Menjadi Lebih baik dan terbaik walaupun buruk dimata orang | Doakan Orang Tua Anda | Sedekahkan harta anda Kepada Fakir Miskin dan Kaum yang tertindas | Hari ini Mungkin kematian menjemput kita tetapi maka dari itu kerjakanlah kebaikan walau di mata manusia tak ada harganya

Friday, January 16, 2009

BISNIS BAKMIE ( BAKSO MIE AYAM )

Darwin Sihombing


Bisnis Bakmie ( Bakso mie ayam ) ,cenderung dianggap orang sebagai bisnis yang kecil / mempunyai untung yang sedikit dibandingkan dengan bisnis sejenis yang lainya. Tapi sebelun kita mengatakan hal itu untuk kedua kalinya coba kita telisik tentang pedangang BAKMI .

Bakmi tersebut ada di wilayah Bypass tepat di bawah jembatan layang karawang yang diberi nama Bakso Mas Tarmin ditempat ini lah bakso yang menurut saya paling Enak ( Sering makan disitu sich ) dengan mengandalkan tempat seluas 4 x 4 m mas tamri memulai usahanya di tempat itu pada awl usahanya di buka memang tidak langsung banyak
pembeli dengan tekat dan semangat yanng kuat yang ada pada diri beliau , ternyata beliau gak salah pilih untukakan usaha yang akan digelutinya.

Selain semangat yang membaja ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan usaha tersebut diantaranya tempat sangat strategis juga sangat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha, misalnya suatu usaha yang dibuka ditempat umum dan ramai tingkat keberhasilanya akan lebih di bandingkan ditempat yang sepi, mungkin itu salah satu pertimbangan beliau, sehingga beliau memilih tempat tersebut, selain lokasi yang
strategis tapi juga ramai dilalui kendaraan bermotor,sehingga memudahkan akses pengenalan makanan tersebut pada pelanggan Dengan mengandalkan jualan Bakmi saja mereka dapat mengantongi untuk rata – rata Rp.10.000.000 perbulanya ( Hebat
ya............. gaji manager ), itu mungkin aja di dapat dengan omset penjualan 100 mangkok per malam dengan harga Rp.6000 permangkok maka penjualanya dalam satu malam saja mencapai Rp.720.000, belum lagi pendapatan penjualan dari berbagai minuman
yang disediakan, padahal kalau dihitung – hitung modal yang deperlukan hanya Rp.350.000 untuk satu malam saja itu juga gak tentu, karena kata mereka banyak yang di beli perbulan Semisal mie,saus,kecap dan yang dianggap dapat bertahan sampai satu bulan lamanya , katanya sich untuk menghemat pengeluaran.

Dengan demikian banyaknya untung yang di dapat iuntuk satu malam saja Rp.370.000, dan biula dikalikan 28 hari kerja maka untung dalam satu bulanya Rp.10.360.000.tapi itu belu laba bersihnya,karena masih dikorang sewa tanah yaitu 5000.000 pertahunya.jadikalau dihitung – hitung laba bersih perbulanya adalah Rp.9.943.333, jadi kita bisa tebak berapa pendapatan mas Tamrin pertahunya tapi itu baru penjualan
Bakmi aja loe belum di hitung penjualan beraneka ragam minuman yang di sediakan di tempat tersebut.

Tapi belakangan ini Mas tamrin katanya kwatir, ketika ditanyakan penyebabnya beliau menjawab tentang maraknya usaha yang sejenis dan berdekatan dengan tempat usaha belioau ,hal itu dapat dimaklumi dengan adanya usaha yang sejenis dan berdekatan,secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap omset penjualan
beliau,disini dibutuhkan kemampuan yang lebih, supaya para pelanggan tidak pergi ketempat yang lain.

Menurut saya ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh mas Tamrin supaya para pelanggan tidak lari, selain peningkatan mutu tapi juga harus diperhatikan kenyamanan para pelanggan, ini dapat dilakukan dengan cara penambahan luas tempat usaha dan pelayan,karena kalau tempatnya tidak di perluas dan pelayanya tidak ditambah maka pelanggan yang menunggu akan bosan menunggu dan ahirnya pergi ketempat lain, dan apabila sudah pergi ketempat lain maka omset penjualanya akan berkurang, tapi sebelum hal itu terjadi maka beliau harus mempertimbangka beberapa aspek diatas.

Jadi sekarang kita tahu ternyata jualan Bakmi juga dapat memberikan untung yang lebih besar dari yang kita harapkan, dan mungkin lebih besar dari pada gaji seorang manager perusahaan, untuk itu sebelum mengambil keputusan gak da salahnya kita mempertimbangkan usaha tersebut diatas, siapa tau kita dapat lebih berhasil dari
Beliau.

No comments:

Humanity|Respect|Try To Not Cry