Menjadi Lebih baik dan terbaik walaupun buruk dimata orang | Doakan Orang Tua Anda | Sedekahkan harta anda Kepada Fakir Miskin dan Kaum yang tertindas | Hari ini Mungkin kematian menjemput kita tetapi maka dari itu kerjakanlah kebaikan walau di mata manusia tak ada harganya

Friday, September 18, 2009

BlackBerry, Cerita Sukses Mahasiswa DO




INILAH.COM, Jakarta – Tahun Tahun ini RIM akan merayakan ulang tahun handset BlackBerry pertamanya ke 10. Gadget sukses itu diprakarsai mahasiswa 23 tahun di Kanada yang tidak lulus kuliah. Serangan teroris 1 September yang menjadikan BlackBerry popular.

Untuk mengetahui sejarah Research in Motion (RIM) secara komprehensif bukanlah hal yang mudah. Sejarawan dan penulis buku BlackBerry Planet: The Story of Research in Motion and the Little Device that Took the World by Storm, Alastair Sweeny mengatakan menulis buku sejarah BlackBerry sesuatu yang sulit. “RIM tidak terlalu ramah,” katanya.

Dalam bukunya itu, Alastair Sweeny mengungkap evolusi BlackBerry dari masa kanak-kanak co-foundernya Mike Lazaridis di era 1960 an hingga sekarang. Lazaridis sendiri bisa disejajarkan dengan Leonardo da Vinci zaman modern.

Ia mulai membangun RIM pada usia 23 tahun. Lazaridis memiliki kelebihan dalam mewujudkan visinya ke pasar. Ia bisa disamakan dengan CEO Apple Steve Jobs. Bos Apple itu bisa membuat karyawanannya “gila”, namun pada akhirnya keunggulan Apple bisa dilihat dari kualitas desain yang beda dari gadget manapun.

Persamaan Lazaridis dan Steve Jobs adalah mau terjun terlibat secara langsung dalam segala hal di perusahaannya. Bakat kelebihan Lazaridis mulai tampak sejak bersekolah di Windsor Kanada pada 1966.

Ia seorang kutu buku dan menghabiskan banyak waktunya di perpustakaan. Sebenarnya Lazaridis bukan warga asli Kanada. Ia dibawa oleh kedua orangtuanya yang berasal dari Yunani ke Kanada saat berusia lima tahun. Lazaridis sendiri lahir di Istanbul, Turki pada 14 Maret 1961.

Lazaridis yang masih mahasiswa mendirikan RIM dengan uang yang didapat dari General Motors (GM). Ia mendapatkan kontrak untuk membangun display kontrol untuk jaringan sebesar US$ 500 ribu. Ditambah uang pinjaman US$ 15.000 dari orangtuanya ia kemudian membangun RIM.

Perusahaan itu bergerak di bidang teknologi barcode untuk film, yang kemudian merambah ke wireless dan di 1999 memperkenalkan BlackBerry. Pada 1979 ia kuliah di University of Waterloo jurusan Electrical Engineering bidang ilmu komputer.

Ia keluar dari universitas dua bulan sebelum lulus. Walau drop out (DO) pada Oktober 2001 ia meraih penghargaan Doctor of Engineering dari University of Waterloo berkat dedikasinya.

Lalu bagaimana Lazaridis mulai membuat BlackBerry? Alastair Sweeny mengatakan salah satu guru Lazaridis lah yang berperan besar. Sang guru itu mengatakan pada Lazaridis terobosan teknologi sesungguhnya adalah berkirim pesan mobile.

Setelah lulus, Lazaridis membangun tim dan menemukan cara untuk berkirim pesan dua arah. Saat operator membawa internet mail, maka RIM sangat diuntungkan karena sudah siap. RIM berhasil memegang pasar secara sendirian selama beberapa tahun, sebelum perusahaan lain mulai mengejarnya.

Selain itu RIM juga diuntungkan dengan serangan teroris pada 1 September dan wabah anthrax 2001 yang menunjukkan pentingnya BlackBerry sebagai alamat pendukung keamanan. Hasilnya pemerintah AS menggunakan setengah juta perangkat BlackBerry dalam kegiatan sehari-harinya dan menjadi konsumen terbesar RIM.

Yang banyak menjadi pertanyaan apa yang ditawarkan BlackBerry di masa mendatang. RIM kemungkinan akan mengubah desain BlackBerry serta menaruh sistem operasi untuk menjalankan laptop dan tablet internet.

Alastair Sweeny mengatakan pegawai Lazaridis sudah mengatakan hal itu pada bosnya bertahun yang lalu. Jadi layak ditunggu gebrakan apa yang akan dilakukan BlackBerry di ulang tahunnya ke sepuluh tahun ini. [E1]

No comments:

Humanity|Respect|Try To Not Cry