Menjadi Lebih baik dan terbaik walaupun buruk dimata orang | Doakan Orang Tua Anda | Sedekahkan harta anda Kepada Fakir Miskin dan Kaum yang tertindas | Hari ini Mungkin kematian menjemput kita tetapi maka dari itu kerjakanlah kebaikan walau di mata manusia tak ada harganya

Monday, March 05, 2018

Pengertian dan Macam-Macam Simbiosis dan Lengkap dengan Gambarnya


Segala sesuatu yang kita kerjakan terkadang tidak dapat kita lakukan sendiri. Kita membutuhkan bantuan orang lain agar dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Demikian juga semua makhluk hidup mempunyai hubungan dengan makhluk hidup lain agar dapat bertahan hidup. Hubungan tersebut adalah hubungan timbal balik yang saling beriringan disebut Simbiosis.
Jenis Simbiosis
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani yaitu sym yang berarti “dengan” dan biosis yang berarti “kehidupan”.  Simbiosis didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem. Sedangkan makhlufk hidup yang melakukan simbiosis dengan simbion. Hubungan timbal balik ini dibagi dalam tiga jenis sebagai berikut:

Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem dimana hubungan tersebut menguntungkan kedua belah pihak. Berikut adalah contoh simbiosis mutualisme :

1. Burung Jalak dan Kerbau
Kerbau adalah hewan yang sangat berguna bagi manusia. Di beberapa tempat, kerbau masih digunakan sebagai hewan pekerja yang menarik pedati ataupun bajak. Selain menjadi hewan pekerja, kerbau mempunyai susu dan daging yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Tanduk kerbau bahkan digunakan sebagai hiasan rumah di beberapa suku bangsa Nusantara. Kotoron kerbau dikerangkan kemudian dijadikan pupuk dan bahan bakar.
Burung Jalak adalah burung pengicau dari suku Sturnidae yang umumnya berukuran sekitar 20-25 cm, mempunyai paruh yang kuat, tajam dan lurus. Burung Jalak merupakan hewan omnivora karena memakan segala jenis makanan termasuk kutu.  Burung Jalak dan kerbau disebut memiliki simbiosis mutualisme karena burung Jalak mendapat keuntungan berupa makanan yaitu kutu dari tubuh kerbau dan kerbau mendapat keuntungan yaitu kutu di tubuhnya berkurang.

2. Anemon Laut dan Ikan Badut
Anemon laut adalah hewan dari kelas Anthozoa yang sekilas terlihat seperti tumbuhan yang bergerak seperti siput secara perlahan dengan cara menempel.
Anemon laut dan ikan badut disebut memiliki simbiosis mutualisme karena anemon laut mendapatkan keuntungan berupa makanan dari kotoran ikan badut dan ikan badut mendapat keuntungan berupa perlindungan dari anemon laut. Bahkan sebagian besar anemon laut mempunyai sel penyengat untuk melindunginya dari musuhnya.

3. Burung Plover dan Buaya
Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Buaya tergolong hewan purba yang hanya mengalami sedikit revolusi sejak zaman dinosaurus. Buaya umumnya hidup diperairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil, dan mamalia. Tetapi beberapa spesies buaya tertentu juga memakan moluska dan krustasea.
Moluska adalah hewan tripoblastik selomata yang bertubuh lunak dan krustasea adalah suatu kelompok besar dari artopoda yang mencakup lobster, kepiting, udang, udang karang, dan teritip. Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Buaya memiliki kekuatan gigitan yang paling besar karena memiliki rahang yang sangat kuat. Burung Plover dan buaya disebut memiliki simbiosis mutualisme karena burung Plover mendapatkan keuntungan berupa makanan dari membersihkan gigi buaya dan buaya mendapat keuntungan karena giginya bersih serta terhindar dari infeksi.

4. Lebah dan Bunga
Lebah merupakan serangga yang dapat ditemukan di semua benua kecuali Antartika. Lebah memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayang. Serangga ini biasanya membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis atau perekat dari getah pohon.
Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. Lebah dan bunga disebut memiliki simbiosis mutualisme karena lebah mendapatkan keuntungan berupa makanan yaitu nektar atau sari bunga. Nektar atau sari bunga adalah cairan manis kaya dengan gula yang diproduksi bunga dari tumbuh-tumbuhan sewaktu mekar untuk menarik kedatangan hewan penyerbuk seperti serangga. Bunga juga mendapatkan keuntungan karena dibantu penyerbukannya.

5. Hubungan Antara Kupu-kupu dengan Bunga

Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar pada bunga.
Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari.
Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.

6. Hubungan Antara Petani dengan Burung Hantu
petani membasmi hama tikus yang menyerang ladangnya. Sedangkan burung hantu bisa mendapatkan makanan dari hal tersebut.

7. Hubungan Antara Rayap dengan Flagellata

membantu rayap mencerna kayu, meskipun flagelata mendapat makanan dari rayap. Jenis flagelata dalam bahasan ini yakni Flagellata Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dan dapat membantu rayap untuk mencerna kayu.Hal ini dikarenakan enzim selulosa dapat membuat partikel kayu yang keras menjadi lebih lunak.Itulah tadi tentang berbagai contoh simbiosis mutualisme yang dapat membuat kita lebih memahami tentang arti sebenarnya dari simbiosis mutualisme. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi belajar yang berguna bagi para pembaca sekalian. Salam.

8. Hubungan Antara Semut Rangrang dengan Tumbuhan
Semut Rangrang atau Oecophylla smaragdina adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman bah seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon.Namun keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman.
Semut Rangrang memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rangrang.
Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik hama yang menyerang tumbuhan.

9. Hubungan Antara Tanaman Polong-polongan dengan Bakteri
Bakteri Rhizobium leguminosarum adalah bakteri yang berfungsi menyuburkan tanah dengan cara mengikat Nitrogen yang terdapat dalam udara bebas. Sehingga tanaman polong-polongan akan menjadi lebih subur .Selain mengikat Nitrogen, Rhizobium dapat menjaga agar pH tanah tetap stabil, suhu tanah terjaga dengan baik, dan mencegah erosi tanah. Sedangkan bakteri Rhizobium akan mendapatkan makanan dari tanaman polong-polongan.

10. Hubungan Antara Manusia dengan Bakteri
Bakteri Escherichia Coli adalah bakteri yang biasanya terdapat pada usus besar manusia. Keberadaan bakteri E. Coli ini berguna untuk mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di dalam usus besar.
Selain itu bakteri E. Coli juga mempunyai manfaat untuk membantu proses produksi vitamin K yang berguna pada proses pembekuan darah. Sedangkan bakteri ini mendapat keuntungan karena bisa mendapat makanan dari sisa-sisa makanan pada usus besar.

11.  Hubungan Antara Burung Pelatuk dengan Semut
Burung Pelatuk akan membuat sarang dan bertelur pada sebuah pohon yang ditinggali semut. Burung pelatuk akan mendapatkan keuntungan karena semut akan melindungi telur-telurnya. Sedangkan semut mendapat manfaat karena mendapat perlindungan dari predator yang akan menyerang semut.


12. Hubungan Antara Kerbau dengan Burung Jalak
Burung Jalak biasanya hinggap pada tubuh kerbau dan mendapatkan makanan berupa kutu yang berada pada tubuh kerbau. Sedangkan kerbau mendapat keuntungan karena kutu pada tubuhnya menjadi berkurang atau mungkin hilang menjadi tidak ada.



13. Hubungan Antara Anemon Laut dengan Ikan Badut
Terdapat hubungan simbiosis mutualisme antara anemon laut dengan ikan badut. Ikan ini lebih dikenal dengan nama Nemo. Anemon laut akan memberikan perlindungan dari serangan predator seperti ikan kupu-kupu. Sedangkan ikan badut memakan parasit berbahaya yang melekat pada tentakel anemon laut dan membersihkan anemon dari kotoran.

14. Hubungan Antara Bunga Raflesia dengan Lalat
Lalat akan membantu bunga Raflesia arnoldi untuk melakukan penyerbukan. Sedangkan lalat akan mendapatkan sari manis dari bunga Raflesia arnoldi.

15. Hubungan Antara Semut dengan Kutu Daun
Beberapa spesies semut dijuluki sebagai petani kutu daun. Semut pekerja akan menggunakan antena mereka untuk membuat peternakan kutu daun untuk menghasilkan embun madu. Pada saat proses pemerahan akan dihasilkan cairan kaya zat gula yang sangat berguna untuk sebuah koloni semut.
Sedangkan kutu daun akan mendapat keuntungan, karena semut akan mengatur proses pembibitan kutu daun muda dan membawa kutu daun dewasa ke pada rumput yang segar. Semut juga akan melindungi kawanan kutu daun tersebut dari serangan predator.

16. Hubungan Antara Kantong Semar dengan Kelelawar Berbulu Wol
dari kantong semar yang akan melindungi dia ketika dari teriknya sinar matahari ketika tidur di pagi hari. Sedangkan kantong semar akan mendapatkan makanan dari kotoran kelelawar yang tinggal di dalamnya.

17. Hubungan Antara Zebra dengan Burung Oxpecker
Burung Oxpecker akan hinggap pada tubuh zebra dan memakan parasit atau kutu yang menempel pada tubuh hewan berkulit belang ini. Hubungan keduanya termasuk simbiosis mutualisme karena zebra juga mendapat keuntungan. Dimana tubuh zebra akan bersih dari parasit yang berbahaya baginya.

Simbiosis Komensalisme
Tidak selamanya hubungan dua makhluk hidup saling menguntungkan, ada kalanya salah satu pihak tidak mendapatkan apapun dari hubungan tersebut. Jenis Simbiosis yang kedua adalah Simbiosis Komensalisme. Simbiosis Komensalisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem dimana hubungan tersebut menguntungkan salah satu pihak sedangkan pihak yang lainnya tidak diuntungkan dan dirugikan. Berikut adalah contoh simbiosis komensalisme:

1. Udang dan Mentimun Laut
Udang dapat ditemukan di semua perairan besar seperti sungai, laut dan danau. Hewan laut ini juga sangat bermanfaat bagi manusia. Udang memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi tetapi rendah energi. Udang merupakan golongan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Mentimun laut atau yang lebih kita kenal dengan Teripang merupakan hewan invertebrata Holothruroidea yang dapat dikonsumsi.
Mentimun laut bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun lingkungan terumbu. Udang dan mentimun laut memiliki hubungan simbiosis komensalisme. Dalam hal ini, udang merupakan pihak yang diuntungkan. Salah satu cara agar dapat bertahan hidup, udang menunggangi mentimun laut untuk mendapatkan sisa-sisa makanan.  Sedangkan mentimun laut tidak diuntungkan atau dirugikan dengan keberadaan udang.

2. Tumbuhan Sirih dan Tumbuhan Inangnya
Tumbuhan Sirih adalah tumbuhan yang memiliki batang menjalar dan merambat pada tumbuhan lainnya. Tumbuhan Sirih dan tumbuhan inangnya memiliki hubungan simbiosis komensalisme. Tumbuhan Sirih merupakan pihak yang diuntungkan karena dapat tumbuh dan merambat pada tumbuhan inangnya.
Tumbuhan inangnya sebagai pihak yang tidak diuntungkan atau dirugikan. Selain tumbuhan Sirih, tumbuhan Paku dan tumbuhan Jati juga memiliki hubungan simbiosis komensalisme. Tumbuhan Paku mendapat keuntungan karena menempel pada tumbuhan Jati dan tumbuhan Jati tidak diuntungkan atau dirugikan dengan keberadaan tumbuhan Paku.

3. Bulu Babi dan Ikan Goby
Landak laut atau dikenal dengan bulu babi merupakan hewan laut yang memiliki duri yang dapat digerakkan. Bulu babi dan ikan Goby memiliki hubungan simbiosis komensalisme.
Ikan Goby memiliki tubuh yang kecil dapat berlindung dan bersembunyi di antara celah-celah bulu babi yang beracun. Sedangkan bulu babi tidak diuntungkan atau dirugikan dengan adanya ikan Goby.

4. Ikan Hiu dan Ikan Remora
Ikan Hiu adalah ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping sedangkan ikan Remora adalah ikan yang suka menumpang pada ikan lain menggunakan penghisap pada bagian atas kepalanya.
Ikan Hiu dan ikan Remora memiliki hubungan simbiosis komensalisme karena ikan Remora mendapat keuntungan berupa sisa-sisa makanan dari ikan Hiu sedangkan ikan Hiu tidak diuntungkan atau dirugikan dengan adanya ikan Remora. Selain ikan Hiu, ikan Remora juga menempel pada ikan Pari. Sama halnya pada ikan Hiu, ikan Remora juga memperoleh keuntungan berupa sisa-sisa makanan dari ikan Pari dan berlindung dari ikan lain yang akan memangsanya.

Simbiosis Parasitisme
Ada yang menguntungkan kedua belah pihak dan ada yang hanya menguntungkan salah satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak dirugikan atau diuntungkan. Selain kedua hubungan tersebut, terdapat hubungan yang menguntungkan salah satu pihak dan pihak yang lainnya dirugikan. Jenis Simbiosis yang ketiga adalah Simbiosis Parasitisme. Simbiosis parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling beriringan dalam suatu ekosistem dimana salah satu pihak diuntungkan dan pihak yang lainnya dirugikan. Berikut adalah contoh simbiosis parasitisme:

1. Cacing Pita dan Manusia
Cacing pita dapat masuk ke tubuh manusia. Penyebab masuknya cacing pita ke dalam tubuh manusia karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung telur cacing Taenia solium (cacing pita babi). Cacing pita kemudian tumbuh dan hidup di tubuh manusia.
Cacing pita sebagai pihak yang mendapat keuntungan karena mengambil sari-sari makanan dari tubuh manusia. Sebaliknya manusia menjadi pihak yang dirugikan karena sari-sari makanan yang seharusnya digunakan untuk metabolisme menjadi berkurang dan telur cacing pita yang masuk ke sistem pencernaan dapat menyebabkan infeksi usus. Lebih fatalnya lagi saat telur cacing pita berhasil keluar dari saluran pencernaan, telur cacing pita dapat memasuki organ lain dan menyebabkan infeksi invasif.

2. Cacing Tambang dan Manusia
Seperti cacing pita, cacing tambang juga menjadi parasit dalam tubuh manusia. Penyebabnya adalah ketika kita beraktivitas di tempat yang memiliki tanah hangat dan lembap, tempat itu beresiko terdapat telur atau cacing tambang.
Cacing tambang dewasa dapat menembus kulit yang tidak beralas kaki dan kemudian masuk ke sirkulasi darah. Cacing tambang dapat menyebabkan infeksi hingga kekurangan darah pada tubuh manusia. Manusia menjadi pihak yang dirugikan sedangkan cacing tambang merupakan pihak yang diuntungkan karena memperoleh makanan untuk pertumbuhannya.

3. Kutu dan Hewan yang Ditinggali
Parasit berikutnya adalah kutu. Kutu yang akan dibahas kali ini adalah kutu kepala. Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang hidup di kepala manusia. Kutu kepala dan manusia memiliki hubungan simbiosis parasitisme.
Kutu kepala merupakan pihak yang diuntungkan karena dapat tinggal, berkembang biak dan memperoleh makanan dengan menghisap darah melalui kulit kepala manusia. Sedangkan manusia lagi-lagi merupakan pihak yang dirugikan karena akan merasakan gatal dan tidak nyaman karena keberadaan kutu di kepala.

4. Tikus dan Petani
Berbeda dengan cacing pita, cacing tambah dan kutu kepala yang menjadi parasit di tubuh manusia, tikus merupakan hama paling berbahaya bagi para petani. Tikus memakan tanaman padi untuk dapat bertahan hidup.Tetapi petani mengalami kerugian karena hasil panennya berkurang. Dapat diketahui bahwa tikus sebagai pihak yang diuntungkan dan petani sebagai pihak yang dirugikan. 




No comments:

Humanity|Respect|Try To Not Cry