Dari
hari ke hari, makin banyak orang tertarik untuk memiliki ataupun menanam
investasi Bitcoin. Hanya dalam waktu beberapa tahun saja, nilai tukarnya sudah
mencapai 143.521.947.21 Rupiah per Bitcoin. Sudah jelas, Bitcoin ini bukan aset
tipu-tipu. Namun, apakah Anda benar-benar tahu apa saja kelebihan dan kelemahan
Bitcoin? Di sini, kita akan mengupas selengkapnya.
NO
|
KELEBIHAN
|
NO
|
KEKURANGAN
|
1
|
Bitcoin beredar dalam jaringan komputer dunia, sehingga kita bisa mengirim dan menerima kiriman uang dimanapun dan kapanpun. Anda tak perlu khawatir transfer uang berjeda libur nasional atau sejenisnya seperti yang dialami jika transfer dana via bank. | 1 |
Masih banyak
orang belum mengenal Bitcoin maupun sistem mata uang digital.
|
2
|
Penyimpanan Bitcoin bebas biaya. Kalaupun akan ada charge dari penyedia Wallet Bitcoin, maka mereka harus mendapatkan persetujuan Anda dulu sebelum memotong dana dalam simpanan Anda. | 2 |
Jika dibandingkan dengan bisnis yang
menerima mata uang biasa, maka bisnis/perusahaan yang menerima Bitcoin itu
jumlahnya masih sangat sedikit. Dan kadang-kadang, meski suatu perusahaan mau
menerima pembayaran dengan Bitcoin, tetapi Customer Service tidak paham,
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dalam bertransaksi.
|
3
|
Pembayaran dalam Bitcoin sepenuhnya terjadi dalam enkripsi/kriptografi, sehingga info pribadi aman dan tak bisa dilihat orang lain. Yang bisa dilihat orang lain hanya alamat yang digunakan untuk transfer saja. Anda pun jadi terlindungi dari kasus pencurian identitas yang marak di perbankan biasa. | 3 |
Volatilitas harga harian Bitcoin sangat
tinggi, sehingga sering terjadi kenaikan dan penurunan harga secara drastis
|
4
|
Protokol Bitcoin tidak bisa dikontrol oleh siapapun, baik perorangan, lembaga, maupun pemerintah. | 4 |
Bitcoin masih
dalam pengembangan, sehingga fitur-fiturnya pun masih sangat terbatas.
|
5
|
Biaya transaksi sangat rendah atau bahkan nol. Bahkan meski Anda melakukan penukaran Bitcoin ke mata uang biasa di Exchange atau Marketplace, biayanya masih lebih rendah ketimbang transfer bank, Kartu Kredit, maupun PayPal. | 5 |
Tidak ada
jaminan regulasi pemerintah manapun di dunia. Bahkan Bank Indonesia yang
mengatur peredaran uang di nusantara pun menyatakan secara implisit bahwa Bitcoin
bukanlah alat pembayaran resmi, dan Anda menanggung sendiri risiko jika tetap
ingin menggunakannya
|
6
|
Mampu berperan sebagai mata uang global Meski setiap negara telah memiliki mata uang masing-masing, bitcoin tetap hadir dan masuk ke dalamnya. Bitcoin tak mengenal batas negara, tidak goyah karena kondisi politik di pemerintahan, dan tidak terpengaruh apapun. | 6 |
Menurut
artikel di Business Insider, Bitcoin menjadi sangat berguna bagi para pelaku
kejahatan yang ingin menyembunyikan uang hasil kejahatannya. Karena jika
mereka menyimpan uang di bank, uang hasil kejahatannya dapat dengan mudah
terlacak.
|
7
|
Keamanan. Tak seperti mata uang konvensional yang rawan pemalusan, aturan kriptografi yang diterapkan pada bitcoin membuat para pemiliknya terhindar dari risiko yang sama. | 7 |
Bitcoin
juga dapat disalahgunakan oleh orang-orang yang ingin menyembunyikan
pendapatannya dari pemerintah, dan menghindari kewajiban membayar pajak.
Lantas, pendapatan negara dari pajak itu akan hilang karena uang yang tidak
terlacak.
|
8
|
Sebagai pelindung dari inflasi Layaknya emas, bitcoin dianggap dapat berperan sebagai nilai lindung dari inflasi. Bitcoin dapat menekan laju inflasi yang berlebihan. | 8 |
Belum
lagi ketidakstabilan nilai mata uang Bitcoin jika dikonversi ke mata uang
konvensional lainnya yang sangat fluktuatif
|
9
|
Tabungan. Bitcoin merupakan bentuk baru tabungan masyarakat yang diterapkan dengan sistem yang tidak merepotkan. Selain itu dengan menabung bitcoin, semua perantara keuangan yang biasa dilakukan di bank-bank dapat dihilangkan. Para pemegangnya juga tak perlu membayar biaya layanan dan registrasi. | 9 |
Business
Insider mencatat beberapa peristiwa kecil yang menyebabkan kerugian besar
bagi para pemilik Bitcoin. Seorang pria pernah kehilangan sekitar 600 dollar
AS karena melakukan reset pada ponsel pintarnya dan ternyata, ia tak sengaja
secara permanen menghapus dompet digital Bitcoin.
|
10 |
seorang
pria juga pernah kehilangan sekitar 90.000 dollar AS saat akan bertransaksi
dan malah memilih tombol hapus.
|
||
11 | Untuk bisa
membelanjakan Bitcoin,
pemilik membutuhkan baris kode khusus bernama "private key". Baris
kode ini disimpan di dalam "wallet" atau dompet digital. Ketika
akan dipakai, barulah pemilik mengakses kode tersebut dan menggunakannya
untuk transaksi. Private key bisa disimpan secara lokal di komputer maupun dicetak dengan printer. Persoalan muncul karena baris kode ini bisa dicuri atau hilang. Apabila itu terjadi, maka semua Bitcoin yang terasosiasi dengan private key bersangkutan akan raib selamanya dari tangan pemilik. Kasus seperti ini beberapa terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya peristiwa yang menimpa Inputs.io. Penyedia wallet online tersebut November lalu dibobol hacker sehingga mengakibatkan para "nasabah" kehilangan Bitcoin senilai 1,2 juta dollar AS. Private key yang disimpan dalam "Cold Storage" (komputer atau media penyimpanan yang tak terkoneksi ke internet) pun memiliki kerentanan tersendiri. Seorang pria bernama James Howells menyimpan 7.500 Bitcoin dalam wallet di dalam hard disk komputernya. Ketika hard disk tersebut hilang, Howells terpaksa merelakan uang virtual senilai jutaan dollar tersebut. |
No comments:
Post a Comment