Menjadi Lebih baik dan terbaik walaupun buruk dimata orang | Doakan Orang Tua Anda | Sedekahkan harta anda Kepada Fakir Miskin dan Kaum yang tertindas | Hari ini Mungkin kematian menjemput kita tetapi maka dari itu kerjakanlah kebaikan walau di mata manusia tak ada harganya

Wednesday, February 14, 2018

MISTERI TANJAKAN EMEN ANTARA MITOS, FAKTA DAN TAKDIR

Kecelakaan yang menimbulkan banyak korban jiwa kerap terjadi di Tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Ciater, Subang. Bahkan baru-baru ini 17 korban tewas akibat kecelakaan bis pun telah terjadi. Banyaknya kecelakaan yang terjadi, kerap kali dihubungkan dengan hal mistis. Adalah sosok Emen, yang dipercaya sebagai hantu penunggu tanjakan tersebut yang menyebabkan kecelakaan – kecelakaan tersebut.
  
MITOS
Siapakah Emen ?

Ada beberapa versi mengenai ihwal mitos Tanjakan Emen ini. Menurut Sahidin Darajat, warga yang tinggal di sekitar tanjakan tersebut, dahulu sekitar tahun 1969 terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan seorang kernet bus bernama Emen tewas. Saat itu ia mengaku menyaksikan kejadian tersebut.

“Waktu itu ada bus bernama bus bunga, kendaraan tersebut mogok di tanjakan, Emen berusaha mengganjal bannya. Namun rem nya jebol, sehingga pak Emen terseret sama bus hingga meninggal dunia,” kata Sahidin.

Sejak kejadian itu menurut Sahidin sering terjadi penampakan dan kecelakaan di sana, sehingga kemudian tanjakan tersebut dikenal dengan sebutan tanjakan Emen.

Versi kedua mengatakan, Emen adalah seorang korban tabrak lari di daerah itu. Kemudian mayat Emen bukannya ditolong, tapi malah disembunyikan dalam rimbunan pepohonan disekitar tanjakan tersebut. Sejak saat itulah arwah Emen dipercaya menuntut balas.

Adapula versi lain yang mengatakan bahwa dulu Emen adalah seorang sopir oplet Subang – Bandung. Nahas bagi Emen ketika itu tahun 1964 oplet yang dikendarainya kecelakaan dan terbakar. Banyak orang mengatakan Emen tewas di tempat kejadian, dan sejak saat itu semakin sering terjadi kecelakaan di sana.


Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan banyak pengendara yang percaya dengan melempar koin, rokok atau menyalakan klakson maka mereka akan terhindar dari bahaya saat melewati tanjakan Emen.

Berdasarkan hasil penelusuran hingga ke keluarga Emen dapat diketahui ternyata versi yang terakhir yang mendekati kebenaran. Wahyu, putra dari Emen membenarkan peristiwa itu, namun ia menepis berbagai kejadian kecelakaan yang terjadi di sana diakibatkan oleh arwah Emen yang gentayangan.
“Lagi pula waktu itu bapak saya tidak meninggal di sana, tapi di Rumah Sakit Ranca Badak,” ujar Wahyu yang juga berprofesi sebagai sopir angkot di daerah Lembang.

“Waktu itu saya berusia kira-kira 8 tahun. Bapak saya memang sopir oplet Subang – Bandung, ketika itu kemungkinan remnya blong, kemudian opletnya nabrak tebing, terbalik kemudian terbakar. Seingat saya cuma 2 orang yang selamat waktu itu,” lanjutnya.

Setelah wafat di Rumah Sakit kemudian jenazah Emen dimakamkan di pemakaman umum di daerah Jayagiri, Lembang.


Di luar mitos yang beredar, sebenarnya kecelakaan – kecelakaan yang terjadi di tanjakan Emen bisa dijelaskan dengan nalar. Kecelakaan yang terjadi di sana sering kali diakibatkan rem kendaraan yang blong dan kurang piawainya sopir melewati tanjakan atau turunan tersebut, terutama bagi mereka yang baru pertama kali melewatinya.
 
FAKTA

Kondisi tanjakan emen sepanjang 2-3 km ini sangatlah ekstrim, memiliki kemiringan 40-50 derajat dan memiliki tikungan – tikungan tajam, hal ini tentunya akan menyulitkan bagi yang kurang piawai memegang kemudi.

Oleh karena itu sebenarnya yang harus diperhatikan ketika melewati tanjakan / turunan Emen hanyalah kewaspadaan dan pastikan  kendaraan dalam kondisi laik terutama remnya.

TIPS AMAN BERKENDARA  SAAT TANJAKAN
Untuk anda yang baru saja bisa mempelajari cara mengemudi mobil, mungkin anda akan merasa sangat senang sekali karena bisa berjalan – jalan dengan menggunakan mobil anda sendiri tanpa bantuan seorang supir. Namun terkadang ketika menjadi pemula banyak sekali hal yang sangat ditakuti ketika sedang mengemudi, salah satunya adalah saat anda harus mengemudi di sebuah tanjakan dan posisi jalan memang sedang macet, terkadang anda akan merasa gugup untuk menghadapinya. Anda membutuhkan konsentrasi yang tinggi agar mobil anda tidak mundur ataupun  menabrak mobil yang ada didepannya. Agar hal itu tidak terjadi ada tips mengemudi mobil di jalan tanjakan untuk anda.

Yang pertama harus anda lakukan adalah sesuaikan gigi persneling yang digunakan dengan tanjakan yang dilewati. Gunakan perseneling 2 atau 3 jika tanjakan tidak terlalu curam, namun jika tanjakan memang sangat curam anda bisa menggunakan perseneling satu. Yang kedua, apabila harus berhenti di tengah tanjakan ada tiga cara yang bisa dilakukan.

Teknik pertama, stop dengan menggunakan rem tangan, biasanya digunakan untuk stop dengan waktu lama dan tanjakan cukup tinggi, caranya dengan meanrik tuas rem tangan dan pindahkan persneling ke posisi netral dan jika anda ingin berjalan kembali pindahkan persneling ke gigi satu, tekan pedak gas, lepas kopling perlahan sampai mobil bergerak kemudian turunkan rem tangan secara perlahan.

Atau anda bisa stop dengan menggunakan rem kaki dipakai untuk stop dengan waktu sebentar pada tanjakan yang tidak telalu tinggi, caranya menekan pedal pada kopling pada pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Apabila ingin berjalan kembali angkat pedal kopling perlahan sampai terasa mobil bergetar atau jalan dan injak pedal gas sampai berjalan normal.

Kemudian stop dengan setengah kopling digunakan pada situasi jalan mengharuskan kita berhenti dalam waktu yang cukup singakat pada tanjakan yang tinggi. Dilakukan dengan cara menghentikan laju mobil dengan menekan pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Jika anda ingin berjalan lagi, lepaskan atau angkat pedal kopling perlahan, sambil menekan pedal gas. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.





No comments:

Humanity|Respect|Try To Not Cry