama
sekali jarum tidak bergerak, maka dapat disimpulkan bahwa jalur on/off
ponsel itu putus. Penyelesaian kasus ini, liat di skematik dan lihat
jalurnya putus di mana. Jika sudah menemukan maka lakukan penyambungan
dengan kabel email (jumper) atau jika putus karena lilitan atau resistor
maka lakukan penggantian komponen tersebut.
Apabila ditemukan jalur on/off putus
Lihat
skematik, telusuri putusnya ada di area mana, kemudian lakukan
penggantian komponen yang menyebabkan putus atau jumper apabila yang
putus adalah layer/jalur di main boardnya. Kalau putusnya dikarenakan IC
power yang tidak terpasang dengan baik (atau kaki BGAnya mengalami
korosi) maka bisa di reball atau penggantian IC power
6. Apabila secara pengukuran di atas, semua jalur normal.
Lakukanlah
pengukuran semua tegangan kerja IC power. Atau dengan kata lain, semua
tegangan yang dihasilkan IC power setelah mendapat tegangan baterai
harus normal. Tegangan yang mensupport ke bagian-bagian penting ponsel.
Tegangan ke CPU, IC flash, RAM atau juga ke komponen komponen yang lain.
Catatan
: tegangan yang kurang/tidak ada ke komponen tertentu akan menyebabkan
IC yang mendapat tegangan itu tidak dapat bekerja. Misal: tegangan ke IC
flash bermasalah, maka IC flash tidak akan bias bekerja yang
mengakibatkan ponsel mati total.
All according to my observations from 1999 to present
Work 100% done
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Apa untungnya perhiasan disepuh dan di lapis?? Dua-duanya menguntungkan, kalau kita menginginkan perhiasan murah tapi serupa e...
-
Cara yang paling baik untuk akhir kehidupan kita adalah hidup untuk orang lain. Itulah yang saya coba lakukan. John D Rockefeller Hanya pend...
No comments:
Post a Comment