Menjadi Lebih baik dan terbaik walaupun buruk dimata orang | Doakan Orang Tua Anda | Sedekahkan harta anda Kepada Fakir Miskin dan Kaum yang tertindas | Hari ini Mungkin kematian menjemput kita tetapi maka dari itu kerjakanlah kebaikan walau di mata manusia tak ada harganya

Sunday, November 23, 2008

Kanban diri : Push vs pull system

Masih Toyota (jangan bosan ya.. kita harus belajar banyak pada perusahaan mobil terbaik dunia ini)

Salah satu kiat membentuk sistem yang rapi dan handal adalah dengan menerapkan pull system, yaitu setiap bagian mengambil sendiri pekerjaannya.

Kita biasanya mengerjakan tugas sesuai dengan jumlah tugas yang diberikan. Akibatnya sering pekerjaan menumpuk dan antri untuk kita selesaikan. Problem muncul karena irama kerja kita dikendalikan situasi dari luar.

Toyota berani berbeda. Mereka meyakini bahwa pekerja (dan sistem) memiliki kapasitas maksimum. Karena itu membebani sebuah bagian sistem dengan tugas yang melampaui kapasitas mereka hanya akan membebani sistem secara keseluruhan. Karena itu daripada membebani sistem dengan antrian pekerjaan yang menumpuk, Toyota mendesain sistem yang mengambil tugas (pull) daripada sistem yang disodori tugas (push).

Konsep supermarket

Ide sistem ini dimulai saat Taiichi Ohno (pendiri sistem produksi Toyota) terkesan dengan model supermarket Amerika tahun 50-an dimana produksi barang yang ditaruh di rak pajang akan ditentukan oleh permintaan pelanggan. Misalnya produk susu 1 liter yang dipajang ternyata dibeli oleh pelanggan, maka toko menjadi tahu bahwa ada rak yang kosong. Toko kemudian mengambil persediaan untuk meutup kekosongan di rak pajang. Ide ini menjadi dasar sistem Kanban di Toyota yang bersifat ‘pull system’ yaitu bahwa persediaan dan produksi ditentukan oleh permintaan pelanggan. Sistem ini sekarang umum di perusahaan (karena banyak yang meniru Toyota) yang kini dikenal dengan konsep ‘just-in-time’.

Sistem just-in-time secara sederhana dibangun dengan konsep produksi yang dipicu oleh kebutuhan. Misalnya A adalah pemasok B. Maka A hanya akan berproduksi bila B meminta. Jadi walaupun A punya banyak waktu dan sumber bahan baku, dia tidak akan berproduksi kecuali diminta oleh B. Ini yang disebut “pull system”.

Sebaliknya pada “push system”, bila A adalah pemasok B, maka A akan terus berproduksi selama tersedia waktu dan bahan baku. Produksi A kemudian disetorkan kepada B yang sebenarnya belum memerlukan. Akibatnya produk A akan menumpuk dan meningkatkan biaya gudang. Lebih celaka lagi bila ternyata kemudian B tidak memerlukan produk tersebut, maka tumpukan itu menjadi kesia-siaan. Konsep lama ‘push system’ ini masih kita temui di kantor-kantor pemerintah (termasuk di kampus saya). Banyak sekali alat-alat kantor yang terus dikirim oleh bagian logistik ke bagian tata usaha di jurusan kami, sehingga banyak alat kantor memenuhi lemari simpan, padahal sebenarnya tidak diperlukan! Alasannya sederhana, sudah menjadi jatah sesuai budget (tapi kenapa tidak diberi keleluasaan memilih barang?).

Jadi dalam konsep pull system, sebuah mesin yang menganggur lebih baik daripada berproduksi yang hanya akan menciptakan suatu kesia-siaan (waste).

Dalam pull system perlu ditekankan pentingnya produksi yang mengikuti permintaan hingga kapasitas maksimum terpenuhi. Artinya, ketika B meminta A untuk berproduksi terus meningkat, maka A akan memproduksinya hanya sampai batas kemampuannya. Tidak ada penambahan kapasitas produksi A walaupun permintaan B meningkat tajam. Misalnya toko tadi meminta pengiriman susu yang biasanya 10 menjadi 30 per hari. Padahal kapasitas pemasok hanya 20 per hari. Maka pemasok yang mengikuti prinsip Toyota akan berkata tegas bahwa hanya akan memasok hingga 20 susu. Tidak lebih. Mengubah kapasitas sesuai permintaan sementara, akan membahayakan sistem A. Bagaimana kalau permintaan pelanggan tidak terlayani? Ternyata Toyota tidak peduli! Membangun sistem yang handal lebih penting daripada respon tanpa rencana terhadap permintaan konsumen. Bila permintaan terus tinggi, dan perusahaan mempunyai modal cukup, barulah Toyota akan meningkatkan kapasitasnya dengan sangat pelan-pelan. Itulah mengapa bisa kita lihat bahwa Toyota tegas menawarkan indent pembelian mobil Avanza dan Xenia hingga berbulan-bulan tanpa takut kehilangan pesanan. Dengan sikap tegas seperti itu maka kualitas produksi akan terjaga, yang menjadi dasar kepuasan konsumen jangka panjang.

Pull system untuk diri

Akan menyenangkan kalau perusahaan (kantor kita) menerapkan konsep ini. Keteraturan akan terjaga yang selanjutnya menjadikan suasana kerja kantor menjadi sehat bagi karyawan. Sayangnya kondisi ideal ini jarang terjadi. maka mari kita lihat bagaimana konsep ini bisa kita jalankan buat kita sendiri.

Ada dua hal menarik dari konsep ‘pull sistem’ ini yang bisa kita terapkan untuk diri sendiri (syukur-syukur kantor Anda bekerja juga setuju untuk menerapkan konsep ini), yaitu :

  1. bekerja dengan mengambil dari ‘rak tugas’ (bayangkan seperti kita mengambil dari rak supermarket)
  2. bekerja dengan suatu kapasitas maksimum yang jelas (jumlah slot pada rak terbatas)

Mengambil dari rak tugas

Kita bekerja mengikuti permintaan pelanggan, bukan dengan cara disodori tugas tapi dengan mengambil tugas dari ‘rak’ yang tersedia. Walau tampak sederhana, konsep ini sangat penting. Kita menentukan sendiri kecepatan kerja kita.

Dalam sistem Kanban di Toyota, pekerja mengambil komponen dari rak tersedia (misalnya hanya 2 barang), kemudian menggantinya dengan kartu permintaan. Kartu ini kemudian dikirim ke bagian logistik (gudang) yang kemudian akan mengirimkan 2 barang pengganti. Kira-kira begitulah penyederhanaannya.

Mari kita membuat rak-rak tugas kita. Definisikan dulu peran-peran Anda (seperti saran dalam Seven Habits nya Covey), misalnya sebagai ayah, suami, anak (kepada orang tua Anda), tetangga, karyawan, bos, diri sendiri, dan hamba Tuhan. Untuk setiap peran, tuliskan tugas atau target yang ingin dilakukan (misalnya sebagai anak akan menelpon orang tua di akhir minggu, sebagai ayah akan mengajak anak main sepeda, sebagai karyawaan akan membuat materi presentasi, dll). Dari daftar tugas-tugas itu (jangan ngeri bila banyak dan menumpuk, kita akan atasi satu per satu), kita ambil mulai dari yang terpenting untuk ditaruh pada jadwal mingguan (misalnya menelpon hari minggu pagi, bersepeda sabtu sore, membuat presentasi kamis malam, dll). Dengan menuliskan berbagai tugas itu saja sudah banyak meringankan beban pikiran. Nah, setelah mengambil dari ‘rak tugas’ (berarti Anda yang memilih) dan kemudian menyediakan slot waktu pengerjaannya dengan jelas, maka hati menjadi lebih ringan. Minggu depan kita ambil tugas yang lain lagi dari rak tugas kita.

Bekerja dengan kapasitas maksimum

Apa yang membatasi kita? Perhatian kita! Sering orang salah mengatakan yang membatasi adalah waktu kita, padahal banyak sekali waktu telah disediakan namun karena perhatian (atensi) minimum maka hasilnya buruk. Kapasitas kita selaras dengan kemampuan atensi kita.

Ketika Anda menjadwalkan tugas, sebenarnya Anda menjadwalkan atensi. Kita perlu tegas untuk membatasi kapasitas maksimum dari atensi kita, tentunya agar hidup kita menjadi sejahtera. Kita perlu memberi atensi kepada pasangan kita, kuliah kita, ibadah kita, pekerjaan kita, dan lainnya. Banyak selebritis yang sukses namun merasa kesepian karena gagal memberikan atensi untuk orang-orang yang dicintainya. Hidupnya habis hanya untuk pekerjaan. Seperti Toyota, kita perlu tegas menyatakan, “Stop, kapasitas saya hanya sampai segini”. Tentu saja tidak mudah bagi kita yang karyawan untuk mengatakan tidak kepada Bos. Cara mengatakannya bisa dengan menunjukkan berbagai tugas yang telah diberikan oleh Bos, lalu minta beliau memilihkan mana yang terpenting untuk diselesaikan lebih dahulu. Bila kita sering lembur, menunjukkan bahwa hidup kita tidak sehat. Bila banyak karyawan sering lembur, juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak sehat (bertolak belakang dari anggapan bahwa banyak lembur pasti sedang banyak proyek, pasti sedang sukses. Makin banyak lembur artinya makin tidak sukses dalam cara pandang Toyota).

Strategi jadwal mingguan yang disarankan Covey mempunyai keunggulan fleksibilitas manajemen atensi. Kalau satu kegiatan luput dilakukan pada hari Senin, maka mungkin ada kegiatan hari Rabu yang ditukarkan ke Senin, sedangkan yang luput tadi digeser ke Rabu. Mungkin suatu tujuan dikombinasikan, misalnya saya biasa menulis artikel di ponsel saya bila sedang antri di bank (menunggu antrian bernilai rendah, bisa kita isi dengan yang lebih bernilai, tentu saja perlu kita siapkan ‘enabler’ untuk itu), atau misalnya mendengarkan audio book dalam perjalanan dari rumah ke kantor. Juga termasuk jadwal meliburkan diri! (Seharian di rumah bersantai dan tidur saja.) Sejujurnya dengan jadwal mingguan saya merasa menjadi lebih produktif.

Saya berusaha menerapkan konsep ‘pull system’ ini walaupun tentu tidak mulus. Saya kira dengan hidup lebih terencana (bikin daftar tugas dari berbagai peran, lalu agendakan secara mingguan) hidup kita akan menjadi lebih sehat. Kita ini bukan sekedar makhluk ekonomi yang hidupnya hanya buat kerja, kan?

Sukses Soichiro Honda

Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", Soichiro Honda


Pernakah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda – sebelum sukses diraihnya ia banyak mengalami kegagalan? Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.


Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.


Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.


Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.


Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.


Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan

pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. "Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.


Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" – cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.


Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.


5 Resep keberhasilan Honda :

Selalu berambisi dan berjiwa muda.
Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
Senangi pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja senyaman mungkin.
Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.

Sukses TOYOTA Mobil

oleh Eris Kusnadi

April 2007 lalu Toyota Motor Corp mengumumkan perusahaannya telah berhasil mencatat volume penjualan mobil terbesar, mengalahkan penjualan kampiun otomotif nomor 1 di dunia, General Motors (GM).Dalam periode 1 Januari-31 Maret, Toyota berhasil menjual 2.348.000 unit mobil di seluruh dunia. Sementara, pada waktu yang sama, pesaingnya itu hanya menjual 2.260.000 mobil.

Meskipun keberhasilan baru pada skala waktu tiga bulanan, dan baru pertama kali, tapi pertumbuhan produksi mobil Toyota di tahun 2006 terus merangkak secara signifikan dan selisihnya makin tipis dibelakang GM. Sepanjang tahun 2006, produksi global Toyota tumbuh 10% menjadi hampir 9.180.000 juta unit mobil. Jadi, Toyota hanya tertinggal 162.000 mobil. Manajemen GM pantas ketar-ketir kalau perusahaan ini akan mendongkel juga posisinya di kursi raja penjualan tahunan.

Pada akhir 2003 lalu, Toyota menjadi perusahaan Jepang pertama yang mencetak laba tahunan ¥ 1 triliun lebih (¥1,16 triliun = US$ 10,28 miliar). Menurut Fortune laba yang diraup lebih besar ketimbang laba gabungan GM, Ford, Daimler, Chrysler, dan VW Group yang masuk dalam lima besar, marjin Toyota 8,3 kali lebih tinggi dari pada rata-rata industri, meskipun saat itu dalam segi penjualan masih kalah dari GM.

Dulu di awal 1970-an, konsumen di AS melecehkan sedan Toyota sebagai mainan, karena bentuknya yang kotak dan ukurannya yang kecil, kalau pun tak dianggap mainan, citranya tak jauh dari Kijang generasi pertama yang bagai kotak sabun dan kaleng kerupuk, kalah oleh mobil lain bahkan oleh teman Jepang-nya seperti Mitsubishi Colt T120.

Kesuksesannya sekarang pantas dibanggakan dan dirayakan Toyota, karena merupakan hasil kerja berpuluh-puluh tahun dari hanya produsen lokal menjadi perusahaan otomotif terbesar dunia. Menggambarkan kesuksesan Toyota di tataran dunia tidak beda jauh dengan gambaran kisah sukses Kijang yang merebut dan kemudian mendominasi pasar otomotif Indonesia. Padahal elahirannya di tahun 1930-an justru karena keterpurukan yang dialami keluarga pendirinya, keluarga Toyoda. Kunci dari keberhasilan perusahaan ini mengubah keterpurukan menjadi sukses
besar adalah Toyota Production System (TPS), suatu sistem produksi yang dapat dikatakan terbaik karena memiliki efisiensi yang luar biasa.

TPS merupakan cara berpikir Toyota untuk membuat mobil dengan kualitas yang lebih baik, harga reasonable bagi masyarakat luas dan tersedia sesuai permintaan. Filosofi dasarnya adalah kepuasan pelanggan, kualitas bagus, “kaizen” (perbaikan terus-menerus) dan tidak boros.

Sejarah TPS

Berbicara sejarah TPS tidak akan lepas dari penemuan atau munculnya ide-ide penggunaan tools dalam TPS. Tools itu adalah: just-in-time, kanban, jidoka, multi function worker dan standar kerja. TPS merupakan filosofi manufaktur yang dikembangkan TAIICHI OHNO, VP Eksekutif Toyota, ditahun 1950-an yang terinspirasi semangat kaizen. KAIZEN atau penyempurnaan kecil yang terus-menerus telah menjadi evolusi Toyota yang dalam jangka panjang tampak membuahkan hasil yang revolusioner.Praktik kaizen berakar dari ide SAKICHI TOYODA (1867-1930), pendiri group Toyota. Pada 1890, tanpa bantuan pihak ketiga melakukan upaya penyempurnaan mesin pintal varian dari sistem flying shuttle hasil penemuan 150 tahun sebelumnya di Lancashire, Inggris. Dalam jangka waktu 35 tahun, dengan praktik kaizen-nya terhadap temuan pertama ia menyalip kepemimpinan teknologi Eropa selama 150 tahun dengan keberhasilannya menciptakan mesin pintal fully automatic pertama di dunia. Hak patennya dijual ke Platt Brothers, pabrik tekstil terkemuka Lancashire, Inggris. Dimasa ini juga ia menguraikan pemikiran tentang perlunya “sistem menghentikan proses produksi saat ada masalah” atau istilahnya JIDOKA, istilah dalam bahasa Jepang yang berarti otomasi.

Pada tahun 1926 berdiri Toyoda Automatic Loom Works Ltd (sekarang Toyota Industries Co. Ltd.), di bulan September 1933 mengembangkan divisi otomotif. Berkat “gen” kaizen yang diturunkan, perkembangan awalnya begitu cepat sehingga diputuskan menjadi perusahaan independen. Di sini Sakichi Toyoda mengadakan sayembara untuk nama baru perusahaan otomotif yang siap dikibarkannya. Syaratnya: nama itu harus sebuah kata yang sama sekali baru dan gampang disebut. Nama Toyota dipilih karena masih mendekati nama lama, walau tak ada artinya dalam bahasa Jepang (sehingga tak dapat ditulis dalam Hiragana). Toyota juga dianggap lebih hoki ketimbang Toyoda karena penulisannya dalam Katakana terdiri dari 8 goresan kuas (seperti dalam kebudayaan Cina, 8 adalah angka mujur).

Sakichi Toyoda menunjuk putra tertuanya KIICHIRO TOYODA (1894-1952) sebagai bos Toyota Motor Co. Ltd. Sebagai salah satu persiapan, pada awal 1930-an, Kiichiro Toyoda. diutus ke AS mempelajari sistem produksi massal yang dikembangkan Henry Ford (1883-1947). Menyesuaikan diri dengan pasar Jepang yang kecil, Kiichiro Toyoda. yang mewarisi kejeniusan ayahnya menciptakan sistem yang dia namakan JUST-IN-TIME (JIT). JIT merupakan sistem produksi tepat waktu, dimana setiap proses hanya memproduksi sejumlah komponen yang diperlukan pada langkah selanjutnya dalam lini produksi, sesaat sebelum diperlukan dengan tepat waktu .

Pada 1956, Taiichi Ohno ke AS mengunjungi “The Big Three” (GM, Ford, dan Chrysler). Tujuannya, seperti Kiichiro Toyoda untuk menyadap secara selektif teknologi dan praktek terbaik dari industri otomotif yang telah mapan (bukan mendapatkan transfer teknologi langsung sehingga bisa tetap
independen). Yang menarik, ide TPS itu justru bukan berasal dari pengamatannya terhadap pabrik otomotif tersebut. Vice-President Eksekutif Toyota ini mendapatkan inspirasi dari supermarket yang sejak lama telah bertebaran di AS.

Terkesan pada kenyataan betapa konsumen bebas memilih apa dan berapa yang mereka inginkan, timbul idenya mengembangkan PULL SYSTEM. Dalam sistem ini, setiap lini produksi menjadi supermarket bagi lini produksi berikutnya. Setiap lini hanya akan mengganti item yang diperlukan atau dipilih oleh lini berikutnya sehingga sistemnya sangat ramping (secara umum disebut sistem LEAN PRODUCTION). Ia juga menciptakan sistem KANBAN (kartu penanda) untuk pengisian stok komponen atau hasil rakitan yang belum jadi (sub-rakitan).

Untuk menunjang sistem yang perlu akurasi tinggi tersebut, dibentuk jaringan pemasok kelas dunia. Koordinasi erat dengan jaringan pemasok ini memungkinkan sistem inventori JIT yang super-efisien dan efektif. Dan, ketika disertai kemajuan teknologi, dikembangkanlah sistem perakitan super-canggih yang antara lain menggunakan robot.

Namun, yang membuat Toyota “number one” adalah sistem manajemen SDM-nya yang efektif dan efisien, memiliki loyalitas tinggi dan komitmen kuat terhadap kualitas. TPS yang berkembang secara evolusioner di tengah segala kekurangan dan kendala pada dasawarsa awal membuat sistem yang dikembangkan secara organik itu meresap kuat kedalam budaya perusahaan. Dengan kata lain, di Toyota, TPS bukan lagi sekadar sistem produksi melainkan falsafah perusahaan.

Di antara strategi sukses yang ada, sistem lean thinking yang merupakan inti TPS adalah yang paling banyak diimplementasi oleh berbagai industri, bukan hanya produsen otomotif. Inilah strategi yang ditanam Sakichi Toyoda (sang pendiri), diperkaya oleh Kiichiro Toyoda (CEO pertama) dari pengamatannya terhadap sistem produksi massal Ford, dan dikembangkan oleh Taiichi Ohno (VP Eksekutif di era Kiichiro) yang mengambil ide dari supermarket di AS.

TPS dalam praktek - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memproduksi sekitar 700 unit mesin Innova perhari di Pabrik Sunter berkat aplikasi TPS. Mesin-mesin itu di ekspor ke negara-negara Asia Pasifik, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin.Proses produksi dimulai dari tempat menurunkan komponen dari vendor, baik lokal maupun impor (Jepang, China, Thailand). Truk berukuran besar diparkir ditempat yang sudah ditandai. Komponen ini ada yang langsung dikirim ke assembly line, ada pula yang ke divisi machining terlebih dahulu.

Di proses machining, operator dibantu dengan work instruction drawing yang digunakan untuk membandingkan hasil kerja dengan standar. Juga dilengkapi dengan point-point penting apa saja yang harus diperhatikan. Juga standar kerja yang sangat rinci hingga disebutkan tangan mana yang harus bergerak dan langkah apa selanjutnya. Untuk mengontrol kerja operator, setiap kepala team menginspeksi secara diam-diam setiap hari. Sehingga operator mau-tidak-mau harus bekerja sebaik mungkin setiap saat.

Untuk komponen yang penting, pengujian hasil proses machining dilakukan pada setiap unit. Misalkan crankshaft yang diimpor dari RRC. Datang dalam keadaan kasar, crankshaft di proses hingga dianggap siap masuk mesin. Nah, setiap unit harus diperiksa apakah sudah memenuhi syarat dan tidak ada cacat. Bahkan saking telitinya, crankshaft yang dibuat jam 12 siang punya standar berbeda dengan crankshaft yang dibuat 1 jam sebelumnya. Masing-masing punya standar sendiri-sendiri dan bila sesuai, bisa jalan terus. Kalau tidak, disisihkan agar usaha untuk koreksinya lebih kecil.

Di conveyor belt assembly line, setiap operator memeriksa part yang diterimanya. Bila cacat, disisihkan dan diberi catatan. Hasil kerja operator sebelumnya diperiksa. Bila Ok, dia mengerjakan tugasnya dengan cekatan dan terukur, rapi dan sesuai standar. Tidak berlebihan, tidak kurang. Tidak ada gerakan yang tidak perlu dan tidak ada satupun yang bicara. Dan hanya di wilayah kerjanya yang terbatas.

Diatas kepala mereka bergantungan lampu berwarna kuning dan merah. Inilah em>ANDON, istilah lainnya POKAYOKE, yaitu isyarat untuk menunjukkan bahwa di unit itu ada masalah dan butuh bantuan. Bila lampu kuning dinyalakan maka kepala regu akan datang untuk membantu menyelesaikan masalah dimana conveyor belt tetap berjalan. Bila masalah belum juga tuntas, maka lampu merah di nyalakan dan conveyor belt berhenti. Ini adalah prinsip JIDOKA yang juga jadi pilar TPS.

Di ujung assembly line, setiap unit mesin menjalani “test berjalan”. Gelondongan mesin dikirim ke sebuah ruang tertutup . Kemudian ditempeli slang-slang aneka ukuran dan bentuk, yang mengalirkan bahan bakar, pelumas, pendingin, udara dan ekshaus. Sesaat kemudian terdengar deru mesin dan operator melakukan serangkaian tes, sambil memberi tanda telah dicek pada bagian-bagian mesin. Setelah slang-slang dilepas, sebelum dikirim ke tahap selanjutnya, mesin di stempel sebagai tanda lolos uji. Mesin -mesin ini keluar dengan kondisi kering, artinya sudah tidak adalagi pelumas, bensin ataupun air di dalamnya.

Dari sini mesin di packing untuk dikirim ke pabrik perakitan mobil. Dengan TPS yang begitu efisien, teliti dan komprehensif, mesin-mesin Toyota terkenal memiliki kualitas tinggi dan mampu bekerja
bertahun-tahun.

Kualitas tinggi adalah berkat diterapkan Build in Quality (BiQ) dimana diterapkan konsep operator adalah inspector, seperti halnya supermarket operator selanjutnya adalah konsumen yang berhak menerima kualitas dan kuantitas terbaik dari kerja operator sebelumnya dan berhak komplain. Hasilnya kualitas terjaga, perbaikan hanya pada proses awal, bukan di tengah atau di akhir. Kualitas dibangun di dalam proses, bukan melalui repair atau perbaikan di proses selanjutnya. Dan tentu saja ada Standar Operation Procedure yang jelas. Untuk mencapai sasaran harga yang reasonable, Toyota memilih mengurangi pemborosan untuk meningkatkan keuntungan.

Dalam buku The Toyota Way, hasil penelitian Jeffrey K. Liker selama 20 tahun, ada delapan pemborosan yang didentifikasikan Toyota dan selalu terus menerus dicari untuk dikeluarkan dari prosesnya, yaitu: (1) Produksi berlebih (over-production); (2) Waktu menunggu; (3) Transport yang tidak diperlukan; (4) Pemrosesan berlebih (inefficient processes); (5) inventori berlebih, (6) Gerakan yang tidak diperlukan (unnecessary motion); (7) produk defect; (8) Kreativitas karyawan yang tidak digunakan.

Dalam TPS dikenal adanya istilah 3Mu (Muda, Mura, Muri) yang harus dihilangkan. MUDA artinya aktifitas yang mubazir atau tidak memberikan nilai tambah. MURA artinya melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur atau semrawut. MURI artinya bekerja tidak sesuai beban seharusnya. Dalam upaya tersebut juga, Toyota menerapkan prinsip JIT agar tersedianya produk saat dibutuhkan. Artinya Toyota hanya memproduksi barang sesuai kebutuhan, dalam jumlah yang diperlukan dan waktu yang ditentukan. Ini menguntungkan karena menjaga minimum stock, kualitas terjaga, hemat dan motivasi karyawan terjaga.

Kesimpulan: Strategi TPS

Beberapa strategi TPS:

  • Hanya membuat barang yang dapat dijual, dengan cara menerapkan konsep:
    • Takt Time: standar waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit, dari proses material, satu part/bagian, sampai proses assembly sebagai suatu produk.
    • Just-in-time: cara produksi dengan menentukan jumlah produksi hanya berdasar jumlah barang yang benar-benar diminta, pada saat ada permintaan dengan tepat waktu.
    • Kanban: alat pengontrol produksi dan pengangkutan yang menghindari atau menghilangkan Muda dalam proses produksi serta menggunakan waktu yang tepat waktu.
  • Membuat barang yang berkualitas tinggi, dengan cara menerapkan konsep:
    • Built in Quality: standar yang harus dilakukan di dalam proses guna mencegah adanya peyimpangan.
    • Jidoka: Prinsip men-stop segera produksi abnormal.
    • Pokayoke dan Andon. Tindakan pencegahan agar masalah dalam proses dapat diketahui dan ditangani.
  • Membuat barang dengan biaya yang lebih murah dengan cara menerapkan konsep:
    • Heijunka (leveling of production): me-leveling-kan barang (produk atau part) yang bervariasi, baik dalam jumlah maupun jenisnya
    • Produksi Lot: memproduksi barang berdasarkan jenis bahan yang digunakan. Lot adalah besaran dari kumpulan material dan part yang mempunyai tujuan tertentu.
    • Standar Kerja: cara kerja atau alat yang menggabungkan perlengkapan mesin, barang, dan manusia, secara baik untuk mencapai proses produksi yang efektif dan efisien.

Butuh waktu 15 tahun untuk menyempurnakan tool yang dikembangkan Ohno. Tahun 1965 Toyota mengejutkan dunia lewat Toyota Corona yang mendapat Deming Award untuk keunggulan kualitasnya, disusul Corolla dan model-model lainnya. Hingga kini, Toyota selalu berada di urutan atas survei kualitas dan penjualannya selalu melesat.

Strategi TPS diatas bukanlah suatu tips untuk menjadi sebesar Toyota. Banyak perusahaan yang meniru praktek manajemen Toyota. Tapi tidak bisa sesukses Toyota, bahkan ada yang gagal. Mereka hanya ikut-ikutan menerapkan teknik atau metode tapi lupa dengan kultur korporasi Toyota yang luar biasa kuat. Namun menerapkan kultur tidak semudah meng”copy-paste” teknik dan metodologi.

Sumber:

  1. Almahdy, Indra. nd. “JIT dan Toyota Production System”. Dalam Sistem Produksi Tepat Waktu. Unpublished Lecture Article. Jakarta: PSTI - UMB
  2. Koran Kontan. 2007. “Toyota Akhirnya Mengungguli GM: Kuartal I 2007, Toyota Merajai Penjualan Mobil Seantero Dunia”. Dalam Koran Kontan, 25 April 2007. Jakarta
  3. Mobilku.com. 21 Maret 2006. “TPS, resep sukses Toyota”. Dalamhttp://www.mobilku.com,
    diakses tanggal 1 Mei 2007.
  4. Otogenik.com. 20 Maret 2006. “Catatan Singkat Workshop Sistem Produksi Toyota”. Dalam http://www.otogenik.com, diakses tanggal 1 Mei 2007.
  5. Sarnianto, Prih. 2004. “Revolusi Toyota Menguasai Dunia”. SWA tanggal 14 Oktober 2004 dalam http://toyota.co.id tanggal 31 December 2004, diakses tanggal 1 Mei 2007.

Dari Karyawan Jadi Pengusaha

Oleh : BNI

Bermula dari usaha jasa fotokopi, ketrampilan dan bakat lelaki kelahiran 21 Mei 1975 ini mulai terasah. Didorong oleh kebutuhan keluarganya yang terus meningkat, ia mencari peluang membuka usaha sendiri, dibantu seorang kenalannya di Kantor Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Tangerang, ia membuka usaha jasa fotokopi.

Berbekal tabungan senilai Rp 500 ribu ditambah dengan pinjaman dari beberapa temannya sebesar Rp 15 juta, terbeli mesin fotokopi dan berbagai kebutuhan lain, sementara untuk operasional sehari-hari, Arta Prima, begitu Yulianto menamai usahanya, masih mengandalkan pinjaman temannya.

Seiring perjalanan waktu, usaha Yulianto pun terus berkembang. Terlebih di kompleks Depdiknas, Arta Prima merupakan satu-satunya usaha fotokopi yang menangani hampir sebagian besar penggandaan surat ataupun dokumentasi lain di departemen itu. Hal ini menaikkan omset penjualannya sampai Rp 5-10 juta dalam sebulan. Kepercayaan yang sama dari Telkomsel dan Indosat juga untuk menggandakan materi pelatihan dan berbagai kebutuhan lain yang berhubungan dengan masalah percetakan pun dapat diraihnya.

Untuk mengatasi beban kerja, selain merekrut pegawai, di awal tahun 2003 itu ia mulai mengajukan kredit mikro ke BNI Cabang Palmerah, Jakarta sebesar Rp 50 juta, yang sedianya akan dipakai untuk membeli dua mesin fotokopi dan perlengkapan lain. Hanya dalam tempo tiga hari, modal usaha yang dibutuhkan disetujui, karena dinilai cukup layak (omset Yulianto cukup besar untuk ukuran pengusaha kecil, keberadaan Depdiknas sebagai pelanggan tetap, membuat resiko usahanya lebih kecil) untuk diberikan pinjaman, dengan masa pelunasan selama tiga tahun.

Sementara untuk memperluas pasar ia juga membuka cabang. Pada awal 2006 dengan total dana sebesar Rp 15 juta, ia membuka cabang di daerah Mampang, Jakarta Selatan, sekaligus menambahnya dengan penyewaan komputer. Ekspansi ini berhasil meningkatkan omzet dan kualitas layanannya, baginya pelayanan dan hasil terbaik, adalah kunci utama mempertahankan pelanggan.

Bantuan yang diberikan BNI, mendorong Yulianto untuk mengajukan kredit baru (walaupun omset penjualannya sudah menyentuh angka Rp 30 juta sebulan) guna membeli mesin lagi. Semuanya dilandasi kepercayaan bahwa ekspansi usaha adalah jalan terbaik untuk memperbesar bisnisnya.

Cerita Sukses Edam Burger

Kisah Pengusaha Sukses

Lulusan STM bangunan ini mengawali bisnisnya hanya dengan dua gerobak. Kini, ia memiliki 10 pabrik dan 2.000 outlet Edam Burger yang tersebar di seluruh Indonesia. Segalanya tentu tak mudah diraih. Bahkan, ia pernah menjalani hidup yang keras di Jakarta.

(Di rumah mungil di kawasan Perumnas Klender, Jakarta Timur, belasan pegawai berkaus merah kuning terlihat sibuk. Roti, daging, sosis, hingga botol-botol saus kemasan bertuliskan Edam Burger disusun rapi dalam wadah-wadah plastik siap edar. Seorang lelaki bercelana pendek berhenti bekerja, lalu keluar menyambut NOVA.

Pembawaannya sederhana, tak ubahnya seperti pegawai lain. Sambil tersenyum hangat, ia pun memperkenalkan diri. “Aduh maaf, ya, saya tidak terbiasa rapi, hanya pakai oblong dan celana pendek,” tutur Made Ngurah Bagiana, sang pemilik Edam Burger. Beberapa saat kemudian, Made bercerita.)

Terus terang, saya suka malu dibilang pengusaha sukses yang punya banyak pabrik dan outlet. Bukan tidak mensyukuri, tapi saya hanya tak mau dicap sombong. Saya mengawali semua usaha ini dengan niat sederhana: bertahan hidup. Makanya, sampai sekarang saya ingin tetap menjadi orang yang sederhana. Sesederhana masa kecil saya di Singaraja, Bali.

Orang tua memberi saya nama Made Ngurah Bagiana. Saya lahir pada 12 April 1956 sebagai anak keenam dari 12 bersaudara. Sejak kecil, saya terbiasa ditempa bekerja keras. Malah kalau dipikir-pikir, sejak kecil pula saya sudah jadi pengusaha. Bayangkan, tiap pergi ke sekolah, tak pernah saya diberi uang jajan. Kalau mau punya uang, ya saya harus ke kebun dulu mencari daun pisang, saya potong-potong, lalu dijual ke pasar.

Menjelang hari raya, saya pun tak pernah mendapat jatah baju baru. Biasanya, beberapa bulan sebelumnya saya memelihara anak ayam. Kalau sudah cukup besar, saya jual. Uangnya untuk beli baju baru. Lalu, sekitar usia 10 tahun, saya harus bisa memasak sendiri. Jadi, kalau mau makan, Ibu cukup memberi segenggam beras dan lauk mentah untuk saya olah sendiri.

PENSIUN JADI PREMAN
Begitulah, hidup saya bergulir hingga menamatkan STM bangunan tahun 1975. Bosan di Bali, saya pun merantau ke Jakarta tanpa tujuan. Saya menumpang di kontrakan kakak saya di Utan Kayu. Untuk mengisi perut, saya sempat menjadi tukang cuci pakaian, kuli bangunan, dan kondektur bis PPD.

Kerasnya kehidupan Jakarta, tak urung menjebloskan saya pada kehidupan preman. Bermodal rambut gondrong dan tampang sangar, ada-ada saja ulah yang saya perbuat. Paling sering kalau naik bis kota tidak bayar, tapi minta uang kembalian. (Sambil berkisah, Made terbahak tiap mengingat pengalaman masa lalunya. Berulang kali ia menggeleng, lalu membenarkan letak kacamatanya).

Toh, akhirnya saya pensiun jadi preman. Gantinya, saya berjualan telur. Saya beli satu peti telur di pasar, lalu diecer ke pedagang-pedagang bubur. Ternyata, usaha saya mandeg. Saya pun beralih menjadi sopir omprengan. Bentuknya bukan seperti angkot ataupun mikrolet zaman sekarang, masih berupa pick-up yang belakangnya dikasih terpal. Saya menjalani rute Kampung Melayu - Pulogadung - Cililitan.

Tahun 1985, saya pulang ke kampung halaman. Pada 25 Desember tahun itu, saya menikah dengan perempuan sedaerah, Made Arsani Dewi. Oleh karena cinta kami bertaut di Jakarta, kami memutuskan kembali ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. Kami membeli rumah mungil di daerah Pondok Kelapa. Waktu itu saya bisnis mobil omprengan. Awalnya berjalan lancar, tapi karena deflasi melanda tahun 1986-an, saya pun jatuh bangkrut. Kerugian makin membengkak. Saya harus menjual rumah dan mobil. Lalu, saya hidup mengontrak.

NYARIS TERSAMBAR PETIR
Titik cerah muncul di tahun 1990. Saya pindah ke Perumnas Klender. Tanpa sengaja, saya melihat orang berjualan burger. Saya pikir, tak ada salahnya mencoba. Saya nekad meminjam uang ke bank, tapi tak juga diluluskan. Akhirnya saya kesal dan malah meminjam Rp 1,5 juta ke teman untuk membeli dua buah gerobak dan kompor.

Bahan-bahan pembuatan burger, seperti roti, sayur, daging, saus, dan mentega, saya ecer di berbagai tempat. Dibantu seorang teman, saya menjual burger dengan cara berkeliling mengayuh gerobak. Burger dagangannya saya labeli Lovina, sesuai nama pantai di Bali yang sangat indah.

Banyak suka dan duka yang saya alami. Susahnya kalau hujan turun, saya tak bisa jalan. Roti tak laku, Akhirnya, ya, dimakan sendiri. Masih untung karena istri saya bekerja, setidaknya dapur kami masih bisa ngebul. Pernah juga gara-gara hujan, saya nyaris disambar petir. Ketika itu saya tengah memetik selada segar di kebun di Pulogadung. Tiba-tiba hujan turun diiringi petir besar. Saya jatuh telungkup hingga baju belepotan tanah. Rasanya miris sekali.

Di awal-awal saya jualan, tak jarang tak ada satu pun pembeli yang menghampiri, padahal seharian saya mengayuh gerobak. Mereka mungkin berpikir, burger itu pasti mahal. Padahal, sebenarnya tidak. Saya hanya mematok harga Rp 1.700 per buah. Baru setelah tahu murah, pembeli mulai ketagihan. Dalam sehari bisa laku lebih dari 20 buah.

Untuk mengembangkan usaha, saya mengajak ibu-ibu rumah tangga berjualan burger di depan rumah atau sekolah. Mereka ambil bahan dari saya dengan harga lebih murah. Sungguh luar biasa, upaya saya berhasil. Dalam dua tahun, gerobak burger saya beranak menjadi lebih dari 40 buah. Saya pun pensiun menjajakan burger berkeliling dan menyerahkan semua pada anak buah.

Tak berhenti sampai di situ, tahun 1996 saya mencoba membuat roti sendiri dan membuat inovasi cita rasa saus. Seminggu berkutat di dapur, hasilnya tak mengecewakan. Saya berhasil menciptakan resep roti dan saus burger bercita rasa lidah orang Indonesia. Rasanya jelas berbeda dengan burger yang dijual di berbagai restoran cepat saji.

Hikmah kisah belalang

hikmah belalangKadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah anda separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah anda pernah mempertanyakan kepada hati nurani bahwa anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau anda mau menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah anda ingin membebaskan diri agar anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini anda anggap diluar batas kemampuan anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tetapi bila anda sudah sampai kepuncak, semua pengorbanan itu pasti terbayar.

Kehidupan anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan anda. Bukan cara hidup yang seperti mereka pilihkan untuk anda…

Saturday, November 22, 2008

Cara Mengatasi Kebocoran Tabung Gas

Ledakan kompor gas biasanya terjadi karena tabung gas mengalami kebocoran. Tabung gas akan meledak atau terbakar bila melibatkan tiga unsur sekaligus yaitu adanya udara (oksigen), suhu, dan gas yang keluar itu sendiri.

Ledakan akan terjadi jika campuran gas di udara mencapai sekitar empat persen pada suhu tertentu. Akan tetapi, kompor gas akan menyala normal bila kadar gasnya di bawah itu. Semakin besar gas yang keluar, akan semakin menyengat bau gas yang Anda cium. Oleh sebab itu, ada beberapa cara untuk mengatasi kebocoran tabung gas di rumah Anda:

1. Pada awalnya gas yang keluar dari tabung gas tidak berbau.
Namun, Anda tidak perlu khawatir, sebab gas yang keluar dari tabung gas telah ditambah semacam odoran (zat penimbul bau khusus). Tujuannya adalah agar Anda langsung waspada jika kadar gas yang keluar melebihi kapasitasnya.


2. Periksalah bagian-bagian dari kompor dan tabung gas Anda.
Kebocoran dapat disebabkan karena kompor tidak tertutup rapat, selang bocor, sambungan selang atau kompor tidak rapat, atau regulator tidak bekerja dengan baik.

3. Jangan panik jika Anda mencium bau gas yang menyengat.
Segeralah buka pintu dan jendela. Lalu, cabut regulator yang terpasang dan matikan keran kompor. Hindari menyalakan lilin, korek api, rokok, ataupun saklar listrik karena dapat menimbulkan api.

4. Jika kebocoran sudah terjadi, segeralah Anda cari sumber kebocoran.
Cara mencarinya sama dengan cara tukang tambal ban mencari sumber kebocoran pada ban. Oleskan air sabun pada bagian yang diduga mengalami kebocoran. Lalu, air sabun tersebut akan menggelembung pada bagian yang bocor.

5. Jika api sudah terlanjur menyala, usahakan agar tidak menyemprotnya dengan air atau pemadam kebakaran lainnya.
Cara ini memang bisa mematikan api, tetapi gas yang masih mengalir akan berpotensi menimbulkan ledakan. Jadi, cara yang terbaik adalah menghentikan aliran gas dengan menutup keran kompor. Agar tabung tidak ikut meledak, basahi tabung dengan air dingin atau karung basah.

Sumber: Klasika Kompas 17 September 2008

Sunday, September 16, 2007

Men-setup Wireless LAN dengan Benar

Dengan nilai 9 dari 10, men-setup jaringan wireless sangatlah mudah, bahkan seorang anak kecil dapat melakukannya. Namun, begitu suatu masalah muncul, mereka biasanya lebih kompleks dari novel Marga T. Kita mungkin pernah melihat network engineer yang cemas karena instalasi Wi-Fi menjadi serba salah. Sebagian besar masalah dapat dihindari—jika Anda mengikuti beberapa tip sederhana pada waktu men-setup jaringan Anda.Penempatan yang Sesuai adalah Suatu KebaikanApakah itu Anda ingin membagi koneksi Internet ke semua PC di dalam rumah Anda atau hanya ingin menghubungkan wireless access point ke jaringan kabel yang ada, hal paling penting yang harus Anda pikirkan adalah penempatan wireless AP di dalam rumah Anda.
Pada waktu meletakkan access point, penting untuk dipahami bahwa area jangkuan tidak akan berbentuk lapisan yang sempurna. Jangkauannya malah akan tersebar rata dengan access point di bagian tengah. Idealnya Anda harus menempatkan AP di (dekat) bagian tengah rumah, pada lantai yang sama di mana Anda ingin jangkauan yang terbaik.
Di samping lokasi fisik access point, waspadalah terhadap segala sesuatu yang mengganggu sinyal Anda. Pada kebanyakan rumah, ini biasanya berupa tembok padat dan tembok besi, tetapi kita mungkin pernah melihat rak buku padat dapat menurunkan kinerja Wi-Fi. Banyak perangkat, seperti lemari es, microwave, atau apa pun yang mempunyai elemen pemanas listrik atau kompresor, menghasilkan medan listrik yang kuat yang dapat berdampak buruk bagi kualitas sinyal Anda.
Setelah AP Anda diinstal dan dikonfigurasi sesuai dengan petunjuk pabrikan, ujilah penerimaannya di berbagai tempat pada rumah Anda. Anda dapat menggunakan pengukur sinyal Wi-Fi khusus, tetapi laptop yang sudah dilengkapi dengan Wi-Fi juga sudah memadai.
Jika card Anda disertai dengan software pengujian lokasi, Anda dapat menggunakannya untuk mengukur kekuatan sinyal jaringan wireless Anda di berbagai area pada rumah Anda. Jika tidak, Anda dapat menggunakan monitor yang terdapat di dalam Windows. Buka Control Panel, Network Connections, dan kemudian klik-kanan card jaringan wireless Anda dan bukalah Status. Bawalah laptop ke setiap ruangan yang akan Anda tempati dan periksa pengukur sinyal. Sinyal berwarna hijau dan kuning dapat diterima, tetapi sinyal yang berwarna merah akan bekerja tidak konsisten, dan akan segera mengganggu.
Katakan Tidak pada Kekuatan Sinyal yang RendahAnda mempunyai beberapa pilihan jika mendapatkan kekuatan sinyal yang rendah. Cara paling mudah dan paling murah adalah dengan memindahkan atau mengubah arah access point. Letakkan laptop Anda di tempat yang bermasalah, kemudian pindahkan AP Anda beberapa meter dan periksa kembali kekuatan sinyal di tempat yang bermasalah tersebut dan di tempat lainnya pada rumah Anda (Pastikan Anda memeriksa tempat lainnya juga sebelum berpindah ke lokasi yang baru secara permanen).
Apa yang harus dilakukan jika memindahkan access point tidak berdampak baik? Jika Anda telah mencoba beberapa ruangan dan telah menghindari tempat yang bermasalah, Anda mungkin perlu membeli beberapa hardware tambahan. Booster sinyal dan repeater akan memperkuat jangkauan wireless LAN Anda, tetapi dengan cara yang berbeda-beda. Kebanyakan booster sinyal bergantung kepada vendor-nya dan dihubungkan langsung dengan access point Anda.
Repeater, di lain pihak, memperluas jangkauan LAN Anda. Mereka biasanya dapat bekerja dengan access point merk apa pun, dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam area jangkauan yang ada. Penggunaan repeater dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada booster. Pihak vendor juga menemukan kebenaran dalam hal ini, karena makin sedikit pabrikan yang masih memproduksi booster.
Untuk hasil terbaik, kami sarankan Anda meletakkan repeater di ujung area jangkauan access point dan di dekat ruangan yang kualitas koneksinya perlu diperbaiki. Salah satu contoh repeater yang dapat Anda gunakan adalah D-Link DWL-800AP+

Misteri Wi-Fi

Setiap orang dapat membuat jaringan wireless di rumah dengan cepat dan mudah. Tapi setelah ini, Anda akan mempunyai jaringan wireless yang paling cepat, paling andal, dan paling aman.Tanpa diragukan lagi, jaringan wireless merupakan cara yang paling mudah untuk membagi koneksi Internet. Dan akhirnya—akhirnya—teknologi ini muncul ke rumah-rumah biasa. Setiap orang yang menginginkan akses Internet di rumahnya atau mereka yang kabel Ethernet-nya bertebaran di mana-mana dapat menggunakan Wi-Fi.
Yang Anda butuhkan utuk menjalankan jaringan wireless hanyalah access point (AP) dan wireless card. Kebanyakan wireless access point juga dapat berfungsi sebagai router, sehingga Anda dapat berbagi satu alamat Internet dengan semua komputer yang ada di rumah Anda. Agar lebih yakin, kami akan menunjukkan apa yang perlu Anda ketahui.
Walaupun generasi baru perangkat wireless (lebih banyak lagi pada masa yang akan datang) mudah dikonfigurasi dan digunakan, men-setting mereka bisa saja menakutkan bagi mereka yang belum tahu. Jika Anda kesulitan dalam menjalankan jaringan wireless, di dalam artikel ini kami akan menunjukkan bagaimana cara mengatasinya.
Setup Wi-Fi belumlah lengkap sebelum Anda mengamankan jaringan dari pihak jahat. Anda tentu tidak ingin tetangga Anda “menghisap” koneksi broadband Anda yang mahal hanya karena Anda tidak membaca petunjuk keamanan yang kami berikan di sini.Apakah Anda sudah siap untuk belajar tentang wireless? Jika ya, baca terus bagian selanjutnya di mana kita akan menghubungkan hardware Anda, mengoptimalkan jaringan Anda, dan membawa Anda ke kebahagiaan wireless.

Home Networking dengan Wi-Fi

Anda dapat membuat jaringan rumah atau kantor kecil tanpa menggunakan access point atau hub/router. Seperti halnya jaringan peerto-peer pada jaringan yang menggunakan NIC. Tidak hanya itu, jaringan peer-to-peer dengan Wi-Fi dapat dilakukan dengan lebih dari dua komputer dan dengan kecepatan yang jauh lebih besar.
  1. Aktifkan Wi-Fi AndaLangkah pertama yang paling penting adalah mempersiapkan perangkat jaringan wireless Anda dan mengaktifkannya. Cara mengaktifkan fitur Wi-Fi pada setiap komputer cukup beragam. Ada yang harus menekan tombol khusus baru kemudian aktif. Ada juga yang cukup mengaktifkannya melalui layar Windows Anda. Untuk mengaktifkannya melalui layar monitor; buka Control Panel, Network Connection, pada icon Wireless Network Connection klik kanan dan pilih Enable. Setelah itu, klik kanan kembali dan pilih View Available Wireless Network. Jika pada layar ada sebuah koneksi wireless tersedia, Anda tinggal pilih kemudian tekan tombol Connect.
  2. Buat Jaringan Wi-Fi SendiriNamun bila koneksi Wi-Fi belum tersedia, Anda memang harus membuatnya sendiri. Apalagi pada komputer pertama sekali yang akan digunakan untuk jaringan. Caranya cukup pergi ke Control Panel, pilih Network Connection. Kemudian pada halaman NetworkConnection pilih Wireless Network Connection. Klik kanan kemudian pilih Properties. Setelah itu, buka halaman Wireless Network. Pada halaman ini berikan tanda centang pada Use Windows to configure my wireless network settings. Kemudian tekan tombol Add di bagian Prefered Networks.
  3. Namakan KoneksiLangkah kedua adalah menamakan koneksi wireless yang akan Anda buat. Nama koneksi dapat terserah diberikan, pengetikan nama koneksi dilakukan dalam boks SSID. Jika Anda ingin memiliki password untuk jaringan ini, pada opsi The key is provided for me automatically hapus tanda centang. Kemudian pada drop down menu Network Authentication, pilih Open atau Shared untuk menggunakan network key WEP atau memilih WPA-None untuk memilih menggunakan network key WPA. WPA memang lebih baik, namun tidak semua perangkat mendukungnya. Kemudian masukkan kuncinya pada kolom Network key dan Confirm network key.
  4. Berikan Password WEPBila Anda memilih untuk memberikan password atau key secara manual, maka pada layar selanjutnya Anda akan dipertanyakan password tersebut. Bila Anda menggunakan password WEP (Wired Equivalent Privacy) ada aturan penggunaannya, yaitu hanya diperbolehkan 5 atau 13 karakter untuk penulisan password yang hanya menggunakan 1 jenis karakter. Untuk dua jenis karakter (angka dan huruf) hanya diperbolehkan sebanyak 10 atau 26 karakter. Perlu diingat bahwa semakin panjang dan rumit password akan semakin baik.
  5. Berikan Password WPAAnda dapat juga memberikan password WPA (Wi-Fi Protected Access). Pada penggunaan password WPA aturan yang harus ditaati adalah jumlah karakter yang dapat digunakan antara 8 sampai 63 untuk satu jenis karakter dan 64 karakter untuk lebih dari satu jenis karakter. Setelah selesai nanti, Anda dapat mencetak password ini untuk kemudian digunakan menambah komputer ke dalam jaringan nantinya. Dan perlu diingatkan bahwa penggunaan kunci WPA tidak selalu dapat diterapkan di setiap komputer. Ada beberapa perangkat jaringan nirkabel yang tidak dapat menerima kunci WPA.
  6. Ad HocSatu lagi yang perlu dilakukan adalah menjadikannya jaringan Ad Hoc. Jaringan Ad Hoc adalah jaringan yang hanya menghubungkan komputer ke komputer tanpa melalui sebuah hub atau router sebagai access point. Untuk jaringan nirkabel rumahan atau kantor kecil cukup menggunakan jaringan jenis ini. Oleh sebab itu, salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah memberikan tanda centang pada opsi This is a computer-to-computer (ad-hoc) network, wireless access points are not used. Opsi ini terletak di bagian paling bawah layar Association. Setelah selesai tekan OK.
  7. Mulai Buat Jaringan BaruLangkah selajutnya adalah membuat jaringan baru menggunakan koneksi yang sudah ada. Langkah pertama dalam membuat jaringan Anda cukup mengikuti wizard yang ada untuk membuat jaringan biasa. caranya masuk ke Control Panel. Kemudian pilih Network Setup Wizard. Ikuti petunjuk yang diberikan. Pada saat wizard mulai dijalankan, Anda akan diminta untuk memeriksa kembali perangkat jaringan yang akan digunakan. Apakah sudah lengkap atau belum. Jika sudah lengkap Anda dapat melanjutkan. Jika belum pastikan terlebih dahulu semua perangkat sudah terpasang dan terinstal dengan baik.

Friday, September 14, 2007

Penyumbat Rezeki

Hardi, seorang pedagang kelontong yang cukup berhasil di kotanya. Namun jangan lihat keberhasilannya sekarang sebelum tahu faktor apa yang menjadi penyebab usahanya maju dan lancar.

Setahun yang lalu, Hardi mengadukan nasibnya kepada guru ngajinya. Ia mengaku sudah lebih sebelas tahun mencoba berbagai usaha namun selalu kandas di tengah jalan. Usaha pertamanya sudah dimulai saat ia baru memasuki kuliah tingkat dua, sekitar tahun 1994. Saat itu, ia mendapat pembagian warisan dari orangtuanya yang belum lama meninggal dunia. Jiwa bisnisnya memang sudah terlihat semenjak kecil, jadi wajar jika kemudian ia mendapatkan uang warisan dalam jumlah yang cukup banyak, maka yang terbersit di kepalanya adalah bisnis.

Maka, beberapa bulan kemudian ia membuka sebuah warung makan. Mulanya, warung makannya berjalan normal, bahkan bisa dibilang sangat laku keras. Mungkin karena ia melakukan promosi sangat gencar, selain karena ia termasuk anak muda yang memiliki cukup banyak relasi meski pun usianya masih sangat muda. Jadi sangat mudah baginya untuk mengundang sahabat, kerabat dan relasinya untuk sekadar mencicipi warung makan miliknya.

Entah kenapa, selang tiga bulan kemudian satu persatu pelanggan meninggalkannya. Tak banyak lagi yang makan di warungnya, sehingga dalam waktu tak berapa lama ia terpaksa menutup usahanya dan gulung tikar. Ia pun berganti usaha yang lain dengan sisa modal yang ada.

Usaha barunya, tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Masih seputar makanan. Kali ini ia membuka usaha catering yang melayani makan untuk kantor-kantor di kota tinggalnya. Alhamdulillah ia dipercaya seorang rekannya yang bekerja di sebuah perusahaan untuk memasukkan catering untuk makan siang beberapa karyawan. Untuk sebuah awalan, catering untuk sekitar 20 karyawan dianggapnya bagus. “mulanya 20, insya Allah menjadi 200, 2000 dan seterusnya…” semangat Hardi berapi-api.

Alih-alih bertambah pelanggan, rupanya Allah berkehendak lain. Yang 20 pun menyetop langganan catering kepada Hardi, sementara selama satu bulan penuh itu ia belum mendapatkan pelanggan baru. Akhirnya, ia pun kembali mengalami kebangkrutan. Demikian seterusnya hingga lebih sepuluh tahun kemudian ia berganti jenis usaha selalu menemui kegagalan.

Pada satu kesempatan ia mengadukan perihal kegagalan demi kegagalan usahanya kepaada guru mengajinya. Ia menceritakan secara detil semua jenis usaha yang pernah dicobanya dan bagaimana sampai akhirnya semua usahanya gagal. “Saya harus usaha apalagi guru, saya sudah kehabisan modal. Bahkan saat ini saya memiliki hutang yang tidak sedikit…” keluhnya.

Guru tersebut tak lantas memberikan jawaban dengan menyebut satu bentuk usaha baru yang patut dicoba Hardi, melainkan meminta Hardi mengingat-ingat sesuatu di masa lalu. “coba ingat, pernah punya hutang atau tidak di masa lalu? Atau pernah punya sangkutan berkenaan dengan rezeki orang lain atau tidak di masa lalu…” tanya sang guru.

Dahi Hardi mengerenyit, mencoba mengingat-ingat masa lampaunya. Rasa-rasanya ia tak pernah punya hutang kepada siapa pun, justru sebaliknya ia malah mengingat kembali daftar nama-nama yang pernah berhutang kepadanya. “Coba lebih keras mengingat, mungkin nilainya kecil, tapi boleh jadi itu yang menjadi penyumbat rezekimu…”

“Astaghfirullah…. “ Hardi teringat sesuatu. Ia pun segera menyalami sang guru dan mohon pamit seraya berucap terima kasih. Pria itu segera memacu kencang kendaraannya menuju suatu tempat. Dalam hati ia berharap cemas, “semoga masih ada warung itu…”

Tidak kurang dari tiga belas jam waktu yang ditempuh Hardi menuju Semarang, mencari satu tempat yang pernah ia singgahi hampir dua belas tahun yang lalu. Tiba di tempat yang dituju, ia tidak menemukan lagi warung mie ayam tempatnya makan dahulu. Kemudian ia mencoba bertanya kepada orang-orang di sekitar perihal tukang mie yang pernah berjualan di situ.

“Ya, tukang mie itu bapak saya. Sekarang sudah tidak berjualan lagi. Sekarang bapak sedang sakit parah…” seorang anak menceritakan ciri-ciri fisik penjual mie ayam itu, dan Hardi yakin sekali itu orang yang dicarinya. Tanpa pikir panjang, ia minta diantarkan ke rumah penjual mie untuk bertemu langsung.

Ketika melihat kondisi penjual mie, Hardi menitikkan air mata. Ia langsung meminta beberapa anggota keluara membopong penjual mie itu ke mobilnya dan segera membawanya ke rumah sakit. Alhamdulillah, jika tidak segera dibawa ke rumah sakit, mungkin penjual mie itu tidak akan tertolong. Seluruh biaya rumah sakit tercatat mencapai lima belas juta rupiah, dan semuanya ditanggung oleh Hardi.

Beberapa hari kemudian, setelah kembali ke rumah, bapak penjual mie itu mengucapkan terima kasih kepada Hardi. “Bapak tidak tahu harus bagaimana mengembalikan uang biaya berobat itu kepada nak Hardi. Usaha dagang bapak sedang susah…” Hardi berkali-kali mencium tangan Pak Atmo, penjual mie itu. Matanya tak henti menitikkan air mata, ia sedang berusaha menyatakan sesuatu, namun bibirnya terasa sangat berat.

Akhirnya, “… semua sudah terbayar lunas pak. Saya hanya minta bapak mengikhlaskan semangkuk mie ayam yang pernah saya makan tanpa membayar dua belas tahun silam”, Hardi terus menangis berharap keikhlasan itu didapatnya. Saat itu, sehabis makan ia langsung kabur memacu sepeda motornya dan tak membayar semangkuk mie seharga 1.500 rupiah.

Pak Atmo memeluk erat tubuh Hardi dan mengusap-usap kepala pria muda itu seraya berucap, “Allah Maha Pemaaf, begitu pun semestinya kita…”.

Perlancar dahulu rezeki orang lain, agar tidak menyumbat rezeki kita.Wallaahu ‘a’lam bishshowaab (Gaw)

TEST BERBAGAI AKSES POIN





Pada kesempatan kali ini kami menguraikan test/uji berbagai merk access point yang beredar di pasaran saat ini, sengaja dalam pengujian ini kami membiarkan setting akses poin dalam kondisi defaultnya, kalaupun ada itu hanya sekedar mengganti setiing ip address saja, demikian selamat menikmatiPengujian menggunakan USB Wireless Edimax EW7318UG berchipsetkan Ralink yang diset sebagai Akses Poin(AP) dalam jaringan Ad Hoc, serta sebagai client penerima adalah PCMCIA WLAN AR5001X milik penulis yang berchipsetkan Atheros, dan alat test tool Netstumbler versi 0.4.0, kekuatan signal mencapai maksimum hingga 44 dan SNR 38 pada jarak 5 meter yang terhalang dinding tembok. Penulis juga melakukan ping dari komputer Windows XP ke USB Wifi Edimax dengan menggunakan perintah :ping 192.168.1.50 -n 100 -l 65500dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke USB Wifi Edimax selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang terkirim sebanyak 97 dan 7 paket hilang (7%loss), waktu tempuh minimum 126ms, maksimum 306ms, rata-rata 173ms. Penulis juga melakukan transfer file video sebesar 547.906KB, hasilnya terkirim dengan mulus, tanpa terputus-putus, kesimpulanya adalah anda layak untuk membelinya, cocok banget buat berhotspot ria.Test AP TP-LINK TP-link eXtended Range 54M Wireless Access PointPada kesempatan yng sama penulis melakukan test pada Akses Poin merk TP-Link TL-i, akses poin yang lagi naik daun ini berchipsetkan Atheros, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus, selama 2 menit 36,5 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 37 dan SNR juga 32, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP TP-Link dengan menggunakan perintahping 192.168.1.1 -n 100 -l 65500dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP TP-Link selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang terkirim 0, tidak ada satupun yang berhasil terkirim, semuanya RTO (Request Time Out), begitu pula ketika diberi beban 1500 byte, hasilnya tetap RTO semua, baru ketika diberi beban 1470byte, 100% paket terkirim semua. Kesimpulannya meski mengusung chipset bagus, tapi kinerja TP-Link masih kurang memuaskan.Tes AP Edimax 7206ApgKali ini penulis melkukan test pada Akses Poin merk Edimax 7206Apg, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 41,9 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 33 dan SNR sebesar 30, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintahping 192.168.2.1 -n 100 -l 65500dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP TP-Link selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 95 dan 5 paket hilang (5%loss), waktu tempuh minimum 125ms, maksimum 516ms, rata-rata 176ms.Kesimpulannya nama tersohor Edimax, memang bukan bualan atau promosi belaka, meski tingkat signal di bawah AP TP-Link tapi performanya jauh diatas TP-Link.Tes AP MINITAR Broadband RouterKami juga melakukan test pada Akses Poin + Router merk Minitar, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 51,3 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 36 dan SNR sebesar 29, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintahping 192.168.1.254 -n 100 -l 65500dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP Minitar selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 98 dan 2 paket hilang (2%loss), waktu tempuh minimum 136ms, maksimum 259ms, rata-rata 165ms.Kesimpulannya AP plus Router ini layak dijadikan sebagai gawang internet anda, kemampuan memorynya yang cukup besar yakni 256MB, mampu memberikan pelayanan yang cukup baik bagi para clientnya.Tes AP Linksys WAP54GTest juga dilakukan pada Akses Poin merk Linksys WAP 54G, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 44,3 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 25 dan SNR sebesar 31, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintahping 192.168.1.254 -n 100 -l 65500dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP Minitar selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 100 dan 0 paket hilang (0%loss), waktu tempuh minimum 126ms, maksimum 237ms, rata-rata 146ms.Kesimpulannya AP besutan Cisco ini layak dijadikan sebagai andalan hotspot anda, kecepatan dan kestabilannya memang cukup mengagumkan, layak dengan design bodynya yang kokoh namun menawan.Tes AP Edimax BR-6204Wg Wireless 802.11b/g Broadband Router with 4 Ports SwitchTest pada Akses Poin merk Edimax Router, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 1 menit 5,7 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 27 dan SNR sebesar 23, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintahping 192.168.2.1 -n 100 -l 65500dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP TP-Link selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 94 dan 6 paket hilang (6%loss), waktu tempuh minimum 144ms, maksimum 716ms, rata-rata 184ms.Kesimpulannya meski tidak terlalu mengecewakan, namun hasil test kali ini lebih baik dari adiknya yakni Edimax 7206Apg.

Thursday, September 13, 2007

BILING HOTSPOT


Jika anda menginginkan membangun atau memasang billing hotspot pada jaringan Wireless atau LAN, atau menginginkan user/client dalam mengakses internet diwajibkan melakukan authentikasi web login dengan memasukkan user name dan password yang telah di otorisasi sebelumnya, tidak ada penginstallan lagi disisi user/client seperti yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet, tetapi system web login ini biasanya terdapat pada akses internet Hotel atau Cafe-cafe yang pemakainya menggunakan Voucher. Kelebihan lainnya adalah anti mac cloning atau anti wireless hacking bagi yang mencoba melakukan mac cloning sebab PC/User yang mendapat hak akses adalah PC/User yang pertama kali melakukan otorisasi pertama kali dengan memasukkan user name dan password, bagi yang coba-coba melakukan perintah ICMP/Ping akan selalu tertolak (request time out) walaupun sudah mendapatkan IP Address dari hotspot. Jika diterapkan pada system keamanan jaringan wireless sangat safety karena tidak perlu lagi menggunakan system keamanan enkripsi WEP/WPA atau Hide SSID yang dengan sangat mudah di jebol sang hacker karena system keamananya berada di layer LAN.
System ini mampu melakukan blokir IP address/Web site yang sangat menguras kapasitas bandwith internet seperti adanya aktifitas download di Rapidshare/Megaupload yang bisa menguras kapasitas bandwith anda, atau mengamankan anda atau anak-anak atau karyawan anda dari web-web yang mengandung content sex/porno.
Sytem ini tepat digunakan di kantor yang akan mengatur pemakaian internet pada karyawan, misalnya berapa bandwith yang akan digunakan untuk satu bulan atau penggunaanya pada jam-jam tertentu saja, yang akan meningkat kenerja karyawan untuk menghindarkan penggunaan internet yang menggagu pekerjaan seperti kegiatan chatting atau mendownload file yang tidak berguna. System web login ini sangat banyak diterapkan pada akses internet pada Hotel, bandara atau cafe yang mana user datang membawa laptop yang dilengkapi wifi. System biiling ini bisa juga diterapkan bagi yang mau mendirikan ISP baik secara Wired atau Wireless.
System ini dijalankan di OS Windows XP yang disertai pengaturan bandwith manajemen dan bisa digunakan tanpa bantuan router, cukup hanya dengan hub/switch saja jadi dengan system ini nantinya anda tidak perlu lagi harus memiliki PC Router tambahan, cukup dengan sebuah PC yang dijadikan server yang dapat membuat anda menjalankan Hotspot anda dengan hemat.

Apakah Hotspot Gratis Bisa Ditembak dari Rumah kita?

Pertanyaan ini seringkali dilontarkan ke penulis, semenjak frekuensi 2.4Ghz dibebaskan penggunaannya oleh pemerintah, pertumbuhan jaringan wifi dan hotspot meningkat drastis, taman-taman hiburan, restoran, cafe, dan kantor tak luput memeriahkan suasana ber-hotspot ria. Kita bisa mengakses internet gratis dari tempat-tempat yang ada hotspotnya. Fenomena ini membuat ngiler sebagian masyarakat untuk mendapatkan kesempatan berinternet ria, bahkan merekapun ingin menikmati internet gratis dari rumah dengan dengan menembak sinyal wifi hotspot tersebut dari kediaman mereka, he he he bisa nggak ya............Pada umumnya pembuatan hotspot cukup dengan menggunakan alat yang disebut akses poin, dimana pada akses poin tersebut sudah dilengkapi dengan antena internal yang berkekuatan sekitar 3-5db,(contoh akses poin ada pada gambar disamping) pemasangan akses poin dengan antena internal tersebut jangkauannya amat terbatas, sekitar puluhan atau bahkan ratusan meter persegi, diatas itu, sinyalnya sulit ditangkap, apalagi kalau diatas jarak 500 meter atau lebih dari tempat akses poin tersebut berada, konsepnya seperti kalau anda penggemar salah satu radio FM favorit anda di Surabaya, kemudian ketika anda bepergian ke Semarang, apakah anda bisa mendengar siaran radio kesayangan anda tersebut, meski dengan radio yang paling mahal di Semarang?? Konsep hotspot di tempat-tempat publik seperti itu memang didesain untuk kalangan pengguna lokal bukan untuk kalangan di luar tempat hotspot itu berada. Tapi kalau akses poin di tempat hotspot itu menggunakan antena luar/outdoor yang berkekuatan diatas 10 db atau lebih, maka ada kemungkinan dia bisa diakses dari jarak yang jauh, meski di luar tempat hotspot itu berada. Sebaiknya anda melakukan survey terlebih dahulu ke tempat hotspot itu untuk mengetahui type atau merk akses poin yang digunakan dan type antena yang menempel di akses poin tersebut, juga anda sebaiknya punya pengetahuan yang cukup tentang wifi beserta spesifikasi peralatan wifi, tanpa adanya pengetahuan itu sulit bagi anda untuk "menembaknya", meski memang sebagian hotspot sengaja dibuat untuk "terbuka", tidak ada pengamannya, jadi anda bisa untuk mengaksesnya, "JIKA" anda memang berada pada jangkauan sinyal wifi-nya

Tips membuat Wi-Fi Hotspot

Hotspot atau tempat yang menyediakan layanan akses Internet dengan menggunakan wireless memang sudah sangat banyak. Mulai dari cafe, restoran, sampai hotel pada umumnya menyediakan layanan Internet tanpa kabel ini. Hal ini disebabkan banyaknya perangkat yang telah dilengkapi dengan teknologi wireless, sehingga tren penggunaannya pun semakin tinggi.Sayangnya, tidak semua orang mengerti bagaimana cara membangun infrastruktur Wi-Fi. Kurangnya informasi dan mungkin harga yang agak mahal membuat banyak pemilik tempat usaha enggan untuk membangun hotspot. Padahal, adanya hotspot ini sangat berpotensi untuk menambah daya tarik dan juga bisa menambah penghasilan dari tempat itu sendiri.Artikel ini akan membahas hal-hal penting yang perlu Anda ketahui untuk menyediakan layanan hotspot. Hal yang dibahas memang relatif sederhana sehingga bisa diikuti oleh pemula sekalipun (asalkan sudah memiliki dasar-dasar jaringan). Di akhir artikel, akan juga akan membahas salah satu alat yang cukup praktis untuk digunakan sebagai hotspot gateway.1. Tentukan konsep hotspot AndaKonsep hotspot ini merupakan awal yang sangat penting untuk Anda tentukan. Apakah hotspot Anda nantinya akan dapat digunakan secara gratis atau harus membeli voucher tertentu? Anda harus menentukan hal dasar ini terlebih dahulu karena akan menyangkut perencaaan infrastruktur hotspot itu sendiri.Alternatif yang biasa dipilih adalah memberikan waktu trial khusus secara gratis selama beberapa waktu (satu atau dua bulan pertama). Selanjutnya, pengunjung harus membayar atau membeli voucher sebelum bisa mengakses hotspot Anda. Kadang kala, ada beberapa tempat yang memang sengaja memberikan layanan Wi-Fi hotspot secara gratis. Namun, Anda harus berbelanja (atau memesan makanan) selama mengakses hotspot tersebut.2. Akses Internet yang cukup cepatHal pertama yang harus Anda miliki adalah akses Internet. Akses Internet ini pada umumnya menggunakan layanan broadband dengan kecepatan yang cukup tinggi (128 Kbps atau lebih), tergantung target jumlah pengunjung yang akan mengakses layanan hotspot ini.3. Membuat hotspot tanpa billingBagian ini akan membahas singkat mengenai cara pembuatan hotspot gratis (tanpa sistem billing tertentu).Secara umum, sistem hotspot gratisan tidaklah berbeda jauh dengan sistem Wi-Fi di rumah yang saat ini mulai banyak digunakan. Anda hanya perlu beberapa alat untuk membuat jaringan seperti ini.Alat pertama yang harus Anda miliki tentunya adalah modem. Modem ini harus disesuaikan dengan jenis koneksi Internet yang Anda gunakan (ADSL, Cable, dan lainnya).Selanjutnya, Anda juga harus memiliki sebuah router yang akan berfungsi sebagai gateway. Router inilah yang akan mengatur semua koneksi dari client ke Internet. Sebaiknya, Anda membeli router yang telah dilengkapi dengan fungsi Access Point terintegrasi. Jika Anda membeli router yang tidak memiliki fungsi Access Point, maka Anda juga harus membeli Access Point terpisah.4. Membuat hotspot dengan billing
Membuat hotspot dengan billing memang lebih rumit dibandingkan dengan tanpa billing. Sistem yang umum digunakan adalah dengan menggunakan voucher generator yang secara otomatis akan dibuat oleh sistem. Hampir semua vendor wireless besar sudah memiliki sistem ini.Sistem ini umumnya bisa bekerja secara independen. Ia memiliki fungsi router/gateway dan juga Access Point (Anda tetap harus membeli modem). Sistem billing dan voucher generator-nya telah terintegrasi. Biasanya, ia juga memiliki keypad (untuk menentukan jumlah voucher yang dibeli) dan printer (untuk mencetak voucher). Sistem ini hanya perlu dikonfigurasi saat awal via PC, selanjutnya semua operasi sistem bisa bekerja secara independen. PC hanya dibutuhkan untuk melakukan perubahan konfigurasi saja.

5. Konfigurasi akses Internet
Infrastruktur jaringan yang harus dibuat pada dasarnya cukup sederhana. Dasarnya, untuk koneksi ke Internet akan dibutuhkan modem. Dari modem, koneksi akan dimasukkan ke router atau gateway. Selanjutnya, dari router koneksi baru dibagi ke client via koneksi kabel ataupun wireless (via Access Point).Hampir semua alat sejenis bisa dikonfigurasi via jaringan dari PC client. Syarat utamanya adalah IP dari client harus satu segmen dengan IP dari perangkat yang ingin dikonfigurasi. Anda bisa mencari informasi ini di buku manual perangkat Anda.Proses konfigurasi awal yang biasanya harus dilakukan adalah melakukan koneksi ke Internet via modem. Salah satu port pada router (port WAN) biasanya harus dihubungkan ke modem. Selanjutnya, proses konfigurasi biasanya dilakukan via interface web based yang disediakan oleh router Anda. 6. Masalah DHCP server
Setelah jaringan sukses terkoneksi, maka Anda harus mengaktifkan DHCP server. DHCP server ini berguna untuk memberikan IP secara otomatis kepada setiap user. Cara ini memudahkan pengunjung untuk mengakses hotspot Anda (khususnya untuk sistem free tanpa login). Namun, cara ini bisa juga memberikan lubang keamanan karena Anda lebih sulit untuk mengendalikan pengunjung yang mengakses hotspot.Menurut CHIP, jalan terbaik sebenarnya tergantung Anda sendiri. Untuk Anda yang menerapkan sistem free (tanpa voucher), tidak mau repot dengan pengaturan IP, dan tidak keberatan hotspot diakses oleh banyak orang, maka mengaktifkan DHCP adalah jalan terbaik. Batasi jumlah client yang akan diberikan IP oleh DHCP (misal 10 client). Dengan begitu, jumlah pengunjung yang bisa mendapatkan IP hanya maksimal 10 client saja.Jika Anda mau lebih selektif, maka DHCP boleh dinonaktifkan. Setiap user yang akan mengakses hotspot harus terlebih dahulu meminta informasi alamat IP dari Anda selaku pemilik hotspot.Bagi Anda yang menerapkan sistem login/voucher, maka DHCP server boleh diaktifkan. Soalnya, user tidak akan bisa mengakses Internet tanpa username dan password yang benar dari voucher, walaupun ia telah mendapatkan IP dari DHCP server.7. Memantau statistik user
Hal ini hanya perlu dilakukan oleh Anda yang menggunakan sistem login. Masuklah ke router dan cari menu “Account Table” atau sejenisnya. Di sana, Anda bisa menemukan username dan password yang di-generate oleh sistem.Informasi yang lebih detail seperti lama login, sisa waktu login, dan jumlah uang yang dibayarkan juga bisa dilihat. Pastikan saja bahwa tidak ada kejanggalan di sini. Setiap kejanggalan sebaiknya segera diperiksa lebih detail. 8. Enkripsi yang tepat
Jaringan wireless tanpa enkripsi sangatlah tidak aman. Oleh sebab itu, aktifkan fungsi enkripsi setidaknya WEP 64 atau 128 bit. Perlu diperhatikan bahwa dengan aktifnya enkripsi maka proses zero configuration akan sulit untuk dilakukan. User harus memasukkan enkripsi yang sesuai sebelum bisa login ke dalam hotspot.9. Client yang ingin mengakses
Tidak semua client memiliki kepandaian yang setara. Apalagi untuk kawasan hotspot yang tidak zero config (membutuhkan pengaturan/konfigurasi tambahan). Oleh karena itu, Anda selaku pemilik hotspot harus bisa menyediakan informasi yang jelas agar user bisa login dengan mudah.Beberapa konfigurasi pengaturan seperti alamat IP (untuk hotspot tanpa DHCP server), metode enkripsi, sampai pemilihan Access Point (untuk area yang memiliki beberapa hotspot), harus diinformasikan dengan jelas kepada calon pengguna. Setidaknya, Anda menyediakan satu atau dua petugas yang mengerti teknis konfigurasi client hotspot. Konsumen yang kecewa dapat dengan mudah meninggalkan tempat Anda dan mencari hotspot lain yang lebih informatif.KNOW HOW
Walled Garden: Alamat web yang dapat diakses secara gratis tanpa perlu menggunakan login yang biasanya tersedia pada voucher. Anda bisa menentukan beberapa alamat web yang bisa diakses secara gratis tanpa perlu login. Tujuannya adalah agar calon pengguna bisa mencoba kecepatan akses hotspot Anda terlebih dahulu.Landing Page: Halaman depan sebuah Hotspot. Hotspot yang baik seharusnya dikonfigurasi agar menampilkan halaman ini secara otomatis jika terjadi kesalahan login atau login tidak dikenal. Halaman ini merupakan halaman awal yang muncul sebelum menggunakan hotspot.Voucher: Kartu yang berisi data login dan informasi konfigurasi jaringan untuk mengakses Internet dalam jangka waktu tertentu. SMCWHSG44-G dan SMCWHS-POS»Bangun Hotspot dalam Sekejap
Membangun hotspot memang tidak mudah bagi kebanyakan orang. Beberapa produsen tampaknya telah memikirkan hal tersebut. Mereka menyediakan solusi out-of-the-box untuk Anda yang ingin membuat hotspot. Solusi out-of-the-box ini berarti Anda hanya perlu menyediakan koneksi Internet dan melakukan sedikit konfigurasi. Selanjutnya, alat ini akan mengatur semuanya. Anda hanya perlu memberikan voucher kepada calon pengguna. Voucher ini akan dibuat secara otomatis oleh mesin gateway tersebut.Hotspot gateway dari SMC
CHIP kebetulan mendapatkan pinjaman seperangkat hotspot gateway dari SMC. Hotspot gateway tersebut terdiri dari dua alat, yaitu SMC EliteConnect SMCWHSG44-G (broadband router dengan fungsi hotspot) dan SMCWHS-POS (POS printer untuk mencetak voucher). Anda juga akan mendapatkan sebuah keypad numerik yang nantinya digunakan untuk memasukkan nilai voucher yang ingin dicetak berdasarkan lama online.Kedua perangkat tersebut bisa bekerja tanpa membutuhkan peralatan tambahan lain. Namun, proses konfigurasi awal membutuhkan PC yang terkoneksi ke perangkat SMCWHSG44-G. Setelah proses konfigurasi selesai, perangkat ini bisa bekerja secara mandiri.Instalasi relatif mudah
Proses instalasi awal memang agak sedikit membingungkan. Anda akan memperoleh sebuah router, POS printer, dan numeric keypad. Interkoneksi antar ketiga modul ini juga tampak sedikit rumit. Namun, SMC tampaknya sudah mengantisipasi hal ini. Sebuah diagram yang lengkap disediakan dalam buku manual SMC. Dengan adanya diagram ini, proses instalasi kabel antarperangkat bisa dilakukan dengan sangat mudah.Setelah selesai melakukan instalasi kabel, proses selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melakukan konfigurasi router. CHIP menggunakan sebuah PC yang terhubung langsung ke port pada router. Setelah menyamakan segmen IP, maka proses konfigurasi bisa dilakukan dengan mudah. Seperti juga kebanyakan perangkat sejenis, SMC menyediakan pengaturan berbasiskan web based management. Artinya, Anda bisa melakukan pengaturan dengan mudah menggunakan browser.Pengaturan menjadi kunci
Proses pengaturan akan memegang peranan penting. Tanpa proses pengaturan yang benar, bisa jadi hotspot Anda tidak bekerja maksimal.Pengaturan pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur konfigurasi Internet. SMC mendukung penggunaan gateway sampai dengan empat buah jalur koneksi (router ini menyediakan total lima port switch). Anda bisa memilih untuk menggunakan satu sampai empat buah gateway yang mendukung fungsi load balancing (berdasarkan port maupun alamat IP).Pengaturan lanjutan yang juga harus Anda lakukan adalah pengaturan keamanan. Anda harus mengatur enkripsi login dan enkripsi untuk koneksi (WEP atau WPA).Pengaturan terakhir adalah untuk menentukan harga sewa dari hotspot Anda. Harga sewa ditentukan per unit. Sementara itu, setiap unit memiliki durasi waktu tertentu. Semuanya bisa diatur dari interface web router ini.Setelah proses konfigurasi selesai, maka sistem akan otomatis meminta Anda untuk melakukan restart router. Klik tombol “Restart” dan tunggu sekitar 10 detik sampai sistem menampilkan kembali layar login.Tahap uji coba
Setelah semua proses konfigurasi selesai, maka Anda sudah siap untuk mencoba hotspot Anda. Cara mencetak voucher sebenarnya sederhana saja. Anda hanya perlu mengetikkan jumlah unit pada keypad numerik yang disediakan. Misalkan, Anda mengetikkan angka “0”, “2”, dan “Enter”, maka voucher akan dicetak dengan nominal dua unit. Waktu per unitnya merupakan waktu yang telah Anda tentukan sebelumnya. Nominal harga per unit yang tercetak juga sudah ditentukan oleh Anda dalam pengaturan sebelumnya. Sebagai tambahan, alat ini juga akan mencetak konfigurasi jaringan yang harus diatur oleh calon pengguna pada notebook/PDA-nya.Akhir Kata
Hotspot atau tempat mengakses Internet dengan menggunakan Wi-Fi memang bukan lagi merupakan barang baru. Tetapi apakah memang sudah saatnya Anda menyediakan layanan ini di tempat Anda (restoran, kafe, atau toko buku)?Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menyediakan layanan ini. Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan adalah target konsumen yang biasanya mampir ke tempat Anda. Jika selama ini tempat Anda hanya dijadikan tempat “mangkal” orang-orang yang tidak terbiasa dengan peralatan ber-Wi-Fi, menyediakan hotspot tidak akan memberikan nilai tambah bagi pengunjung. Sebaliknya, bila pengunjung tempat Anda merupakan kaum eksekutif, maka menyediakan Wi-Fi akan memberikan nilai tambah yang sangat potensial. Anda pun bisa mendapatkan pemasukkan ekstra dengan menjual voucher hotspot.Pertimbangan lainnya adalah aspek ekonomis. Pengeluaran bulanan Anda otomatis akan bertambah dengan adanya hotspot. Pemilihan jenis koneksi dan kecepatan yang tepat tentunya berperan untuk memberikan nilai ekonomis. Jangan sampai Anda memilih koneksi Internet yang cepat dan mahal, tetapi tidak banyak digunakan oleh pengunjung (alias mubazir). Dari sisi pemasukan, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan voucher yang dibeli oleh pengunjung. Selain itu, pengunjung juga kemungkinan besar akan memesan makanan/minuman ekstra selama mengakses hotspot Anda. Ini juga berarti pemasukkan ekstra untuk Anda. Source : CHIP 03/2006Author :
Jimmy.Auw@CHIP.co.id Jimmy.Auw@CHIP.co.id

Friday, March 02, 2007

Mencari Calon Eksekutif di Antara Fresh Graduate

Mencari Calon Eksekutif di Antara Fresh Graduate
No. 35 - Februari 2007
Persaingan antar perusahaan di berbagai industri di era globalisasi ini layaknya persaingan di arena lari maraton. Seperti layaknya pelari yang dituntut harus memiliki stamina dan kecepatan agar bisa mencapai garis finish, perusahaan juga membutuhkan karyawan yang kreatif, enerjik, segar dan tahan banting untuk memenangi persaingan atau setidaknya mencapai target yang digariskan.
Bila seorang pelari ingin mencapai sekedar garis finish ia membutuhkan stamina dan ketahanan fisik untuk menyelesaikan lomba. Namun bila ia ingin juara ada satu faktor lagi yang harus dimiliki yaitu kecepatan. Hal yang sama juga dialamai perusahaan dimana saat ini kita berada diera yang membutuhkan kecepatan untuk memenangi persaingan. Disinilah kita akan melihat peran yang sangat signifikan dari divisi HRD dalam pencapaian perusahaan. Strategi perekrutan dan pengembangan karyawan bisa menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan.
Menghadapi hal ini tentunya setiap perusahaan memiliki strategi dan kebijakan masing-masing. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan merekrut freshgraduate. Salah satu contohnya yaitu Trans Corp yang memakai strategi untuk merekrut fresh graduate untuk mengarungi persaingan industri televisi nasional. Dan terbukti saat ini Trans TV sebagai salah satu bagian dari Trans Corp mengakui bahwa tenaga-tenaga muda tersebut menjadi faktor kesuksesan mereka menjadi stasiun televisi nomor dua terbesar di tanah air.
Perekrutan fresh graduate sebenarnya bisa juga dijadikan sebagai ajang untuk mencari calon eksekutif sebagai salah satu program succession planning perusahaan. “Untuk mencetak orang seperti itu itu dikaitkan banyak sekali dalam berbagai program seperti program officer development, dan lain-lain”, ujar Andi Mohammad Hatta, President Director PT. John Clements Consultant Indonesia saat ditemui HC beberapa waktu lalu. Ia berpendapat bahwa untuk mencari sosok yang bisa dicalonkan untuk menduduki kursi eksekutif di perusahaan pertama kali yang harus dilakukan adalah mengidentify.
Dari para fresh graduate tersebut ia mengkategorikan orang yang punya kapasitas tanpa batas sebagai orang yang nantinya akan menjadi top eksekutif. Selain itu menurut Andi, yang tak kalah penting-nya orang itu harus punya karakter leadership yang kuat. “Dia harus punya leadership agar bisa memimpin dengan benar. Karena meskipun dia bisa datangkan konsultan, tapi dia mesti punya visi kedepan bagaimana membangun perusahan itu kedepan. itu yang saya sebutkan leadership”, tegasnya. Selain itu, Andi berpendapat bahwa orang ini harus mampu memotivasi agar orang-orang yang menjadi anak buahnya bisa melihat bahwa visinya benar-benar workable.
Andi menjelaskan bahwa calon leader tersebut bisa dilihat secara tersirat. “Itu kelihatan kok. Kalau dia punya talent seorang leader confidence nya kelihatan. Secara langsung atau tidak langsung orang lain mengikuti apa yang dia katakan”. Dari situ Andi bisa melihat bahwa orang tersebut sudah punya modal sebagai calon eksekutif dan tinggal dibentuk dengan memberikan pendidikan yang tepat.
Andi yang juga menjabat sebagai komisaris bank Niaga ini memaparkan strateginya bahwa setelah ia berhasil mengidentify orang yang tepat maka selanjutnya dia memberikan program yang tepat untuk pengembangan kemampuannya. “Bila kita telah mengidentify orang tersebut, kita bisa mempercepat programnya. Kalau mestinya orang ini selesai 4-5 tahun untuk menjadi leader mungkin bisa dipotong menjadi 3 tahun. Tetapi tetap melewati satu program, nggak bisa langsung begitu”, ujarnya.
Fresh graduate sebagai eksekutif?
Untuk mencari seorang eksekutif Andi melihat bahwa perlu proses yang panjang dan tidak bisa dilakukan begitu saja. Jadi ia berpendapat jangan sekali-kali menempatkan seorang fresh graduate untuk langsung duduk di posisi tersebut. Ia menilai meskipun orang tersebut lulusan terbaik dengan status cumlaude dari universitas terbaik sekalipun tetap saja hal itu tidak menjamin dia akan sukses memimpin perusahaan. “Kalau baru tamat dari university, belum pernah punya pekerjaan sebelumnya lalu ingin jadi top eksekutif. Ingat ya bahwa yang namanya top eksekutif itu kan mesti membuat keputusan dan keputusannya itu benar-benar mengikat perusahaannya. Lalu image. Anda bayangkan kalau ada eksekutif masih hanya teori aja dikepalanya. Dia kan harus berbicara dengan eksekutif lain yang berpengalaman.”, lanjut Andi.
Andi menilai bahwa pengalaman sangat penting sebelum seseorang duduk diposisi top eksekutif. “Jadi kesimpulannya kalau baru tamat hari ini dan sebelumnya nggak punya pengalaman, berarti sebuah kesalahan sangat besar itu”, tambahnya. Oleh karena itu menurutnya terlalu cepat kalau seorang fresh graduate langsung menjadi top eksekutif. Karena harus ada training yang dilakukan, pengalaman yang dia mesti alami dan culture perusahaan yang dia mesti mengerti.
Menurut Andi pendidikan bukan jaminan dan bisa saja seseorang menjadi top eksekutif walaupun tidak melalui pendidikan tinggi asalkan dia punya bakat sebagai pemimpin. “Kadang-kadang ada yang lulus SMA kemudian masuk perusahaan dan step by step dia bisa jadi presiden direktur. Ada yang begitu. Untuk menjadi seorang leader nggak perlu dari perguruan tinggi. Tetapi cara dia membentuk karirnya sampai menjadi top eksekutif, dia pertama masuk menjadi karyawan biasa, naik jadi junior officer, naik ke kepala cabang, dan seterusnya” ujarnya.
Namun bukan berarti tidak ada fresh graduate yang menjadi top eksekutif. Di perusahaan keluarga kondisi ini mungkin saja terjadi. Namun Andi mengingatkan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan begitu saja. “Nggak mungkin dia baru tamat university langsung dilepas. Itu diawasi terus oleh bapaknya sampai dia benar-benar dianggap oke. Kalau tidak begitu sebentar lagi jadi ambrol perusahannya. Tapi mungkin aja ada hal itu terjadi”, serunya. (adt)

http://www.portalhr.com/majalah/edisiterbaru/strategi/1id562.html

Ekor yang Terus Memanjang dan Tak Pernah Putus

Judul Buku: The Long Tail: Bagaimana Pilihan Tak Terbatas Menciptakan Permintaan Tak Terbatas
Pengarang: Chris Anderson
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2007
Jumlah halaman: 287
Penulis Resensi: Nukman Luthfie
Pernahkah terbayang, sebuah produk yang semula tak laku tiba-tiba bisa meledak di pasaran dan dicari banyak orang? Jika kita masih terjebak cara berpikir dan berbisnis tradisional, sungguh sulit membayangkan hal itu. Namun, bagi mereka yang terbiasa dengan telaah ekonomi internet, hal tersebut lebih mudah diterima akal.Chris Anderson memaparkan contoh yang terjadi di toko buku online Amazon.com dalam bukunya yang saat ini menghebohkan dunia, The Long Tail. Pada 1988, seorang pendaki gunung asal Inggris bernama Joe Simpson menulis buku berjudul Touching The Void, sebuah cerita sangat menegangkan tentang situasi antara hidup dan mati di Pegunungan Andes di kawasan Peru. Walau resensi mengenai buku ini bagus, penjualannya biasa saja dan segera dilupakan orang. Satu dasawarsa kemudian sesuatu yang aneh terjadi. Ketika sebuah buku lain tentang tragedi pendakian gunung karya Jon Krakauer, Into Thin Air sukses terjual, tiba-tiba buku Touching The Void mulai terjual lagi.Apa pemicu semua itu? Ketok tular online alias word of mouth lewat internet. Ketika Into Thin Air pertama kali dirilis, beberapa pembaca menulis resensinya di Amazon.com yang menunjukkan kemiripannya dengan buku Touching The Void yang kurang terkenal. Pada saat yang sama mereka memuji betapa bagusnya buku Touching The Void. Mereka yang membaca resensi bagus ini kemudian membeli buku itu via Amazon.com. Karena toko buku online itu memiliki sistem yang canggih, bisa mendeteksi kecenderungan pembelian, maka muncul rekomendasi dari Amazon.com, bahwa orang yang membeli Into Thin Air juga membeli Touching The Void. Efek berantainya pun berlanjut ke dunia nyata. Toko-toko buku mulai memajang buku Touching The Void bersebelahan dengan Into Thin Air. Lantas IFC Film meluncurkan sebuah dokudrama mengenai Touching The Void dengan resensi yang bagus. Disusul kemudian oleh upaya HarperCollins menerbitkan ulang buku dengan versi murah, yang bertahan 14 minggu dalam daftar buku laris di New York Times. Puncaknya, pada 2004 penjualan Touching The Void mengungguli penjualan Into Thin Air dua kali lipat lebih!Menurut Anderson, fenomena itu bukan kisah sukses penjual buku online. Itu adalah sebuah model ekonomi baru untuk industri media dan hiburan. Itulah fenomena Ekor Panjang, yang dipakai sebagai judul bukunya. Buku ini membuka wawasan baru agar para pelaku bisnis tidak terpukau oleh produk-produk populer yang digemari oleh banyak konsumen. Selama ini kita hampir selalu mengacu pada popularitas. Best seller, top hit dan istilah sejenisnya selalu menjadi patokan sukses. Toko buku memajang buku-buku best seller di tempat-tempat strategis. Bioskop hanya memutar film-film laris. Bioskop baru memutar film tidak populer jika penonton mencapai jumlah tertentu. Radio lebih sering mengumandangkan lagu-lagu yang sedang menjadi top hit. Sebagian besar uang beredar di Jakarta, padahal sebagian besar penduduk bertempat tinggal di luar Jakarta. Jika hal itu dipetakan ke kurva penjualan, kita terpaku pada titik kurva tertinggi. Sementara di kurva yang rendah, yang membentuk ekor panjang, diabaikan. Intinya, ingin mendapatkan uang banyak dengan melayani sebagian kecil. Inilah ekonomi dan bisnis yang kita jalankan selama ini. Kita terpaku pada hukum pareto. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun, internet membuka babak baru. Anderson yang penasaran dengan fenomena ekor panjang ini melakukan riset mendalam di perusahaan-perusahaan internet yang berhasil seperti Amazon.com, eBay, Rhapsody dan lainnya. Hasilnya makin meyakinkan pendapatnya bahwa semakin banyak yang kita sediakan, semakin besar pula hukum ekor panjang terjadi. Ketiga bisnis dotcom tadi menyediakan produk dalam jumlah hampir tak terbatas. Amazon tidak hanya menjual buku-buku laris. Buku-buku yang tidak dijual di toko buku pun ada di sana. E-bay melelang barang-barang unik yang tak ada di pasaran. Rhapsody menyediakan lagu-lagu usang dan lagu-lagu yang tak laku di pasaran. Namun, data menunjukkan bahwa ketika disediakan di internet, buku yang tak laku, lagu yang aneh dan tidak digemari publik, serta barang yang unik pun ada pembelinya. Tidak pernah tak laku, meski hanya terjual satu per kuartal. Data juga menunjukkan, jika penjualan produk-produk kurang laku itu dijumlahkan, nilainya lebih besar ketimbang nilai penjualan produk-produk populer!Mereka yang terpaku pada hukum pareto akan sadar bahwa pasar yang mereka abaikan, pasar yang ecek-ecek, bernilai kecil, ternyata sesungguhnya adalah pasar yang besar. Popularitas tiba-tiba ambruk dengan kenyataan ini. Ia tidak lagi memonopoli profitabilitas.Ekonomi baru ini bukan hanya tantangan untuk kalangan pebisnis, tapi juga Anda para praktisi HR. Strategi HR seperti apa yang harus diterapkan jika perusahaan bergerak ke arah ekonomi baru ini? Sayang, hal ini tidak jadi bahan kupasan The Long Tail. Tapi, Anda perlu membaca ini sehingga ketika CEO Anda sedang membahas hal ini Anda sudah siap.

http://www.portalhr.com/resensibuku/5id14.html

Seberuntung apakah kita?

Seberuntung Apakah kita?
Banyak orang merasa bahwa Allah SWT tidak lah sayang pada kita. Ketika keinginan kita berbeda dengan keinginan Allah - hal inilah yang sering terjadi, keinginan kita yang selalu kita dahulukan, bukanlah keinginan Allah yang harusnya menjadi prioritas utama. Kita akan panik dan cendrung menyalahkan bahwa Tuhan tidaklah adil terhadap kita, Tuhan lebih sayang terhadap si fulan. Si fulan mendapat pekerjaan yang layak, gaji yang melimpah dsbnya. Perlu kita cermati mengapa kehendak Tuhan lah yang harus menjadi prioritas utama. Allah telah memberikan kepada kita potensi dan jalan yang sama. Kita terlahir sebagai bayi yang baru lahir - yang hanya bisa menangis dan tidak bisa apa-apa, lemah. Tidak ada jatah ketika bayi si anu masa depannya pasti cerah, si anu pasti menikah dengan wanita cantik, si anu pasti memiliki harta kekayaan yang melimpah. Mungkin, cara pandang kita yang membuat hal ini tejadi. kita beruntung jika kita memiliki harta kekayaan melimpah,istri cantik, kendaraan mewah dsbnya. cara pandang inilah yang membuat kita menjadi jumud, bodoh bahkan tidakberkembang dan cendrung menyalahkan Allah. Padahal sangat mudah jawaban seberuntung apakah kita? Kita beruntung bahwa kita mengenal Allah, kita beruntung bahwa yang menjadi penilaian Allah bukanlah harta kekayaan kita tetapi amal soleh kita. Amal Soleh itu gratis tidak dipungut bayaran. Anda memungut paku di jalan supaya orang terhindar dari bahaya itu adalah amal soleh. Anda membantu menyebrangkan nenek tua supaya terhindar dari kecelekaan itu juga amal soleh. Itulah bedanya Manusia dengan Allah. Manusia ketika melakukan sesuatu menginginkan imbalan sedangkan Allah tidak. Jadi sungguh beruntung bagi siapa saja yang mengenal Allah. Mengenal Allah itu gratis. Tinggal kita, apakah mau mendapatkan surga secara gratis tanpa harus mengeluarkan pundi-pundi harta.

Humanity|Respect|Try To Not Cry