Menjadi Lebih baik dan terbaik walaupun buruk dimata orang | Doakan Orang Tua Anda | Sedekahkan harta anda Kepada Fakir Miskin dan Kaum yang tertindas | Hari ini Mungkin kematian menjemput kita tetapi maka dari itu kerjakanlah kebaikan walau di mata manusia tak ada harganya

Friday, November 28, 2008

Optimisme Orang Kaya

Di Indonesia, Persiapan Pensiun Dilakukan Umur 49 Tahun

Hongkong, Kompas - Masyarakat dengan tingkat penghasilan tinggi di Asia umumnya merasa optimistis mengenai hidupnya dalam lima tahun ke depan. Orang India, China, dan Filipina paling optimistis, sedangkan mereka yang hidup di Hongkong, Singapura, dan Malaysia relatif rendah tingkat optimismenya.

Kesimpulan itu merupakan hasil survei soal indeks prospek hidup atau Life Outlook Index yang diselenggarakan perusahaan finansial terkemuka AXA Asia Life pada bulan Agustus lalu di 11 kota besar di delapan negara Asia (termasuk Thailand dan Indonesia), yang diluncurkan Kamis (4/10) di Hongkong.

Survei yang baru pertama kalinya diselenggarakan tersebut bertujuan mengukur tingkat kepuasan hidup masyarakat saat ini dan tingkat optimisme mereka mengenai hidupnya dalam lima tahun ke depan.

Respondennya sekitar 2.400 orang yang mewakili 25-35 persen populasi di masing-masing negara, dengan usia rata-rata 25-50 tahun. Survei menggunakan metode online dan wawancara langsung.

Masyarakat kaya Asia

Kategori masyarakat kaya dalam penelitian ini adalah mereka yang dianggap telah memenuhi semua kriteria di atas tingkat rata-rata pemenuhan penghasilan pribadi, pengeluaran rumah tangga, dan tingkat pendidikan yang berlaku di masing-masing negara.

Dalam hal pengeluaran misalnya, di Indonesia ditetapkan sekitar Rp 1,7 juta per bulan per orang. Banyak masyarakat di Asia ingin menikmati masa depan yang lebih baik, namun enggan mengeluarkan dana untuk persiapan yang harus dilakukan saat ini. Masyarakat kaya di Asia memiliki prioritas masa depan yang berbeda dan beragam.

Masyarakat China, misalnya, menempatkan aspek keluarga sebagai prioritas utama dalam hidupnya, kemudian pensiun, kesehatan, dan karier.

Sementara, masyarakat Indonesia menempatkan karier sebagai prioritas utama, disusul keluarga, kesehatan, dan pensiun.

Di Indonesia, rata-rata masyarakat ingin pensiun di usia 59 tahun, tetapi umumnya mereka baru memulai membuat perencanaan persiapan pensiun pada usia 49 tahun.

Berbeda dengan masyarakat di Singapura, mereka mulai menyiapkan masa pensiunnya di usia 33 tahun dengan target pensiun pada usia 60 tahun. (andi suruji)

No comments:

Humanity|Respect|Try To Not Cry