Menjadi Lebih baik dan terbaik walaupun buruk dimata orang | Doakan Orang Tua Anda | Sedekahkan harta anda Kepada Fakir Miskin dan Kaum yang tertindas | Hari ini Mungkin kematian menjemput kita tetapi maka dari itu kerjakanlah kebaikan walau di mata manusia tak ada harganya

Sunday, June 26, 2011

Faktanya Sperma itu Menyehatkan Bila di Telan

Faktanya sperma memang banyak mengandung komposisi kimia yang sangat berguna bagi tubuh.

Bahkan mitos dikalangan wanita bahwa dengan menelan sperma dapat menghaluskan kulit dan bikin awet muda. Untuk menguji kebenaran mitos tersebut marilah kita lihat komposisi kimia yang terdapat dalam sperma. Para ahli dibidang ini tidak pernah membenarkan tapi juga tidak pernah menyalahkan mitos tersebut secara ilmiah. Mereka hanya mengatakan tidak apa tertelan asal dari sperma yang sehat dan tidak tertular penyakit.

Komposisi yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya adalah:

1. Calcium
Komposisi ini sangat berguna untuk tulang dan gigi bahkan untuk menjaga fungsi otot dan syaraf.

2. Citric Acid
Berguna untuk mencegah penggumpalan darah dalam tubuh

3. Creatine
Berguna untuk menambah tenaga dan pembentukan otot dan juga dapat berfungsi sebagai pembakar lemak dalam tubuh

4. Ergothioneine
Berfungsi sebagai pelindungan kulit dari kerusakan DNA

5. Fructose
Dapat berfungsi sebagai pencerna gula dalam tubuh yang sangat bermanfaat sebagai pencegah penyakit diabetes.
Kebanyakan Fructose juga berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit asam urat.

6. Glutathione
Komposisi kimia ini sangat berguna sebagai obat pencegah kanker, mencegah penggumpalan darah selama operasi
dan menambah kemanjuran obat kemoterapi.

7. Inositol
Berfungsi mencegah kerontokan pada rambut

8. Lactic Acid
Berfungsi sebagai bahan untuk luka bakar dan luka pembedahan

9. Lipid
Berfungsi sebagai pembakar lemak

10.Pyruvic Acid
Berfungsi sebagai penyubur

11.Sorbitol
Dipergunakan oleh ahli farmasi sebagai bahan untuk mengatasi sembelit

12.Urea
Berfungsi untuk mengeluarkan nitrogen yang berlebih dalam tubuh

13.Uric Acid
Berguna sebagai pencegah penyakit diabetes tetapi kebanyakan Uric Acid akan menyebakan penyakit encok, dll

14.Sulfur
Berguna untuk menghaluskan kulit.

15.Vitamin B12
Sebagai penambah stamina

16.Zinc
Berguna sebagai obat jerawat.(ref: kaskus)

PERMAINAN ANAK USIA 2-12 TAHUN

PENGANTAR
Pada masa ini, dunia sekitar menjadi lebih luas. Rasa ingin tahu anak pada masa usia ini sangat menonjol. Mereka banyak bertanya, berceloteh, menirukan ucapan orang dewasa dan menjelajahi dunia sekitarnya. Dibandingkan anak-anak yang lebih tua, pada masa ini anak masih belum mempunyai rasa malu atau keraguan untuk menjadi diri mereka sendiri. Masa ini adalah sangat penting dalam pembentukan kecerdasan anak. Masa ini adalah masa pra-operasional yang merupakan persiapan bagi masa-masa selanjutnya dimana anak akan bisa mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih abstrak. Pada masa pra operasional ini, pemikiran anak masih terikat pada here and now (yang ada di sini dan saat ini ). Dengan kata lain, anak masih befikir dalam kerangkayang kongkret. Bagi anak usia ini, konsep tempat dan waktu yang abstrak masih agak sulit untuk dipahami. Orang tua perlu menyadari tahapan perkembangan anak ini agar bisa menjadi lebih sabar dalam mengasuh dan mendidik anak. Walaupun tidak harus, banyak anak mulai masuk sekolah atau kelompok bermain pada usia 3 tahun. Pada usia sekitar 4 dan 5. Usia 2-12 tahun tahun, anak mulai menikmati lingkungannya di taman kanak-kanak/ TK. Dengan teman-teman di sekolah, anak belajar untuk berbagi.

SESUAIKAN PERMAINAN DENGAN USIA ANAK ANDA

DENGARKAN BERBAGAI BUNYIAN

HASIL RISET MENGATAKAN
Disekitar kita, ada banyak sekali bunyi dan getaran yang bisa kita rasakan dan alami jika saja kita mau berhenti sejenak dan memperhatikannya. Mengajak anak untuk memperhatikan dan mengamati hal ini akan membantu dia mengasah kepekaan terhadap berbagai bunyi-bunyian dan getarnnya yang merupakan komponen-komponen musik,
Kegiatan
- Ajak anak untuk duduk diam sejenak
- Minta dia menutup mata dan mendengarkan bunyi dan merasakan getaran di sekitarnya. Misalnya, getaran truk atau bus yang lewat, detak jam di dinding, bunyi adzan, bunyi bel sepeda, burung-burung, gemericik air, dll

NYANYIAN DAN TEPUK

HASIL RISET MENGATAKAN
Agar otak anak kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,serta jiwanya merasa tentram, anak perlu disayangi, digendong, diajak bicara, dibacakan cerita, dan diperbolehkan untuk menjajaki.
Dengan permainan ini akan membantu mengembangkan perasaan anak mengenali sajak dan keterampilan mendengarkan.
Kegiatan
- Lantunkan lagu favorit kepada anak Anda yang baru belajar berjalan dan sekaligus tepuk perutnya, colek pipinya, atau gosok punggungnya dengan telunjuk Anda seirama dengan sajak lagu
- Selalu akhiri lagu dengan ciuman yang erat
- Cobalah nyanyi- tepuk ketika sedang anak Anda berjalan. Bermain, atau pada saat memandikan. Pastilah dia akan senang.

MELOMPAT-LOMPAT

HASIL RISET MENGATAKAN
Interaksi positif dengan orang dewasa yang menyayangi ,akan merangsang otaknya, sebab akan menyebabkan sinanpsis tumbuh dan memperkuat hubungan yang sudah ada.
Kegiatan
- Letakkan anak Anda dipangkuan Anda. Pegang dia erat-erat dibawah lengannya.
- Ucapkan kalimat di bawah ini sambil mengangkat anak Anda seperti seolah-olah dia melompat ;
- Lompat, lompat, marilah kita melompat. Naik dan turun, kemana-mana. Lompat-lompat marilah kita melompat. Uups jangan sampai jatuh.
- Ucapkan pantun di atas lagi dan miringkan ke sisi yang lain.
- Ulangi pantun pada kata "uups" buka lutut Anda sambil memegang anak Anda dipinggangnya dan biarkan anak jatuh ke belakang.

PERMAINAN BAHASA

HASIL RISET MENGATAKAN
Mengekspresikan emosi yang menyenangkan dengan anak Anda yang baru belajar berjalan adalah baik untuk perkembangan otak. Diketahui bahwasannya nada dan ekspresi wajah diphami sebelum kata-kata. Belajar emotional amat terkait dengan semua bidang belajar.
Caranya ;
- Kembangkan keterampilan berbahasa anak, ketika Anda menyiapkan makanan atau kudapan dengan nyanyian.
- Berjalanlah ke lemari es, meja masak Anda/meja makan, sambil menyebutkan semua bahan makanan ataupun peralatan makan, dan jelaskan padanya dengan menggunakan nyanyian.

CILUK BA

HASIL RISET MENGATAKAN
Ciluk ba bukan hanya menyenangkan bagi anak Anda yang baru belajar berjalan, namun permaianan ini juga amat penting untuk pertumbuhan otak. Dengan setiap permaianan ciluk ba, ribuan hubungan di antara sel-sel otak terbentuk atau diperkuat, menambahkan sedikit definisi dan kompleksitas pada kumpulan sirkuit rumit yang sebagian besar akan tetap ada ditempat selama hidup anak Anda.
Kegiatan
Anda dapat bermain ciluk ba dengan ;
- menutupi mata Anda dengan tangan
- meletakkan handuk diwajah Anda
- bersembunyi di belakang pintu atau tembok atau perabot yang cukup besar dan memunculkan diri
- meletekkan tangan anak Anda di depan matanya dan kemudian membukanya
- meletakkan boneka atau mainan di bawah penutup dan kemudian menarik penutupnya
- menggambar wajah di ibu jari Anda dengan spidol dan menyembunyikan ibu jari di bawah jari-jari yang lain.

BERMAIN CINTA KASIH

HASIL RISET MENGATAKAN
Dengan menumbukan cinta kasih kepada anak, maka akan dapat membentuk jiwa anak menjadi anak yang lembut, penuh perhatian dan kasih sayang. Disamping Juga mengajarkan anak untuk memelihara dan menjaga hubungan soisal antar sesama/orang lain.
Kegiatan
- Duduklah dilantai dengan anak Anda yang baru belajar berjalan dan letakkan dua buah boneka favoritnya atau boneka binatang dilantai.
- Ambil salah satunya dan peluk di lengan Anda dengan erat. Dan ciumlah sesekali sambil mengucapkan kata-kata sayang seperti ; Bermain denganmu sungguh menyenangkan, aku sayang padamu dek, aku suka memelukmu.
- Lakukan juga pada anak Anda untuk memeluk dan menyayangi satu persatu bonekanya.
- Praktekkan juga agar Anda memeluk dan menyayangi anak anda sebagai ungkapan kasih sayang Anda padanya.
- Kemudian suruhlah dia untuk menyayangi Anda, dan biasakanlah setiap waktu. Praktekkan juga agar anak menyayangi ayahnya, kakak, ataupun sudara, dan kakek neneknya.

MEMBACA PERMAINAN

HASIL RISET MENGATAKAN
Membacakan atau menuturkan cerita kepada Anak Anda akan membantu menumbuhkan otaknya dan mendorongnya untuk mengasosiasikan buku dengan apa yang paling disenanginya-suara Anda dan kedekatan.
Kegiatan
- Dorong anak Anda yang baru belajar berjalan untuk bermain dengan menyentuh dan merasakan buku dan buku yang terbuat dari karton yang kuat.
- Tunjuk gambar dalam buku dan nama berbagai benda
- Ubah-ubah nada suara Anda, tunjukkan wajah jenaka atau lakukan efek khusus yang lain ketika Anda membaca, untuk merangsang minat Anda.
- Sering-seringlah mengajak anak Anda membaca untuk memperkaya perbendaharaan katanya dan memperkuat daya imajinasinya.

MERANGKAK MENDEKATI MAINAN

HASIL RISET MENGATAKAN
Mineral dalam badan adalah bahan baku yang penting untuk membangun hubungan dalam otak. Salah satu alasan mengapa anak belajar merangkak dan berjalan lebih awal ketimbang yang lain adalah mereka menghasilkan mineral lebih awal dalam perkembangan mereka.
Kegiatan
- Letakkan sebuah mainan favorit diujung ruangan
- Turunkan badan Anda dan merangkaklah ke arah mainan. Ketika Anda telah mencapai mainan, ambil mainan itu dan seolah-olah bahwa mainan itu berkata , kemarilah, dapatkah kau ke mari mendapatkan aku.
- Dorong anak Anda untuk merangkak ke arah mainan.
- Bila anak Anda sudah siap untuk berjalan, letakkan mainan ditempat yang lebih tinggi sehingga dia akan mencoba menarik dirinya sendiri untuk menjangkaunya.

PERMAINAN MENDORONG

HASIL RISET MENGATAKAN
Bila sel-sel saraf dalam otak yang sudah terhubungkan dengan penglihatan dan keterampilan bergerak tidak dilatih di usia muda, maka setelah dewasa mereka akan menjadi tidak cukup luwes untuk dihubungkan ulang bagi banyak pengalaman..
Permaianan mendorong membuat seorang anak muda merasa kuat dan mengendalikan. Permanian ini merupakan cara yang amat hebat untuk mengembangkan rasa percaya diri dan koordinasi anak Anda yang bar u belajar berjalan.
Kegiatan
- Pilih beberapa benda untuk didorong anak Anda. Pilih benda yang amat ringan seperti boneka binatang, mainan kecil, atau mainan yang memang untuk didorong.
- Katakan satu, dua, tiga, dorong, dan kemudian dorong salah satu mainan.
- Ulangi menghitung dan bujuk anak Anda untuk mendorong.

MENYANYI

HASIL RISET MENGATAKAN
Semakin awal seorang anak diperkenalkan pada nada-nada, maka jiwanya akan semakin halus dan juga daya imajinasinya.
Kembangkan kemampuan dan kepekaan musical anak Anda dengan bernyanyi bersamanya.
Kegiatan
- Ajaklah anak Anda bernyanyi sambil bertepuk tangan atau berjalan-jalan, dengan beberapa lagu seperti ;
Naik kereta api. Lihat kebunku, potong bebek angsa, burung kakak tua, naik kereta api, naik becak
- Nyanyikan lagu-lagu tersebut dengan beberapa peragaan dan tepuk tangan. Lakukanlah gerakannya lebih dahulu dan kemudian biarkan anak Anda melakukannya
- Nikmati bernyanyi bersama anak Anda sepanjang hari, pada waktu yang cocok.

BERMAIN DENGAN TEKSTUR

HASIL RISET MENGATAKAN
Anak-anak yang dibesarkan dilingkungan yang banyak menggunakan bahasa hampir selalu sudah fasih berbicara saat berusia tiga tahun. Sementara itu orang yang dijauh kan dari penggunaan bahasa ketika masih kanak-kanak harus berjuang keras untuk dapat menguasainya. Tidak peduli betapa cerdas mereka atau seberapa intensif mereka dilatih.
Dengan permainan ini akan mengembangkan kesadaran akan sentuhan dan keterampilan didalam berbahasa.
Kegiatan
- Kumpulkan beberapa benda dengan tekstur menarik bagi anak anda yang baru belajar berjalan, seperti sesuatu yang keras (balok) dan sesuatu yang lunak (mainan yang dapat dipencet, gabus, dll).
- Letakkan tangannya di benda keras yang Anda pilih dan sebutkan namnya dengan kata keras dibelakangnya. Misalnya,balok keras. Sekarang letakkan tangannya dibenda lain yang keras dan sebutkan lagi namanya, misalnya; Meja keras.
- Lakukanlah hal ini beberapa kali dan kemudian perkenalkan benda yang lunak, seperti bantal lunak, mainan lunak, gabus lunak, atau karpet lunak.
- Pada saat Anda mengataka kata keras gunakan bunyi suara keras, dan ketika Anda menyebutkan kata lunak gunakan suara yang lembut.

MENGGULIRKAN DENGAN GEMBIRA

HASIL RISET MENGATAKAN
Bagi anak-anak setiap gerakan baru harus diulang berkali-kali untuk memperkuat sirkuit saraf yang menjulur dari daerah untuk berfikir di otak ke kulit otak motoris dan keluar ke saraf yang menghubungkan ke otot.
Dengan permainan ini Anda dapat mengembangkan keterampilan gerakan anak Anda dengan menggulirkan bola kepadanya, dan juga menganjurkannya untuk dapat membalasnya.
Kegiatan
- Duduk dilantai dengan anak Anda. Panggil namya sehingga dia akan menengok ke arah Anda, kemudia gulirkan kepadanya.
- Dorong dia untuk menggulirkan bola itu kembali kepada Anda
- Ketika Anda menggulirkan bola, ucapkan kata-kata ,Ibu menggulirkan bola kepada….(nama anak)
- Ketika dia menggulirkan bola kembali kepada Anda ucapkan,(nama anak) menggulirkan bola kepada ayah/ibu.
- Ucapkan kata-kata tersebut ika anak hanya benar-benar menggulirkan bola.

BALOK MENYENANGKAN

HASIL RISET MENGATAKAN
Keterampilan gerakan kecil dan besar berkembang sendiri-sendiri, walaupun perkembangan itu memerlukan fondasi fisik yang sama. Bila seorang anak banyak berusaha belajar keterampilan gerakan besar dalam seminggu, dia tidak akan memperoleh banyak hasil pada keterampilan gerakan kecil pada waktu yang sama.
Dan pemainan menyusun balok ini akan membantu mengembangkan keterampilan gerakan kecil.
Kegiatan
- Anda dapat melakukan permainan ini menggunakan balok mainan yang dibeli di toko tetapi lebih menyenangkan kalau membuat sendiri.
- Buat balok yang dapat dibuat dari kerdus susu. Lekatkan kedua ujunnnya menjadi satu dan tutupi kardus itu dengan kertas yang bagian belakngnya berperekat.
- Ajarkan anak Anda yang baru berjalan untuk menghiasi balok-balok itu menggunakan krayon atau gambar tempel
- Lakukan permainan menyusun balok, puji dia setiap kali dia berhasil menyusun sebuah balok di atas yang lain.
- Kadang-ladang anak kita lebih suka merobohkan tumpukan balok.

WAKTU BERCERITA

HASIL RISET MENGATAKAN
Membacakan buku dengan suara yang terdengar kepada anak-anak akan merangsang imajinasi mereka dan memperluas pengetahuan mereka akan dunia dan ilmu pengetahuan.
Kegiatan ini juga akan membantu mereka mengembangkan keterampilan berbahasa dan mendengarkan serta menyiapkan mereka untuk memahami dunia tulisan.
Kegiatan
- Ajaklah anak Anda untuk melihat album foto atau buku yang banyak gambar anak-anak. Sebab anak-anak menyukai gambar anak-anak yang seusia dengan mereka melakukan seperti sedang bermain, berlali, makan atau tidur.
- Buku-buku yang berisi kata-kata halo dan sampai jumpa adalah disukai oleh anak-anak di usia ini
- Untuk meningkatkan minat anak Anda pada buku, gantilah nama dalam buky dengan nama salah seorang anak Anda
- Anda dapat membacakan buku kepada anak Anda di mana saja , seperti di tempat tidur, di taman, ataupun pada saat santai dia bermain.

PERMAINAN MEMELUK

HASIL RISET MENGATAKAN
Anak-anak sangat mudah mencintai orangtuanya. Ahli psikologi menyebutnya sebagai ikatan batin yang sangat kuat.
Kegiatan
- Bila anak Anda mengeluyur ke tempat yang tidak boleh dikunjunginya, gendong dia dan peluk dia sambil menjelaskan, ‘ Kamu tidak boleh kesana karena berbahaya”
- Dia akan memahami dari nada suara Anda bahwa apa yang dilakukannya adalah larangan.
- Dengan cara Anda menggendongya saat Anda mengucapkan kata-kata tersebut, dia juga akan memahami bahwa Anda peduli dan ingin melindunginya.

PERGI KETAMAN

HASIL RISET MENGATAKAN
Dengan mengajak anak pergi ke taman, berarti Anda membantunya mengenal alam dan lingkungan,. Dan secra otomatis akan membantu otak anak Anda untuk tumbuh baik secara emosional maupun secara intelektual.
Kegiatan
- Ajaklah anak Anda untu pergi ke taman, kenalkanlah berbagai benda disekitarnya sambil mengajarkannya, seperti batu, bunga, ikan, rumput, matahari, pelangi, dll.
- Buatlah pertanyaan-pertanyaan sebab akibat yang merangsang kekritisan dan kecerdasannya tentang yang ada disekitarnya.
- Tanggapilah apa saja yang dikatakan dan ditanyakan anak Anda, denga hal seperti ini akan mendorong untuk berbicara dan belajar lebih banyak.

MENGACA ATAU MELIHAT DIRI SENDIRI

HASIL RISET MENGATAKAN
Pengalaman panca indera dan interaksi sosial dengan dukungan orang dewasa akan membantu anak Anda untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya.
Kegiatan
- Lihatlah ke dalam cermin bersama dengan anak Anda dan biarkan dia mengamati wajahnya saat dia melakukan berbagai hal berbeda.
- Saat dia mengamti dirinya sendiri dalam cermin, mintalah kepadanya untuk melaukan berbagai hal berikut ini;
- Tersenyum
- Menjulurkan lidahnya dan mengamati
- Membuka dan menutup mulutnya
- Melihat giginya, dsb
- Berikan makanan kepadanya dan biarkan dia mengamti dirinya sendiri sambil mengunyah.

MENGENAL BERBAGAI SUARA

HASIL RISET MENGATAKAN
Memaparkan pada berbagai rangsangan musical, akan mengembangkan keterampilan mendengarkan di tahun-tahun awal usia anak Anda adalah penting untuk pertumbuhan mental anak.
Kegiatan
- Pikirkan mengenai mainan yang senang dipakai anak anda untuk bermain dan juga dorong dia untuk membuat suara yang dapat dikeluarkan oleh mainan tersebut, semisal ;kereta api, mobil, boneka binatang, boneka manusia,, balok, dll.

BELAJAR BAHASA

HASIL RISET MENGATAKAN
Anak-anak belajar bahasa dengan mendengarkan kata yang diucapkan berulang-ulang itulah sebabnya semakin awal Anda mulai mengajaknya berbicara kepada anak, maka akan semakin baik dan lebih mudah mencerdaskannya.
Kegiatan
- Potong gambar benda yang sudah dikenal seperti binatang, bayi, dan makanan dari majalah
- Lihat-lihat gambar ini dengan anak Anda dan berbicaralah mengenai setiap gambar
- Misalnya tunjuk pada gambar seekor sapi dan katakana, ‘Sapi ini dipeternakan. “Muuh, muuh,” kata sapi
- Selanjutnya tanyakan kepada anak Anda apa yang dikatakan sapi. Bila tidak memberi tanggapan, ulangi kata-kata itu lagi.
- Tunjuk pada gambar bayi dan katakana bayi dalam ayunan. Bayii ini berkata.’ Oek, oek”. Kemudian tanyakan kepada si anak , apa yang dikatakan si bayi.
- Bicarakan dan diskusilan setiap ada gambar yasng baru dilihat, dan ajari kata-kata baru.
- Biarkan anak Anda yang memilih gambar dan menceritakan k kepada Anda mengenai gambar itu atau buat cerita pendek,sederhana mengenai salah satu dari gtersebut.

MENYUSUN BALOK ATAS DAN BAWAH

HASIL RISET MENGATAKAN
Dengan mengajarkan konsep penyusunan balok atas dan bawah akan dapat memelihara hubungan yang mengembangkan kapasitas otak, dan juga keterampilan gerakan kecil.
Kegiatan
- Ajak anak Anda duduk dilantai ,kemudian ambil tiga atau empat balok dan buatlah seperti menara
- Ambil sebuah mainan dan letakkan di atas balok itu dan katakana, Mainan ini ada di atas.
- Jatuhkan mainan itu dari menara dan katakana, Mainan ini ada di bawah.
- Ulangi permainan ini, biarkan anak Anda memindahkan mainan dari atas ke bawah.

MENEMUKAN MAINAN

HASIL RISET MENGATAKAN
Sejak bayi lahir, masing-masing dan setiap pengalaman anak akan membantu pembentukan hubungan saraf yang menjadi pedoman perkembangan
Kegiatan
- Ambil sebuah boneka binatang favorit
- Sembunyikan boneka itu sewaktu anak Anda mengawasi
- Ucapkan kata-kata berikut ini ;
o Dimana bonekanya ?
o Dimana dia bersembunyi ?
o Mari kita cari dia secepat , satu, dua, dan tiga.
- Berjalanlah ke tempat boneka itu disembunyikan dan keluarkan dia.Dan katakana, Ha, bonekanya disini, hore.
- Lanjutkanlah permainan ini dengan menyembunyikan mainan yang lain.
- Kemudian sekarang giliran anak Anda untuk menyembunyikan sebuah mainan.

KUCING DAN TIKUS

HASIL RISET MENGATAKAN
Kalau anak-anak mempunyai lingkungan yang memelihara di awal hidupnya, biasanya mereka akan memiliki niali IQ yang lebih tinggi dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan sekolah.
Kegiatan
- Katakan kepada anak Anda, bahwa Anda adalah seorang tikus kecil, dan bahwa dia adalah seekor kucing yang akan mengejar Anda.
- Katkan kepadanya bahwa tikus menfgeluarkan bunti, cit-cit, dan kucing mengeluarkan bunyi meong-meong.
- Duduklah dilantai dan katakana, Kamu tidak dapat menagkap akau !. Mulailah merangkakbdengan cepat dan dorong anak Anda untuk mengejar Anda.
- Merangkaklah ke belakang kursi, ke bawah meja, dan keruang lain.
- Ketika anak Anda sudah memahami peran ini, tukar perannya.

DENGARKAN SUARA

HASIL RISET MENGATAKAN
Paparkan anak Anda pada berbagai rangasangan panca indera ; warna musik, bahasa, alam, dan suara mekanis, sentuhan, bau dan rasa.
Untuk memastikann bahwa sebagai seorang dewadsa, dia akan mempunyai kekuatan otak yang paling fleksibel untuk belajar.
Kegiatan
- Bawa anak Anda untuk berjalan-jalan diluar rumah
- Mulai mendengarkan bunyi burung. Ketika Anda mendengarkan kicauan atau nyanyian burung, cobalah untuk menirukan suara itu dan katakana kepadanya bahwa Anda mengeluarkan suara burung-burungan.
- Bila Anda melanjutkan ini, dia akan menyadari suara dan akan berusaha untuk mencobanya.
- Tambahkan suara-suara baru, seperti angin yang bertiup, ayam, kucing, atau anjing yang menggonggong.
- Dengarkan suara-suara lain dilingkungan Anda, seperti suara mobil, sepeda motor, pesawat terbang, dan suara kereta api.

BELAJAR DENGAN BERMAIN

HASIL RISET MENGATAKAN
Hasil penilitian mengatakan bahwa pengalaman sosial dan emosional di usia muda merupakan bibit bagi kecerdasan manusia. Setiap sirkuit saraf anak meupakan jalan raya yang dibentuk dalam otak, dengan demikian proses belajar di masa depan akan berlangsung dengan mudah.
Permainan hebat ini bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan berfikir anak Anda dan juga membantunya membayangkan hal-hal lain untuk dilakukan dengan benda yang sama, seperti menggunakan sebuah cangkir untuk minum dan juga untuk menuangkannya.
Kegiatan
- Pilih beberapa benda yang sudah dikenal oleh anak , seperti sikat rambut, sendok, cangkir aataupun sikat gigi.
- Letakkan semua benda itu dilantai
- Duduk didepan benda-benda tersebut
- Ambil sebuah benda, seperti sikat rmbut dan bernuat seolah-olah menyikat rambut.
- Ambil semua benda satu persatu dan peragakan fungsinya
- Mintalah anak untuk mengambil alih dari praktek benda-benda itu dan tunjukkan kepada Anda cara dia menggunakannya.

MENYANYIKAN NAMA

HASIL RISET MENGATAKAN
Semakin banyak kata yang didengar seorang anak, semakin cepat dia belajar bahasa. Suara dari kata-kata yang didengarnya akan menciptakan banyak sirkuit saraf secara keseluruhan yang penting untuk mengembangkan keterampilan berbahasa anak-anak.
Kegiatan
- Duduklah dilantai bersama anak Anda
- Sebutlah nama benda yang ada dalam ruangan yang sudah diketahui oleh anak dengan menyanyikan atau mengucapkan apa yang dilihatnya dirungan itu, ataupun apa yang dimainkannya.
Semisal,” Aku dapat melihat boneka beruang, aku melihat mobil-mobilan, aku melihat ikan badut”.
- Mintalah anak Anda juga untuk menyentuh apa yang dilihatnya itu.
- Lanjutkan menyebutkan nama benda lain dalam ruangan . Setiap kali Anda menyebut nama sebuah benda, nyanyikan atau ucapkan itu dalam kalimat lebih dahulu, kemudian mintalah anak Anda untuk menyentuh benda itu.

MENCARI WAJAH

HASIL RISET MENGATAKAN
Ketka Anda mengeksprsikan emosi berbeda, Anda akan merangsang otak. Emosi menyebabkan pelepasan senyawa kimia yang membantu otak mengingat perasaan berbeda dan peristiwa yang berkaitan dengan perasaan tersebut.
Kegiatan
Permainan ini akan membantu anak mengenali perasaan mereka
- Duduk dengan anak Anda dan cari gambar wajah dalam majalah, Koran atau buku.
- Taanyakan pada anak Anda mengenai ekspresi di wajah tersebut
- Cari gambar wajah seorang anak yang terlihat bahagia. Uraikan emosi di wajah gambar itu dan kemudian mintalah anak Anda untuk menunjukkan wajah bahagia.
- Teruskan mencari gambar wajah bahagia
- Dihari yang lain, carilah jenis ekspresi yang berbeda. Seperti ; bergairah, sedih, dan lucu atau semua yang merupakan wajah yang baik. Sebaiknya, carilah wajah ekspresi anak-anak agar mereka lebih menyukai.
- Carilah ekspresi yang cocol dengan perasaan anak Anda pada hari itu.

LIHATLAH DIRIMU SENDIRI

HASIL RISET MENGATAKAN
Hasil penelitian mengenai otak menunjukkan bahwa orangtua dan para pendidik mempunyai peluang emas untuk mengembangkan otak seorang anak.
Permaianan ini sangat luar biasa untuk membantu anak Anda berpikir mengenai bagian-bagian badannya sendiri yang berbeda dan juga dapat meningkatkan keterampilan untuk mengamati.
Kegiatan
- Katakan kepada anak Anda ,Kalau kamu mengenakan sepatu, melompatlah”.
- Bantu anak Ada dengan bertanya kepadanya,”Apakah kamu mengenakan sepatu ?Coba tunjukkan mana sepatumu?”
- Tunjuk sepatunya dan katakana kepadanya untuk melompat. Anda mungkin perlu menunjukkan cara melompat.
- Setiap kali Anda bertanya kepadanya mengenai dirinya sendiri, tunjukkan bagian dari badannya dan tunjukkan cara melakukan tindakannya.
- Di bawah ini beberapa ide lain
- Kalau kamu mengenakan kaos kaki berputarlah
- Kalau kamu mengenakan baju, tepuk tanganmu
- Kalau kamu mengenakan celanamu goyangkan kakimu.
- Setelah Anda memainkan permainan ini beberapa kali, Anda akan menyadari bahwa anak Anda mungkin mampu melakukan tindakan tersebut tanpa bantuan Anda.

GOYANGKAN JARIMU

HASIL RISET MENGATAKAN
Memori adalah hasil belajar yang tetap teringat. Ketika sedang belajar, sinapsis baru akan terbentuk dan sinapsis lama diperkuat.
Sementara itu pengalaman dan interaksi positif di usia muda akan sangat mempengaruhi perkembangan emosional seorang anak.
Kegiatan
- Lakukan permainan ini dengan boneka yang mempunyai tangan dan kaki
- Dduduklah dilantai bersama anak Anda dan tunjukkan kepadanya cara memegang lengan boneka dan mengerakkannya naik turun
- Berikan boneka itu kepada anak Anda agar dia mencobanya
- Buatkah permainan sekreatif mungkin dengan boneka itu bersama anak Anda, seperti ;
- melambaikan tangan
- bersalaman
- bertepuk tangan
- bertepuk kaki
- mencium
- berjalan
- bercerita/berbicara, dsb.
- Tanyakan juga permainan apa lagi yang bisa kita lakukan bersama-sama, dengan anak Anda.

BERBISIK

HASIL RISET MENGATAKAN
Setiapkali seorang anak dirangsang untuk berfikir, hubunghttp://www.blogger.com/img/blank.gifan saraf baru terbentuk atau hubungan yang sudah ada diperkuat. Semakin banyak hubungan saraf yang terbentuk atau diperkuat, semakin banyak hubungan saraf yang terbentuk atau diperkuat, semakin besar kecerdasan yang terbentuk.
Berbisik akan membantu anak untuk belajar mengatur suaranya, suatu bagian penting dari kesadaran akan suara. Keterampilan ini juga memerlukan banyak konsentrasi.
Kegiatan
- Bisikkan sesuatu kepada anak Anda , katakana, “Marilah kita bertepuk tangan”.
- Mintalah kepada anak kita tersebut untuk kembali membisikkan sesuatu kepada kita
- Teruskan untuk saling membisikkan seseutau sampai anak Anda mengetahui cara membuat suranya menjadi lembut, dan juga memhami apa yang disampaikan.

Sumber: Here

SEMUA ANAK BISA CERDAS

Dengan pengertian kecerdasan sebagaimana yang disampaikan Dr. Gardner di atas, saya menyimpulkan bahwa semua anak bisa menjadi cerdas. Mengapa saya berkata demikian, berikut beberapa alasannya :
- Cerdas tidak harus rangking
Memang saat ini mayoritas masyarakat masih mengunakan kriteria rangking di sekolah untuk menentukan kecerdasan seorang anak. Namun percayalah, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Rangking di sekolah memang bisa menjadi salah satu indikasi kecerdasan dari seorang anak. Namun rangking hanya menunjukkan salah satu bentuk kecerdasan, yaitu kecerdasan logis-matematis. Sistim pendidikan di indonesia hingga saat ini lebih cenderung mengembangkan kecerdasan logis-matematis. Sementara bentuk-bentuk kecerdasan yang lain kurang dikembangkan. Saya telah memberi contoh tentang sarjana yang mengaggur di atas. Mereka memiliki kecerdasan logis-matematis yang baik. Namun sayang, kecerdasan-kecerdasan yang lain kurang dikembangkan di bangku sekolah dan perguruan tinggi. Hingga pada akhirnya mereka harus menjadi pengangguran. Jika anak kita tidak rangking, jangan buru-buru mengatakan bahwa ia tidak cerdas. Ia masih memiliki banyak potensi kecerdasan yang lain. Dan tugas Anda adalah mengembangkan potensi kecerdasannya tersebut
- Banyak jenis kecerdasan
Seperti yang telah saya jelaskan di awal, berdasarkan teori Dr. Howard Gardner, ada sedikitnya delapan kecerdasan dasar pada manusia. Tidak hanya satu macam kecerdasan, sebagaimana yang dipahami kebanyakan orang. Kecerdasan bukan hanya monopoli mereka yang ber IQ tinggi.
- setiap anak memiliki potensi kecerdasan
Silahkan amati anak Anda. Anda akan menemukan banyak potensi kecerdasan semenjak ia masih bayi. Setiap bayi belajar dengan menggunakan panca inderanya. Mula-mula ia belajar dari pendengaran dan penglihatannya. Kemudian dengan indera peraba dan indera yang lainnya. Anda akan takjub menyaksikan perkembangan anak Anda tersebut. Dari bayi yang tidak bisa berbuat apa-apa, selain menangis, perlahan-lahan menjadi manusia “sempurna”.
Konsep belajar bayi menggunakan indera inilah yang sebenarnya mendasari munculnya teori kecerdasan. Setiap bayi bisa banyak belajar dengan inderanya. Dan dengan inderanya pula potensi menjadi manusia “sempurna” bisa tumbuh dengan baik. Anak yang banyak dirangsang semua inderanya sejak dini, maka semua potensi kecerdasan yang dimiliki akan berkembang optimal.
- Kecerdasan anak tidak semata faktor genetic (keturunan)
Mungkin Anda sering menyaksikan orang tua yang cerdas memiliki anak yang cerdas. Sehingga Anda mengatakan,” Pantas saja ia cerdas, lha orang tuanya juga pintar …..”
Namun mungkin Anda juga pernah menyaksikan ada orang tua yang cerdas, tapi anaknya kurang cerdas (kurang pintar).http://www.blogger.com/img/blank.gif
Mengapa bisa demikian ?
Saudara…. Kecerdasan tidak disebabkan oleh factor keturunan, namun juga factor lingkungan. Faktor lingkungan yang saya maksud adalah factor di luar factor keturunan. Faktor lingkungan bisa berupa : gizi makanan, perlakuan Anda/pola asuh, sekolah, lingkungan tetangga, dan lain-lain. Jadi, walaupun seorang anak memiliki orang tua jenius, belum tentu ia akan jenius pula. Dan sebaliknya walaupun orang tuanya kurang cerdas, si anak bisa menjadi orang cerdas jika factor lingkungan berperan dengan baik bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasannya.

sumber : Here

Mengapa Kita Harus Kembali Ke Surau?

Oleh : Drs. Zulfikri Anas, M.Ed

I. Surau : Pendidikan yang Humanis

Mengapa surau makin lengang? Bahkan banyak yang sudah “roboh?, Surau tiba-tiba kehilangan kekuatan. Kini, surau hanya berfungsi untuk tempat ibadah dalam pengertian sempit. Fungsi sebagai institusi pendidikan makin menghilang. Jangankan surau, sekolah yang jelas-jelas dibangun sebagai institusi pendidikan, justeru mengalami nasib sama. Sekolah juga kehilangan fungsi “pendidikannya”. Ironis.

Belakangan ini diskusi seputar pencanangan “kembali ke surau” makin menghangat. Gagasan yang muncul dari kalangan birokrat dan politisi itu boleh jadi diatasnamakan kepentingan dan keinginan masyarakat Minang secara keseluruhan. Secara empiris, gagasan ini mucul dari masyarakat sebagai akibat dari keresahan masyarakat Minang terhadap perilaku generasi muda sekarang. Dari segi ini, semua masyarakat mendukung pencanangan itu, namun di sisi lain ada kekhawatiran bahwa gerakan tersebut hanya akan menjadi “alat” bagi kelompok tertentu untuk kepentingan kelompoknya. Hal ini mungkin tidak berlebihan, karena sampai sekarang konsep “kembali ke surau” belum dirumuskan secara jelas. Barangkali sangat naïf apabila gerakan itu diwujudkan hanya dengan membuat aturan yang “memaksa” orang untuk kembali meramaikan Surau atau Masjid tanpa didukung oleh pembentukkan institusi yang menyatu dengan kehidupan budaya masyarakat Minang, sesuai dengan kondisi saat ini.

SURAU merupakan suatu institusi pendidikan Minang yang menyatu dengan kehidupan budaya. Menghidupkan kembali institusi tersebut tidak dapat diwujudkan apabila hanya mengandalkan peraturan eksternal seperti peraturan daerah dan aturan-aturan lainnya. Apalagi jika aturan tersebut hanya merupakan bagian dari instrumen politik, sementara agen-agen yang ditugasi untuk membangun itu tidak pernah mengenal apa itu “SURAU” dan bagaimana sistem pendidikan yang berkembang dalam SURAU tersebut. Pencanangan ini akan gagal!

Menunurut filosofi dasar pendidikan di SURAU, antara ilmu, akal, iman, akhlak adalah satu kesatuan yang diawujudkan secara konsisten dalam perilaku sehari-hari. Sehingga, ukuran-ukuran yang digunakan sebagai patokan keberhasilan belajar bukan nilai-nilai”angka” melainkan sikap dan perilaku. Nilai-nilai angka akan menjadi ukuran “semu” karena angka dapat diubah dalam waktu seketika!. Berbeda dengan sikap, tiak mudah dimanipulasi.

Tujuan pendidikan di SURAU sangat jelas, yaitu membimbing anak didik secara ilmu, akal, dan iman agar mereka mampu hidup secara mandiri kelak sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat Alqur’an “jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah di kemudian hari”. Dan dikuatkan dengan Hadits Nabi Muhammad yang menyatakan “didiklah anakmu agar mampu hidup di zamannya”. Ini menunjukkan bahwa ukuran keberhasilan belajar seseorang dilihat dari peran dan perilakunya setelah menyelesaikan pendidikan, bukan pada saat proses berlangsung yang diukur dengan kemampuan mereka menjawab soal-soal ujian, karena kemampuan dalam menjawab soal ujian yang dibuktikan dengan skor angka, tidak menjamin mereka mampu menjawab persoalan kehidupan. Sementara menurut konsep Islam sebagaimana yang diterapkan di SURAU, ukuran keberhasilan belajar adalah perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh anak-anak didik setelah mereka lepas dari guru dan hidup di masyarakat. Bukan keberhasilan semu yang ditunjukkan oleh angka-angka fantastis!.

Pola pendidikan di SURAU adalah pendidikan yang menyeluruh (mencakup semua aspek kemampuan: ilmu, akal, iman, dan perilaku). Pendidikan surau tidak diskriminatif, siapapun boleh dan diterima sebagai murid tanpa tes. Berbeda dengan sekolah. Sekolah sangat diskriminatif, sekolah yang “bagus” hanya menerima murid “pintar”. Hal ini menunjukkan bahwa, hanya orang-orang yang “sudah jadi” yang dapat diterima di sekolah. Anak-anak yang kemampuannya dianggap kurang pasti akan “ditolak”. Sekolah berlomba mendapatkan murid “terbaik”. Di sekolah, “orang lumpuh” akan ditinggalkan, sementara “orang yang punya kaki” dituntun agar makin cepat berjalan dan berlari meninggalkan yang lumpuh. Anak “pintar” dilayani dengan sebaik-baiknya, dan anak “bodoh” diabaikan. Sekolah unggul takut pada “anak yang tidak “pintar”. Tampaknya sekolah mempersyaratkan: hanya anak yang telah masuk kategori “pintar” yang akan dilayani, “tidak pintar” akan diabaikan. Hal ini juga terjadi di sekolah yang menggunakan “label” agama sebagai “merek dagang”. Ini juga ironis!

Yang lebih ironis lagi, “kepintaran” yang mereka agung-agungkan itu hanya diukur dengan satu kriteria, yaitu IQ, ini pangkal diskriminatif. Di samping hanya dengan IQ, kepintaran juga dinilai dengan “rata-rata”. Anak yang dianggap pintar adalah anak-anak yang mampu mencapai angka tertinggi untuk semua bidang secara merata. Jika konsep ini tetap hidup dalam dunia pendidikan, bangsa kita akan hancur berkeping-keping. Bayangkan, dari 40 anak satu kelas, yang termasuk kategori “unggulan” tidak lebih dari 10 orang saja, yang diukur dengan nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran. Ini artinya, sama dengan kita mengatakan bahwa “Ya Tuhan dari 40 anak yang engkau ciptakan, hanya 10 yang bermutu di mata kami manusia dan menurut ilmu mendidik yang kami yakini, yang sepuluh terbaik inilah yang akan “jadi manusia” dan mereka wajib dilayani dengan sebagus-bagusnya, sementara sisanya, kami biarkan dengan nasibnya sendiri”. Artinya, lagi, jika kita bicara persentase, lewat sistem yang demikian, dari semua populasi manusia, yang berpeluang untuk menjadi “orang-orang terdidik” hanya 25 % saja, kecilnya peluang bukan karena mereka yang lain tidak memiliki potensi, melainkan system yang tidak menerima mereka. Sistem hanya menerima anak yang “unggul”!. Akibat selanjutnya, betatapun hebatnya setiap individu yang terlahir, dari 250 juta penduduk Indonesia, yang berpeluang menjadi orang terdidik hanya 25%. Pertanyaanya, mungkinkah yang 25% itu mampu mengatasi persoalan yang muncul oleh 75% yang lain?. Jawabanya, “tentu tidak!. Bukankah ini yang terjadi di bangsa kita sekarang?. Bayangkan, bila dilihat dari potensi alam yang dikaruniakan oleh Illahi, tidak ada satu alasanpun untuk hidup “miskin” di Indonesia. Namun karena pembangunan SDM dilakukan dengan system pendidikan yang demikian, akibatnya 75% generasi bangsa ini “dibuang” dengan senagaja oleh system!. “ Sampai kapankan berlangsung?.



Seharusnya, dari 40 anak yang terlahir, juaranya juga 40, semuanya punya keunggulan masing-masing. Bukankah agama mengajarkan bahwa setiap manusia terlahir diberi “satu” tugas, yaitu menjadi khalifah di muka bumi sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dan agama juga menegaskan tidak satupun manusia yang terlahir tanpa diberi potensi. Setiap individu dikaruniai potensi yang berbeda. Ibarat planet, semuanya punya garis edar, jika ada planet yang garis edarnya tidak berfungsi, maka terjadilah kiamat. Ini yang kita rasakan saat ini. Pola pendidikan di surau, dilatarbelakangi oleh pemikiran ini.

Jadi, kembali ke SURAU artinya, mengadopsi pola-pola pendidikan SURAU ke semua institusi pendidikan, baik di keluarga, masyarakat, maupun di lembaga-lembaga formal. Kita menghimbau kepada semua pendidik baik agar jangan lagi memaksa anak untuk menguasai semua bidang pelajaran secara rata karena hal ini akan membunuh potensi yang mereka miliki. Juga, hentikan mengukur keberhasilan belajar anak dengan angka, karena angka mudah dimanipulasi sehingga keberhasilan dicapai adalah keberhasilan semu. Jangan lagi memperlakukan anak hanya untuk mampu menjawab soal ujian di sekolah, yang lebih penting mereka harus mampu menjawab persoalan kehidupan.

Pikiran-pikiran Engku Sjafe’i yang mendorong beliau mendirikan INS Kayutanam –sebagaimana yang dimuat di kolom ini edisi yang lalu–, sangat kental dengan warna SURAU. Konsep tersebut ditujukan untuk “melawan” pendidikan sekuler yang dikembangkan berdasarkan konsep “schooling” yang diadopsi dari Eropa dan dibawa oleh Belanda ke Indonesia. Lalu pola tersebut diadopsi mentah-mentah dan digunakan sampai sekarang.

II. Kekhasan Surau

Pola pendidikan di surau di samping tidak diskrimniatif, pendekatannya sangat humanis dan yang penting tidak memisahkan antara ilmu dan agama serta menunjujung tinggi kekhasan potensi yang dimiliki oleh setiap individu. Berbanding terbalik dengan pendidikan formal yang diadopsi dari konsep “schooling” . Pendidikan SURAu yang demikian sangat sesuai amanat Alqur’an tentang penciptaan manusia.

Pendidikian surau tidak diskriminatif karena tidak ada dikhotomi pintar-bodoh, berbakat-tidak berbakat sebagaimana yang lazim dalam pendidikan formal saat ini. Kalau di lembaga pendidikan formal pemisahan anak pintar dengan anak bodoh dianggap cara paling efektif dan memudahkan pelaksanaan pendidikan, maka di SURAU, cara mudah dan efektif itu bukan demikian. Jika di sekolah formal, anak pintar akan dilayani dengan sebaik-baiknya, sementara anak bodoh diabaikan, juga tidak demikian di SURAU. Apabila sekolah yang menilai dirinya sekolah bermutu “takut” menerima anak yang “bodoh”, juga tidak demikian di SURAU. . Dikatakan demikian karena semua anak muda Minang dididik di sekolah formal yang demikian, yaitu pendidikan yang sekuler, yang memisahkan ilmu dan agama, serta mengukur kemampuan anak dari angka-angka yang dirata-ratakan, sehingg setiap anak akan berlomba menghabiskan waktunya untuk mengejar prestasi keilmuan. Mereka akan “memaksa” dirinya untuk menguasai semua bidang kelimuan dan lupa bahwa ilmu dan agama itu menyatu. Ketika, masyarakat sekarang ini dibentuk melalui system pendidikan yang demmikian, maka gerakan kembali ke surau akan dianggap sia-sia, karena mnurut mereka pendidikan di SURAU tidak akademik, SURAU cukup untuk mengaji dan mengsisi waktu. Atau SURAU hanya akan diramaikan pada saat bulan suci Ramadhan, dan itu pun karena “dipaksa” oleh sekolah. Nah, apabila praktik pendidikan di Minang saat ini mengadopsi pendidikan formal demikian, maka pencanangan kembali ke SURAU akan gagal.

Di SURAU, semua murid diberikan pengalaman belajar tentang Alqur’an, alam dan kehidupan. Di samping tidak diskriminatif, pendidikan SURAU juga mengintegrasikan anatara ilmu dan agama sebagai bekal untuk hidup di dunia dan akhirat. Di samping itu, anak tidak dipaksa untuk menguasai semua ilmu secara rata, dan yang lebih penting keberhasilan belajar tidak diukur dengan angka, melainkan dengan kemampuan yang dapat dilihat, diamati, dan diterapkan.

Sebagai contoh, dari 20 orang anak murid dengan tingkat kemampuan dan usia yang berbeda belajar dalam lingkungan dan suasana yang sama, namun perlakuan “treatment” dilakukan secara individual. Sang guru sangat memahami variasi kemampuan setiap anak. Si A kelihatan lebih berbakat di bidang seni baca Alqur’an, sementara Si B berbakat dalam mengkaji makna ayat Alqur’an, dan si C lebih cenderung ke sastra, si D lebih keaarah politik, dan si E ke bidang ekonomi. Semua anak ini dibekali kemampuan dasar baca Alqur’an dan pemahaman dasar sebagai bekal untuk hidup. Namun untuk tingkat lanjut, masing-masing diarahkan ke bakat masing-masing. Dengan demikian, semuan anak murid tadi menjadi orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing namun dengan dasar agama yang kuat. Guru tidak akan mengintervensi anak mau jadi apa nanti setelah dewasa, dia hanya mengatakan jadi apapun kalian nanti, agama dan keimanan harus menjadi dasar tindakanmu. Jika jadi ahli sastra, jadilah sastrawan yang islami, jika jadi ahli ekonomi (dagang) jadilah pedagang yang islami. Jika jadi pendakwah, jadilah pendakwah yang berilmu dan memahami kehidupan manusia.

Jadi, kembali ke SURAU artinya, mengadopsi pola-pola pendidikan SURAU ke semua institusi pendidikan, baik di keluarga, masyarakat, maupun di lembaga-lembaga formal. Kita menghimbau kepada semua pendidik baik agar jangan lagi memaksa anak untuk menguasai semua bidang pelajaran secara rata karena hal ini akan membunuh potensi yang mereka miliki. Juga, hentikan mengukur keberhasilan belajar anak dengan angka, karena angka mudah dimanipulasi sehingga keberhasilan dicapai adalah keberhasilan semu. Jangan lagi memperlakukan anak hanya untuk mampu menjawab soal ujian di sekolah, yang lebih penting mereka harus mampu menjawab persoalan kehidupan. (Bersambung)



III. Setiap Manusia Jenius

Thomas Armstrong dalam bukunya “Membangkitkan Kejeniusan Dari Dalam Kelas, menyatakan bahwa kata jenius terkait dengan kreatifitas vitalitas potensi, motivasi, dan kegembiraan dalam belajar. Kata jenius lebih tinggi dari kata intelijensi karena intelejensi hanya berkaitan dengan IQ sementara kejeniusan ditentukan oleh berbagai aspek. Kesalahan fundamental kita selama ini adalah (hanya) menggunakan IQ sebagai satu-satunya kriteria untuk menilai kecerdasan seseorang. Semakin tinggi IQ seseorang, dia dianggap semakin jenius, pada hal secara statistik, orang-orang ber IQ tinggi jumlahnya sedikit. Jika hanya IQ yang menjadi ukuran, berarti orang yang memiliki kesempatan untuk “disebut jenius” hanya sedikit. Pandangan seperti inilah yang menjadi pangkal perlakuan deskriminatif dalam memberikan layanan pendidikan sebagaimana trend dunia pendidikan sampai saat ini. Kita seakan melupakan bahwa Allah menciptakan manusia dengan se-adil-adilnya dengan memberikan keistimewaan kepada setiap manusia.

Menurut Thomas Armstrong, keistimewaan yang diberikan kepada setiap orang itulah yang disebut kejeniusan. Kata jenius lebih dimaknai sebagai kemampuan khas untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, seperti musik, sastra, seni, dan lainnya. Kejeniusan adalah “guci emas” yang berada dalam diri masing-masing anak yang memberikan susunan yang hidup untuk menjadikan “harta karun”. Semua orang dilahirkan dengan kejeniusan unik yang menjaga mereka, membantu mereka keluar dari kesulitan, dan memberi inspirasi pada saat-saat yang penting dalam kehidupan mereka. “Secara historis penggunaan kata jenius memiliki keanekaragaman makna yang kaya. Orang Romawi kuno menggunakan kata jenius pada roh penjaga yang melindungi manusia sepanjang hidupnya. Di Timur Tengah, istilah jenius dikaitkan dengan jinni atau jin yang memiliki kekuatan ajaib sebagaimana yang dilukiskan dalam cerita hikayat 1001 malam” (Armstrong, 2004:11-12).

Menyimpulkan pernyataan Armstrong, setiap orang adalah jenius. Tanpa kecuali!. Dalam perkembangannya, pendapat ini ditentang banyak orang karena ia “membawa” istilah jenius ke “wilayah publik”, yang menurut pandangan umum –sampai saat ini–“jenius” adalah kata yang eksklusif, “hanya mampir ke pada segelintir orang. Betulkah demikian adanya?

Sebagai umat muslim, kita menggunakan firman Illahi sebagai rujukan tertinggi. Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk yang tercipta bukan secara kebetulan. “Manusia diciptakan setelah sebelumnya direncanakan untuk mengemban satu tugas dan sesungguhnya Aku hendak menjadikan ia sebagai seorang khalifah di bumi” (QS 2:30). Untuk itu, manusia dibekali dengan potensi dan kekuatan positif untuk mengubah corak kehidupan di dunia ke arah yang lebih baik (QS 13:11). Dan ditundukkan serta dimudahkan kepadanya (manusia) alam raya untuk dikelola dan dimanfaatkan (QS 45:12-13). Antara lain, ditetapkan arah yang harus ia tuju (QS 51:56) serta dianugerahkan kepadanya petunjuk untuk menjadi pelita dalam perjalanan itu (QS 2:38).

Aturan-aturan yang bersumber dari firman Illahi inilah yang dijadikan dasar pendidikan di Surau. Sebagaimana yang diungkapkan pada tulisan terdahulu, dalam konsep pendidikan menurut Surau, semua anak adalah potensi. Ini sejalan dengan pepatah Minang “nan buto paambuih lasuang, dan pakak palapeh badia, nan lumpuah panunggu rumah” . Sebagaimana firman Illahi, bagi yang memiliki ilmu beramallah dengan ilmu, bagi yang memiliki tenaga beramallah dengan tenaga, dan bagi yang punya harta beramallah dengan harta. Setiap orang punya peran yang tak tergantikan. Ini yang menjadi dasar pendidikan di Surau.

Di samping tidak diskriminatif, pendidikan Surau juga tidak ekslusif, kebalikannya, Surau bersifat inklusif, terbuka bagi semua orang, dan dalam proses pembelajaran juga tidak “mengasingkan” anak didik dari realita kehidupan. Belajar dan hidup adalah satu rangkaian proses, jangan dipisah. Dalam pemahaman inilah pendidikan di Surau tidak mengenal “asrama” apalagi asrama yang sangat tertutup dan berpagar tinggi sehingga menimbulkan kesan belajar sebagai “pengasingan”. “Pengasingan” dari kehidupan nyata selama belajar, justeru menutup peluang untuk “mengabdikan” ilmunya, sementara “pengabdian” semasa belajar merupakan salah satu proses untuk mengasah kemampuan secara nyata.

Dalam upaya mengembalikan konsep Surau pada lembaga pendidikan di Minang, boleh-boleh saja kita mengadopsi dari daerah lain seperti Gontor dan sebagainya, tapi jangan keliru dengan “memindahkan” Gontor ke Minang karena ada unsur-unsur dan kearifan budaya lokal yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan. Jika itu dilakukan maka tercabutlah pendidikan itu dari akar budaya. Inilah kesalahan yang kita lakukan dengan mengadopsi konsep “schooling” mentah-mentah menjadi sekolah seperti sekarang ini….bersambung
3 Responses to “Kembali Ke Surau”

Aswin Hutauruk said
December 11, 2009 at 9:39 pm

Halo pak Zulfikri, saya sangat tertarik tentang ulasan bapak mengenai konsep pendidikan yang semakin lama tertinggalkan (konsep pendidikan SURAU), yaitu suatu kosep pendidikan yang mengintegrasikan dimensi ilmu, akal, iman, dan akhlak dalam suatu kesatuan. Intinya kita sering mengagungkan konsep milik orang lain (padahal belum tentu sesuai), sehingga sering melecehkan milik sendiri. Jika kita tidak bangga dengan milik sendiri, apakah kita bisa banyak berharap untuk tidak dilecehkan orang lain? Saya bangga punya teman seperti Anda yang memiliki visi ke depan, ketika memandang suatu bangsa dari dimensi kemajuan pendidikannya. Itulah yang membuat pertemanan saya dengan Anda menjadi awet, intens dan bermakna. Bravo maju terus sobat…..
Reply
Zulfikri Anas said
December 20, 2009 at 11:15 am

Terimakasih boss, itu muncul sebagai curahan hati, he,he,……..
Reply
syahrizal said
December 12, 2010 at 10:31 pm

Maaf nih pak zul seperti kita chating kemaren saya belum juga menangkap bagaimana cara merealisasikan filosofi pendidikan surau itu sekarang ini. Ini pak zul dari depdiknas ini yang jelas-jelas menerapkan model pendidikan yang lebih menitik beratkan pada pentingnya IQ, contohnya seperti penerapan UN, membuat kelas unggulan, kelas berstandar internasional, semuanya pasti menitik beratkan pada pentingnya IQ dan itu sangat mengkotak-kotakkan anak yang pintar dengan yang kurang pintar atau bodoh. Saya melihat sekarang sudah terjadi perubahan yang sangat besar dalam masyarakat Minangkabau, surau itu tidak ada lagi yang ada hanya musalla yang fungsinya sudah berbeda dengan surau dulu. Rumah sekarang sudah ada kamar untuk anak laki-laki anak-anak tidak tidur di surau lagi. Saya mengerti maksud pak zul tetapi sistem pendidikan sekarang sangat menyita waktu anak-anak untuk fokus utk kecerdasan IQ itu. jadi sebaiknya dijelaskan secara konkrit bagaimana penerapannya. Kalau ingin menerapkan di sekolah kurikulum yang sangat padat itu diperbaiki biar ada pelajaran lain yang membuat mereka tidak ekslusif misalnya belajar dan praktek ceramah agama, pidato, menari, latihan silat, latihan keterampian, dll di sekolah.

Sumber : Here

Guru Perlu Tahu Karakteristik Siswa Bodoh dan Siswa Pintar: Orang Bodoh ala Bob Sadino

Kadang banyak guru yang tidak pernah mau tahu dengan siswa bodoh. Yang mereka tahu hanya siswa pintar. Padahal, siswa pintar akan menjadi bodoh yang sebenarnya bodoh dan siswa bodoh justru mempunyai kepintaran. Dengan begitu, banyak pula guru yang tahunya hanya siswa pintar.


Ambisi guru hanya tunggal, yakni menjadikan anak bodoh menjadi pintar. Namun, guru tidak pernah tahu hakikat siswa bodoh yang sebenarnya pintar. Berikut beda pandangan bodoh dan pintar dari kacamata Bob Sadino :

1. Terlalu Banyak Ide -
Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satu pun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya

2. Miskin Keberanian untuk memulai -
Orang "bodoh"biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", Mengapa? Karena orang "bodoh"sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar"telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis -
Sebagian besar orang "pintar" sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat
lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh"tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses -
Orang"Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar -
Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang "bodoh" tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi -
Orang "Pintar"menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai -
Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri -
Orang "Pintar"berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan -
Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".

10. Tidak Fokus -
Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh" tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen -
Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke
berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang"bodoh"?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas -
Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas -
Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh"mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas -
Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh"? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas -
Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Mencampur adukan Keuangan -
Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah -
Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan -
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga -http://www.blogger.com/img/blank.gif
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga

20. Berperilaku Buruk -
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.

sumber: here

Saturday, June 25, 2011

KATA MUTIARA BAHASA ARAB | MAHFUZAT TERLENGKAP mahfuzhat



مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ
مَنْ جَدَّ وَجَدَ
مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ
مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
Barangsiapa sedikit benarnya/kejujurannya, sedikit pulalah temannya. 

جَالِسْ أَهْلَ الصِّدْقِ وَالوَفَاءِ
  مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ
وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ
 الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ .
 جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
 اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَّحْدِ
 بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ
 العَقْلُ السَّلِيْمُ فيِ الجِسِْم السَّلِيْمِ
  خَيْرُ جَلِيْسٍ فيِ الزَّمَانِ كِتَابٌ
 مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
 خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلىَ الخَيْرِ
Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan

 لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ
 العِلْمُ فيِ الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلىَ الحَجَرِ
 لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتيِ مَضَتْ
 تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
 العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَر
 الاتِّحَادُ أَسَاسُ النَّجَاحِ
 لاَ تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْناً
الشَّرَفُ بِالأَدَبِ لاَ بِالنَّسَبِ
 سَلاَمَةُ الإِنْسَانِ فيِ حِفْظِ اللِّسَانِ
آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
 سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي
 آفَةُ العِلْمِ النِّسْياَنُ .
 إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
 لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ 
  أَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
Perbaikilah dirimu sendiri, niscaya orang-orang lain akan baik padamu. 


 فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
 مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
 مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
  عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
 اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ
 لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
  اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ
 خَيْرُ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ خُلُقاً وَأَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
 فيِ التَّأَنِّي السَّلاَمَةُ وَفيِ العَجَلَةِ النَّدَامَةُ
 ثَمْرَةُ التَّفْرِيْطِ النَّدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَّلاَمَةُ
 الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ
 فَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا
 تَرْكُ الجَوَابِ عَلىَ الجَاهِلِ جَوَابٌ
 مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
 إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الكَلاَمُ
 مَنْ طَلَبَ أَخًا بِلاَ عَيْبٍ بَقِيَ بَلاَ أَخٍ
 قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا
  خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ
  خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَاطُهَا
 Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya(yang sedang saja).


 لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ
 إِذاَ لمَ ْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
 لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلِ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلاً
 لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِي قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلِ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
 لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَلاَمٍ جَوَابٌ
  وَعَامِلِ النَّاسَ بِمَا تُحِبُّ مِنْهُ دَائِماً
 هَلَكَ امْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ
 رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ
 مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ
 لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
لاَ تَكُنْ رَطْباً فَتُعْصَرَ وَلاَ يَابِسًا فَتُكَسَّرَ
 مَنْ أَعاَنَكَ عَلىَ الشَّرِّ ظَلَمَكَ
 أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: 
ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ 
 العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلاً
مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى
 اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصَّيْنِ
  النَّظَافَةُ مِنَ الإِيْمَانِ
  إِذَا كَبُرَ المَطْلُوْبُ قَلَّ المُسَاعِدُ
 لاَ خَيْرَ فيِ لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَماً
 تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ
 رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ
 دَاوُوْا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ
 الكَلاَمُ يَنْفُذُ مَالاَ تَنْفُذُهُ الإِبَرُ
 لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَباً
 سِيْرَةُ المَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ
 قِيْمِةُ المَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ .
صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ
 عَثْرَةُ القَدَمِ أَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ
 خَيْرُ الكَلاَمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ
 كُلُّ شَيْئٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلاَّ الأَدَبَ
 أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ




Humanity|Respect|Try To Not Cry